Jakarta-Investor sangat menantikan dimulainya masa
pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Yang
ditunggu-tunggu adalah pembentukan kabinet dan kebijakan strategis seperti
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Edimon Ginting, Deputy Country Director Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk
Indonesia, menyebutkan komposisi kabinet memang patut mendapat perhatian. Apalagi
Jokowi pernah menjanjikan sejumlah posisi strategis di bidang ekonomi seperti
keuangan, energi, atau pertanian akan diisi oleh kalangan profesional.
“Kabinet yang membawa confidence untuk pasar jika
menteri-menteri yang strategis akan berasal dari profesional," ungkapnya
kepada detikFinance, Minggu (19/10).
Kemudian, lanjut Edimon, investor juga berharap pemerintahan
Jokowi segera memberi kejelasan soal kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya,
kepastian kebijakan ini sangat dinantikan investor.
“Kalau begitu cepat mereka keluarkan kebijakan yang bagus,
itu akan langsung positif. Misalnya seperti BBM, lakukan saja," tegasnya.
Dengan begitu, tambah Edimon, investor yakin bahwa
pemerintah mendukung reformasi struktural. Subsidi BBM menjadi bagian dari reformasi
ini karena memberikan dampak terhadap fundamental ekonomi.
“Jadi kalau dilakukan dengan tepat, itu akan dilihat pasar
dan langsung confidence," sebut Edimon.
Beberapa waktu lalu, menurut Edimon, pasar sempat bergejolak akibat kegaduhan
politik. Namun kini sudah mulai cair, terutama karena pertemuan Jokowi dengan
pimpinan Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto.
“Pada intinya, mereka menyadari untuk kembali ke pertumbuhan
ekonomi 7% itu bekerja sama saja susah. Apalagi kita harus
gontok-gontokan," tuturnya.(ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar