BERITAKU-Pada bulan Agustus 2015, Kota Jambi tercatat mengalami
inflasi sebesar 0,25% (mtm), lebih rendah dari inflasi nasional 0,39% (mtm).
Sementara laju inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 6,78. Inflasi
utamanya disebabkan oleh kenaikan harga kelompok volatile food seperti beras,
daging dan telur ayam ras, sawi hijau dan patin serta kenaikan harga kelompok
inti (core inflation) seperti biaya sekolah dasar, sekolah menengah atas,
bimbingan belajar, mie dan kontrak rumah seiring dengan dimulainya kegiatan
sekolah.
Inflasi di Kabupaten Bungo tercatat 0,23% (mtm) dengan laju
inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 6,22%. Sejalan dengan inflasi
di Kota Jambi, inflasi Bungo utamanya disebabkan oleh kenaikan harga pada
komoditas kelompok Volatile Foods seperti cabai merah, daging sapi, cabai
rawit, bawang merah, ketimun, serai dan cakalang serta kenaikan harga kelompok
Administered Prices yang berasal dari komoditas rokok kretek filter, rokok
kretek dan rokok putih.
Memperhatikan perkembangan harga pada Agustus 2015
tersebut, pada periode bulan September 2015 mendatang, diperkirakan akan
terjadi inflasi sekitar 0.53% (mtm). Adanya momen hari raya keagamaan (idul
adha), potensi kenaikan harga pangan akibat gagal panen serta kenaikan harga
daging sapi dan daging ayam akan memberikan tekanan pada inflasi September
2015. Secara tahunan, inflasi kota Jambi diperkirakan akan berada pada kisaran
7,20%(yoy).
Ke depan, beberapa potensi risiko yang dapat menyebabkan
tekanan inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan (upside risks) antara lain
risiko inflasi akibat rencana Pemerintah mengenai penetapan harga BBM yang
mengacu pada perkembangan harga minyak dunia dan kurs dan potensi kenaikan
realisasi belanja Pemerintah Pusat/Daerah pada beberapa proyek atau kegiatan
yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga bahan bangunan.
Mencermati masih cukup tingginya risiko inflasi, TPID
Provinsi Jambi bersama TPID Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi akan terus
mengadakan rapat koordinasi tim teknis untuk memantau kecukupan stok,
memitigasi risiko El Nino dan kenaikan harga BBM. TPID akan terus berkomitmen
melakukan kegiatan pemantauan stok ke pasar-pasar utama dan distributor utama
sembako untuk memantau kecukupan stok serta melakukan kegiatan pengendalian
ekspektasi harga di masyarakat melalui penyampaian informasi stok, harga dan
program kerja TPID melalui media cetak dan media elektronik. (Aya Sophia-Kepala
Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan-KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI JAMBI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar