PRASASTI : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
didampingi Menteri Kebudayaan Parawisata Jero Wacik (kanan) dan Gubernur Jambi
Hasan Basri Agus (kiri) menandatangani prasasti pencanangan Situs Candi
Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di kompleks Candi
Muarojambi, Kamis (22/9/2011) lalu. FOTO ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI
Jakarta- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
akan meresmikan Kawasan Candi Muaro Jambi, Jambi, pada 22 Desember.
“Kawasan Candi Muaro Jambi sudah ditetapkan sebagai cagar
budaya dan akan diresmikan pada 22 Desember," ujar Dirjen Kebudayaan
Kemdikbud, Kacung Maridjan, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/12).
Kawasan tersebut mempunyai luas sekitar 3.900 hektare. Candi
itu terletak sekitar 40 kilometer dari Kota Jambi.
Kawasan percandian tersebut merupakan peninggalan Kerajaan
Melayu Kuno masa Hindu-Buddha sekitar abad 7-13 Masehi yang terdiri dari 82
reruntuhan bangunan kuno.
Sebanyak delapan candi telah dibuka untuk umum yaitu Candi
Gumpung, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Kembar Batu, Candi Astano,
Candi Gedong I, Candi Gedong II, dan Candi Kedaton.
Selain candi, juga terdapat kanal kuno dengan aliran
mengelilingi kawasan percandian. “Kami telah melakukan penataan kompleks candi
itu," katanya.
Sedangkan untuk situs Gunung Padang, Kacung mengatakan akan
melakukan penelitian lebih lanjut. Kacung menjelaskan bukan tidak mungkin
nantinya Gunung Padang menjadi cagar budaya.
Pada 2014, Kemdikbud menetapkan sebanyak 15 cagar budaya. Kemdikbud menargetkan 15 cagar budaya ditetapkan pada 2015.
Pada 2014, Kemdikbud menetapkan sebanyak 15 cagar budaya. Kemdikbud menargetkan 15 cagar budaya ditetapkan pada 2015.
“Hingga saat ini, dari 17 SK Penetapan yang telah selesai
dan dua cagar budaya masih dalam proses," tukas dia.(ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar