Gubernur Jambi HBA Saat Menerima Penghargaan PMII. |
Bintang Sembilan Abdi Karya Pergerakan
SURABAYA-Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA)
dianugerahkan penghargaan Bintang Sembilan Abdi Karya Pergerakan oleh Pengurus
Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada malam puncak Hari
Lahir (Harlah) PMII yang ke 55, di Mesjid Al Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Jumat
(17/4/2015).
Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur HBA, atas
loyalitas dan dedikasinya terhadap PMII, khususnya di Provinsi Jambi. Pada
penganugerahan tersebut, Gubernur HBA disandingkan dengan tokoh Nasional
penerima anugerah Bintang Sembilan Abdi Karya Pergerakan lainnya.
Tokoh Nasional itu diantaranya, Menteri Sosial RI, Khofifah
Indar Parawansa, Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, Menteri
Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, KH Hasyim Muzadi, Prof Chotibul Umam,
Shaimoery Wignjo Soebroto, Ketua DPP Serikat Buruh Muslim Indonesia, Syaiful
Bahri Anshori, Abdul Malik Haramain, Hery Hariyanto Azumi, Muhammad Rodli
Kaelani, dan Addin Jauharudin.
Gubernur HBA mengucapkan terimakasih atas penganugerahan
penghargaan Bintang Sembilan Abdi Karya Pergerakan yang dianugerahkan PB PMII
kepada dirinya. Ia juga mengharapkan, kedepan kader PMII semakin solid dalam
mengawal NKRI kedepan.
PMII juga katanya, harus mengokohkan cakar disegala bidang.
“Saya cukup bangga, saat ini PMII sudah mewakilkan kadernya di pemerintahan,
baik level kabupaten maupun ke tingkat Nasional," ujarnya.
Terkait instruksi Presiden Jokowi, untuk memerangi faham
radikalisme, Ia menerangkan, bahwa itu adalah tugas semua pihak, tidak hanya
pemerintah dan PMII saja, tapi bagaimana semua pihak ikut bersama-sama
memeranginnya.
“Kita tentu tidak ingin Negara kita seperti Iraq dan Yaman,
yang saat ini harus berpecah belah karena faham radikalisme. Untuk itu, semua
pihak harus bersama-sama memerangi radikalisme itu. Baik PMII, HMI, KAMMI, MMI,
dan organisasi pemuda lainnya, harus kompak bersama-sama pemerintah memerangi
faham radikalisme, yang memecah belah umat dan bangsa," pungkas HBA.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan dan
arahannya, meminta PMII ikut membantu pemerintah memerangi faham radikalisme
seperti ISIS. “Siapa yang bisa menangkal radikalisme? PMII, betul. Yang namanya
radikalisme dan gerakan ekstrimisme, tidak ada kompromi untuk mereka,"
ujar Presiden Jokowi dihadapan puluhan ribu kader PMII yang hadir.
Tidak hanya PMII, Presiden Jokowi juga meminta Ulama NU
dengan faham Ahlussunnah Waljamaah untuk terus memberikan informasi tentang
Islam yang moderat rahmatan lil alamin, hingga ke akar rumpur masyarakat.
Sementara itu, Ketua Mabinas PB PMII, A Muhaimin Iskandar,
mengatakan, sebagai pengembang misi ke Islaman dan ke Indonesian, PMII
ditekankan untuk terus menjaga Islam Ahlussunnah Waljamaah, mengawal NKRI,
serta mempertahankan ideologi Pancasila.
“PMII harus menjadi garda terdepan dalam dalam menjaga Islam
Ahlussunnah Waljamaah, harus terdepan dalam mengawal NKRI, serta harus kompak
dalam mempertahankan ideologi Pancasila," tegasnya.
Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma'ruf, mengatakan, organisasi
yang dipimpinnya bertekad membebaskan kampus, masjid dan pesantren dari paham
radikalisme. Menurut dia, salah satu cara untuk memerangi faham itu yaitu dengan
kembali ke masjid.
Turut hadir pada malam puncak Harlah PMII ke 55, Pendiri PB
PMII, Gubernur Jawa Timur, Organisasi Mahasiswa Kelompok Cipayung, Ketua
Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi, H Hasip Kalimudin Syam, dan Ketua Majelis
Pimpinan Daerah PKC PMII Provinsi Jambi, As'ad Isma.(hji/lee).
Presiden RI Joko Widodo |
Gubernur Jambi HBA Bersama PMII dari Provinsi Jambi |
.Malam Puncak Hari Lahir (Harlah) PMII yang ke 55, di Mesjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat 17 April 2015 |
Ketua Mabinas PB PMII, A Muhaimin Iskandar. |
Gubernur Jambi HBA pada Malam Puncak Hari Lahir (Harlah) PMII yang ke 55, di Mesjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat 17 April 2015. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar