Halaman

Senin, 02 Februari 2015

Apel Berbakteri Beredar di Sungaipenuh

Apel, Grany Smith dan Royal Gala, yang diduga terkontaminasi bakteri.Google

SUNGAIPENUH-Mencuatnya pemberitaan apel Amerika yang mengandung bakteri, cukup menyita perhatian publik. Karena di Kota Sungaipenuh cukup banyak beredar apel dari negara paman Sam tersebut. Untuk memastikan kondisi apel yang dijual di Sungaipenuh, Pemkot Sungaipenuh butuh uji labor terelebih dahulu.

Disisi lain, para pedagang apel di Kota Sungaipenuh, membenarkan bahawa apel yang berwarna merah dan hijau, merupakan apel dari Amerika. Para pedagangpun khawatir, sejak beredarnya informasi apel berbakteri. Dan para pedagang meminta, apel lokal perlu dikembangkan, agar tidak lagi menjual apel dari negara lain.


Kepala Seksi Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sungaipenuh, Zulkarnain, mengatakan untuk memastikan jenis apel amerika yang beredar di pasaran, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, untuk melakukan pengecekan, dan mengambil sampel buah apel yang dijual.

“Sampel yang diambil akan kita kirimkan ke Jambi, untuk dilakukan pengujian labor. Setelah pengujian dilakukan, baru di ketahui apel yang dijual di Sungaipenuh berbahaya atau tidak,” katanya.

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui ciri-ciri apel gala dan granny smith, yang diduga mengandung bakteri listeria monocytogenes, dan membedakannya dengan apel lainnya.
“Hampir 100 persen buah apel terutama apel hijau dan merah yang dijual di Sungaipenuh, adalah produk negara Amerika Serikat,” ujarnya.

Sementara itu, pantauan disejumlah pedagang apel tampak cukup banyak persediaan apel Amerika. Pedagang yang ditemui mengaku sangat terganggu dengan adanya informasi apel amerika yang berbakteri.

“Ya, kami sangat terganggu. Karena selama ini kami menjual apel jenis ini, dan tidak pernah ada yang mengeluh,” ujar salah seorang pedagang.

Ditanya apakah ada apel lokal, seperti dari Kerinci dan Sungaipenuh yang dijual ? pedagang mengaku tidak ada. Para pedagang meminta pemerintah membudidaya apel didalam daerah.

“Apel lain berasal dari Cina dan jawa, kalau dari Kerinci dan Sungaipenuh tidak ada. Harusnya pemerintah membudidaya apel, jadi kita tidak perlu beli dari luar,” jelasnya.(Pir/lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar