All Out Mengevakuasi Jenazah Korban Pesawat QZ8501
Info Grafis Evakuasi Korban AirAsia.Detik |
Memasuki hari keempat, kerja tim SAR gabungan fokus pada upaya evakuasi. Hal ini dilakukan setelah posisi kemungkinan jatuhnya pesawat berhasil dilokalisir.
Area evakuasi pun dibatasi hanya di koridor V, yakni perairan dekat Pangkalan Bun, Kalteng. Semua bekerja keras demi mengangkut jenazah kembali ke keluarga mereka.
Berikut infografis tentang lokasi pencarian hari ini dan armada yang dikerahkan:
Ini Identitas 3 Jenazah AirAsia yang Ditemukan KRI Bung Tomo
Ikhsan memperlihatkan foto adiknya, pramugari Nisa/Zainal-detikcom |
Jakarta - KRI Bung Tomo telah mengevakuasi 6 jenazah penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501. 3 Di antaranya telah teridentifikasi.
Dari 6 jenazah tersebut, 2 sudah dikirim ke Pangkalan Bun. 4 Lainnya masih berada di KRI Bung Tomo, yaitu:
1. Hayati Lutfiah asal Tegalsari, Surabaya
2. Khairunisa Haidar Fauzi (22), pramugari
3. Kevin
4. Belum teridentifikasi karena kondisi sudah hancur
Keterangan
soal identifikasi ini didapat dari komunikasi antara Komandan KRI Bung
Tomo Kolonel Yayan dengan MetroTV, Rabu (31/12/2014) pukul 13.55 WIB.
Identitas korban diketahui dari identitas yang menempel di tubuh.
Pilot Hercules Ini Sudah Prediksi Area Jatuhnya QZ8501 di Selat Karimata Sejak Hari Pertama
Jakarta - Lokasi serpihan dan korban pesawat AirAsia
ditemukan di Selat Karimata-Laut Jawa, sebelah selatan Pangkalan Bun
melalui penyisiran dari udara pada hari ketiga, Selasa (30/12/2014).
Pilot TNI AU memprediksi area jatuhnya pesawat beradai perairan tersebut
sejak hari pertama.
Pesawat Hercules TNI AU A-1323 merupakan
pesawat pertama yang melakukan penyisiran untuk mencari pesawat AirAsia
rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi
lalu. Hercules yang saat itu dipiloti oleh Mayor Pnb Akal Juang langsung
diterjunkan pada siang harinya untuk menyusuri wilayah tempat AirAsia
QZ8501 terakhir terdeteksi yaitu di Perairan Tanjung Pandan.
"Kami
pesawat pertama yang mencari dari pukul 13.00-19.00 WIB. Sudah harus
terbang dalam 1 jam sejak perintah dikeluarkan di mana pada saat itu
posisi kami ada di rumah," ujar Mayor Akal kepada detikcom di Lanud
Halimperdanakusuma, Jaktim, Rabu (31/12/2014).
Akal pun mengaku,
setelah mendapat informasi mengenai data-data hilangnya AirAsia jenis
Airbus A-320 itu, ia bersama tim yang berangkat sudah memprediksi di
mana wilayah jatuhnya pesawat. Namun akibat beberapa kendala, tim pulang
tanpa membawa hasil.
"Waktu itu kami pertama dan harus
menjangkau area yang sangat luas sendiri. Cuma saat itu belum muncul
tanda-tanda. Tapi kami sudah memperkirakan di situ lokasinya," kata pria
asal Yogyakarta tersebut.
Dalam operasi pencarian pesawat yang
kemungkinan jatuh di laut, Akal mengatakan pilot dan tim pesawat harus
tahu mengenai beberapa hal. Seperti lokasi tempat terakhir pesawat
terdeteksi, cuaca, dan berapa lama jarak waktu kejadian sampai tim akan
bergerak ke sasaran lokasi.
Fenomena alam setempat menjadi poin
penting dalam operasi penyusuran. Seperti arus laut, rute pesawat
hilang, waktu lost contact dan sebagainya.
"Dengan perhitungan data-data tersebut maka jika terjadi penyimpangan
maka kita bisa perkirakan arahnya. Kita harus berpikir seperti pilot
tersebut, kalau ada darurat akan cari bandara terdekat. Karena rata-rata
perencanaan pilot itu sama. Jalur atau traffic kan sama," jelas perwira
lulusan AAU tahun 1998 itu.
Atas pertimbangan-pertimbangan
itulah maka Akal dan timnya sudah memprediksi letak jatuhnya pesawat
seperti yang akhirnya banyak ditemukan serpihan-serpihan pesawat
AirAsia. Masalah waktu disebutnya juga menjadi alasan mengapa ketika
pertama kali melakukan pencarian, mayat dan serpihan tidak langsung
ditemukan.
"Mungkin saat itu posisi masih ada di bawah, perlu ada
waktu hingga akhirnya (serpihan dan mayat) naik ke permukaan. Hari
Minggu kami terbang di area tersebut selama 2 jam," tutur Akal.
"Hari
kedua dan berikutnya area pencarian diperluas, ada pembagian lokasi
penyusuran dengan pesawat lainnya. Tapi kami sudah yakini lokasi ada di
area itu makanya kami insist tetap menyusuri terus dia situ karena kami
yakin. Hanya menunggu waktu saja," sambung bapak anak dua ini.
Pencarian
Akal bersama tim berhasil menemukan serpihan dan mayat pada hari ketiga
operasi SAR dengan menggunakan Pesawat Hercules A-1319, Selasa (30/12).
Atas petunjuk dari A-1319 dan temuan dari beberapa pesawat TNI AU
lainnya di waktu yang sama, beberapa barang, serpihan dan dan mayat kini
sudah berhasil dievakuasi.
Live Update Pencarian Korban AirAsia QZ8501 Hari Keempat
Jakarta - Pesawat AirAsia QZ8501 sudah dipastikan jatuh
ke lautan. Memasuki hari keempat, proses evakuasi jenazah korban terus
dilakukan. Sejauh ini ada enam yang sudah dievakuasi. Bagaimana
perkembangannya?
Setelah tiga hari melakukan pencarian, akhirnya
serpihan dan jenazah pesawat dipastikan berada di koridor V, dekat
dengan perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sejumlah barang
ditemukan, seperti koper, ransel makanan, dan serpihan pesawat.
detikcom
akan melaporkan secara update dari waktu ke waktu mengenai proses
pencarian penumpang dan kru pesawat tersebut. Anda bisa memantaunya di
halaman ini setiap harinya.
Berikut beberapa peristiwa dan informasi yang terangkum di hari Rabu (31/12/2014):
Pukul 13.59 WIB
Komandan KRI Bung Tomo mengidentifikasi tiga jenazah berdasarkan identitas yang menempel di tubuh. Mereka adalah:
1. Hayati Lutfiah asal Tegalsari, Surabaya
2. Khairunisa Haidar Fauzi (22), pramugari
3. Kevin
4. Belum teridentifikasi karena kondisi sudah hancur
Pukul 13.00 WIB
Mantan Dirjen Perhubungan Udara 2007-2009
Budhi M Suyitno membuat analisis kemungkinan bagaimana suasana saat
pesawat jatuh. Dia menyebut tekanan udara di dalam kabin akan turun
drastis. Alat bantu pernapasan memang akan turun, namun perubahan
tekanan udara yang drastis tetap akan membuat penumpang hilang
kesadaran.
Pukul 12.45 WIB
Helikopter Tim SAR mendarat di Bandara TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun,
Kalimantan Tengah, dengan membawa 2 kantong mayat warna hitam. Isinya,
adalah dua jenazah yang dievakuasi dari perairan. Keduanya langsung
dibawa ke RS Sultan Imanudin.
Pukul 12.38 WIB
Kepala Basarnas Marsyda F
Henry Bambang Soelistyo menegaskan pencarian masih difokuskan kepada
jasad korban penumpang AirAsia QZ8501. Hingga siang ini badan pesawat
jenis airbus 320 ini belum juga ditemukan.
Pukul 12.34 WIB
Informasi
terakhir komunikasi pilot AirAsia dengan ATC Jakarta perlahan terkuak.
Informasi percakapan pilot dan ATC Jakarta ini dirangkum dari Plt Dirjen
Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo, Direktur Safety dan Standard
AirNav Indonesia Wisnu Darjono dan Dirut AirNav Indonesia Bambang
Tjahjono. Percakapannya bisa dilihat di sini.
Pukul 11.43 WIB
KRI
Bung Tomo kembali menemukan satu jenazah diduga penumpang AirAsia
QZ8501. Jenis kelaminnya laki-laki. Dengan demikian, total korban saat
ini yang dievakuasi adalah 7 orang. Semua berada di KRI Bung Tomo dan
kondisinya masih utuh.
Pukul 10.37 WIB
Foto mengharukan dari salah satu awak pesawat di AirAsia QZ8501
Khairunisa Haidar Fauzi (22). Perempuan yang akrab disapa Nisa
memposting foto 'I LOVE YOU FROM 38000 ft'.
Pukul 10.32 WIB
Sejumlah tim survei yang
terdiri dari para pakar geodesi berangkat menuju perairan Selat
Karimata dengan misi utama memetakan titik tepat tenggelamnya badan
pesawat AirAsia QZ8051 dan mengambil data visual dari bawah laut. Untuk
menyelesaikan misi itu, tim survei yang beranggotakan Ikatan Surveyor
Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia membawa sejumlah
peralatan canggih yang biasa digunakan untuk pemetaan bawah laut.
Pukul 10.25 WIB
Foto Reuters tentang seorang pilot yang berdoa sebelum mencari pesawat
AirAsia QZ8501 membuat haru dunia maya. Dia menjadi buah bibir karena
aksinya mencerminkan kerja keras para anggota Basarnas mencari korban.
Pukul 10.00 WIB
Crisis center di Juanda akan dipindahkan ke Polda Jatim. Di sana, tim DVI sudah menyiapkan lemari pendingin dan kontainer untuk jenazah. Ratusan ambulans juga sudah disiagakan.
Pukul 10.00 WIB
Crisis center di Juanda akan dipindahkan ke Polda Jatim. Di sana, tim DVI sudah menyiapkan lemari pendingin dan kontainer untuk jenazah. Ratusan ambulans juga sudah disiagakan.
Pukul 09.00 WIB
Kisah persahabatan Tony Fernandes dan Richard Branson di tengah musibah bencana. Keduanya sama-sama mengalami peristiwa mengerikan terkait kecelakaan pesawat.
Pukul 08.30 WIB
Para penyelam dari TNI AL sudah siap mencari korban. Total ada puluhan personel dari TNI AL dan Marinir yang diterjunkan ke lokasi. Mereka siap menerjang lautan sedalam 30 meter untuk mencari korban. Berikut cara mereka bertahan.
Pukul 08.00 WIB
Basarnas kembali menemukan tiga jenazah tambahan yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. Khusus perempuan itu dipastikan mengenakan pakaian pramugari. Dengan demikian total jenazah yang sudah dievakuasi hingga hari ini adalah 6 orang. Semua kini berada di KRI Bung Tomo.
Pukul 07.00 WIB
Total ada 17 helikopter, 9 pesawat dan 37 kapal yang dikerahkan untuk proses evakuasi. Itu belum ditambah bantuan dari armada luar negeri seperti 4 kapal, dua heli dan dua pesawat dari Singapura, satu pesawat dan kapal Malaysia.
Berikut area operasi hari ini:
Pukul 08.30 WIB
Para penyelam dari TNI AL sudah siap mencari korban. Total ada puluhan personel dari TNI AL dan Marinir yang diterjunkan ke lokasi. Mereka siap menerjang lautan sedalam 30 meter untuk mencari korban. Berikut cara mereka bertahan.
Pukul 08.00 WIB
Basarnas kembali menemukan tiga jenazah tambahan yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. Khusus perempuan itu dipastikan mengenakan pakaian pramugari. Dengan demikian total jenazah yang sudah dievakuasi hingga hari ini adalah 6 orang. Semua kini berada di KRI Bung Tomo.
Pukul 07.00 WIB
Total ada 17 helikopter, 9 pesawat dan 37 kapal yang dikerahkan untuk proses evakuasi. Itu belum ditambah bantuan dari armada luar negeri seperti 4 kapal, dua heli dan dua pesawat dari Singapura, satu pesawat dan kapal Malaysia.
Berikut area operasi hari ini:
Pukul 06.00 WIB
Area pencarian difokuskan di koridor V, tempat temuan jenazah dan serpihan. Lokasinya berada di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun karena cuaca hujan dan gelombang tinggi, kepala Basarnas Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan pasukan berstatus wait and see.(Sumber: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar