Halaman

Selasa, 23 Desember 2014

Gamalama Kembali Meletus, 18 Lokasi Pengungsian Disiapkan

Aktivitas Gunung Gamalama yang mengeluarkan abu vulaknik di Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/12). Gunung Gamalama meletus dan mengeluarkan abu vulkanik yang mneyebabkan sebagian wilayah Ternate tertutup debu. ANTARA FOTO/Abdul Fatah


Jakarta-Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, kembali meletus sekitar pukul 17.30 WIT, Senin (22/12). Status Gamalama saat ini masih siaga. Meski belum ada pengungsi, saat ini Pemerintah Kota Ternate telah menyiapkan 18 titik pengungsian untuk berjaga-jaga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Gamalama, letusan muncul dari retakan yang tercipta tahun 2011.


“Kota Ternate saat ini masih diselimuti abu vulkanik," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Sutopo, sistem peringatan dini sudah berjalan dari pos pantau, pos tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan kelurahan melalui frekuensi radio. Tak ada kepanikan warga saat Gamalama meletus hari ini.

Pembersihan kota dari abu vulkanik terus dilakukan. Petugas pemadam kebakaran dan otoritas Bandara Sultan Babullah juga membersihkan bandara dari abu. Sementara Balai Teknik Penyehatan Lingkungan dan Dinas Kesehatan sedang melakukan uji kualitas udara di sekitar alun-alun kesultanan.

“Secara umum, kewaspadaan instansi dan peran komando tanggap darurat cukup responsif," kata Sutopo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate sejak letusan Kamis (18/12) telah membagikan 55 ribu lembar masker kepada masyarakat. Persediaan masker itu kini masih ada, tapi perlu ditambah.
Wali Kota Ternate telah menetapkan status siaga darurat hingga 31 Desember. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak gunung. 

Dua Pendaki Tersesat

Dua pendaki Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), dilaporkan masih tersesat pascameletusnya gunung gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), pada Kamis malam.

“Dari informasi yang kami terima dari mahasiswa Mapala yang selamat, memang ada dua mahasiswa yang sampai saat ini masih tersesat di sekitar gunung gamalama," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Jumat pekan lalu.

Menurut dia, saat ini, pihaknya bersama tim Basarnas berupaya untuk mengevakuasi kedua mahasiswa Mapala yang hingga kini belum berhasil ditemukan.

Ia mengatakan, kedua mahasiswa (belum diketahui identitasnya-red) memang dalam kondisi cedera akibat panik adanya letusan Gunung Gamalama, sehingga saat ini, tim Basarnas berupaya mencari keduanya yang dari informasi terakhir berada di sekitar Buku Kusuba, lereng Gunung Gamalama.

Mengenai kesiapan Pemkot Ternate menghadapi bencana gunung meletus ini, Sutopo menyatakan, Walikota Ternate telah menginstruksikan kepada instansi terkait seperti Dinas Nakersos, Kesehatan, Perhubungan, Satpol PP dan BPBD untuk siaga menghadapi bencana gunung gamalama.

Untuk itu, semua personel di Pemkot Ternate akan disiagakan dalam penanganan korban meletusnya gunung gamalama, sehingga semua masyarakat yang menjadi korban meletusnya gunung gamalama bisa terlayani dengan baik.

“Walikota telah instruksikan kepada instansi terkait untuk tetap siaga membantu penanganan meletusnya gunung gamalama ini, karena sampai saat ini, kebanyakan warga yang menjadi korban letusan Gunung Gamalama butuh penanganan secara intensif oleh pemkot setempat," kata Sutopo.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat di Kota Ternate untuk tetap waspada, namun tidak perlu khawatir dan tidak pula terpengaruh dengan berbagai informasi yang tidak benar terkait dengan adanya letusan di gunung gamalama.

“Masyarakat sebaiknya hanya mendengarkan informasi terkait meletusnya Gunung Gamalama dari pemerintah setempat, karena kami akan terus menginformasikan perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu kepada pemerintah setempat, sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," ujarnya.(ant/lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar