Halaman

Kamis, 12 Februari 2015

Irigasi dan Benih Jadi Kendala di Pertanian

MENTAN: Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman didampingi Pangdam II/Sriwijaya saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan irigasi di Kabupaten Tanjab Timur, Rabu (11/2). M THAWAF/HARIAN JAMBI

MUARASABAK-Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman mengatakan ada lima permasalahan mendasar pertanian di Indonesia. Antara lain, masalah irigasi, benih dan pupuk. Hal ini ditegaskan oleh Mentan RI saat kunjungannya di Kabupaten Tanjab Timur, Rabu (11/2).

Dikatakan Mentan, setelah dilantik menjadi Menteri ia mulai melakukan kunjungan ke daerah-daerah untuk melihat langsung permasalahan pertanian. “Dari kunjungan tersebut ada lima kesimpulan permasalahan pertanian," ujar Amran.


Masalah irigasi menjadi salah satu persoalan yang menyebabkan pertanian di Indonesia selama ini tidak maju. Ia mengatakan, ada irigasi yang selama 25 tahun tidak pernak diperbaiki. Bahkan banyak diantara irigasi yang ada sudah tidak berfungsi lagi.

‎Direncanakan, permasalahan irigasi ini akan selesai dalam waktu 3 tahun. Setiap tahunnya akan dibangun satu juta hektar. Pihak kementerian pertanian pun sudah memulai dengan melakukan pembangunan bersama dengan gubernur, bupati, dan TNI.

“Dan tahun ini akan dibangun 1,5 juta hektar, dan anggarannya sudah ada," kata Amran. Permasalahan yang kedua kata Amran adalah masalah regulasi di bidang pertanian. Dimana dalam hal pengadaan benih dan pupuk, pemerintah masih menggunakan proses tender.

Dan ini menurutnya tidak tepat. Untuk itu, pihaknya mengambil kebijakan dengan tidak lagi menggunakan tender dalam pengadaan benih dan pupuk, namun melalui penunjukan langsung.

“Karena permasalahan di lapangan harus segera diatasi, jadi harus cepat, kalau harus menunggu tender prosesnya lama. Bisa-bisa racun tikusnya baru datang, padinya sudah habis," jelasnya.

Kunjungan Mentan RI di Tanjab Timur bersama dengan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen Iskandar MS, dalam rangka program swasembada pangan di Tanjab Timur.

Dalam kesempatan ini juga, Mentan RI memberikan bantuan berupa 20 handtraktor dan 12 pompa air kepada kelompok tani.

Sementara itu, Bupati Tanjab Timur Zumi Zola mengatakan, kedatangan Mentan RI dan Pangdam II Sriwijaya merupakan kehormatan tersendiri bagi masyarakat Tanjab Timur.

Bagaimana tidak menurut Bupati, kehadiran kedunya merupakan wujud komitmen dalam kedaulatan pangan di Tanjab Timur.

“Sekedar untuk diketahui, saat ini pemkab telah menandatangani MOU antra pemkab dan dandim terkait pertanian, dan saat ini telah ditindaklanjuti oleh babinsa dan klompok tani,"ujar Bupati.

Bupati juga memberikan apresiasi karena program dinas pertanian didukung penuh oleh masyarakat. Memang dikatakan Bupati menanam komiditi pangan tidak mudah, karena Tanjab Timur memiliki lahan gambut dengan kadar asam tinggi.

“Namun berkat bantuan dari Mentan dan Pangdam II Sriwijaya wajah petani akan selalu ada, apalagi dengan adanya bantuan Handtrcator dan pompa air," tandasnya. (mut/lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar