Pasca Penutupan Payo Sigadung |
Pasca Penutupan Payo Sigadung
Lahan Ditawari Rp 200 Ribu Per Meter
Jambi-Hampir satu bulan pasca penutupan eks
lokalisasi di Payo Sigadung dan Langit Biru, Kota Jambi, hingga kini Pemerintah
Kota Jambi belum menetapkan alih fungsi kawasan tersebut. Sementara pemilik
bangunan tetap melakukan penolakan atas tawaran Pemkot Jambi yang akan
membebaskan lahan dengan harga murah.
Terkait tawaran Walikota Jambi Syarif Fasya
yang akan membebaskan lahan dan bangunan dengan hitungan Rp 200 ribu per meter,
tetap mendapat penolakan dari pemilik bangunan.
Menurut salah seorang pemilik tanah dan
cafe di Payo Sigadung, aset yang dimilikinya jika di hitung satu bangunan
beserta tanah bisa mencapai Rp 2 milyar. Sementara Pemerintah Kota Jambi baru
menganggarkan pembebasan lahan di APBD 2015 sebesar Rp 1,5 hingga Rp 2 milyar
saja.
“Mana bisa seperti itu. Rp 2 milyar untuk
keseluruhan bangunan yang ada di sini. Saya punya bukti kepemilikan yang sah
untuk usaha dan bangunan, bukannya menumpang," tegas Syafri.
Oleh karena itu, katanya, Pemkot Jambi harus
memiliki kebijakan yang jelas. Jangan mereka para pengusaha dibuat bingung.
Sementara itu, menurut Anggota DPRD Kota Jambi,
Sulaiman Syawal, rencana penutupan lokalisasi dipaksakan. Karena tidak ada
solusi yang jelas dan dikuatirkan menimbulkan masalah baru.
“Rencananya bagus dan baik. Karena
bertujuan menghilangkan maksiat. Namun harus matang perencanaanya. Tidak
seperti sekarang. Solusi yang ditawarkan tidak ada, masalah baru timbul
kemungkinan menyebarnya PSK tadi di lingkungan warga setempat,” ujar politisi PKB
ini.
Perwakilan Pemkot Jambi yakni Badan Perencana
dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jambi mengaku belum ada langkah kongkrit
terkait alih fungsi lahan di kawasan eks lokalisasi.
Kepala Bappeda Kota Jambi, Doni mengatakan,
dana yang disiapkan di APBD 2015 merupakan uang muka untuk mulai melakukan
pembebasan lahan. Dirinya menegaskan Pemerintah Kota tidak dapat berlaku khusus
dan terlalu fokus untuk pembangunan di kawasan eks lokalisasi, karena masih banyak pekerjaan penting lainnya.
“Bukan itu saja fokus kerja kita. Masih
banyak rencana lainnya. Oleh karena itu baru bisa untuk uang muka pembebasan
lahan saja," terang Doni. (oyi/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar