Pesawat Lion Air saat mendarat di Bandara Sultan Taha Jambi. Foto Rosenman Manihuruk |
JAMBI- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi
mencatat peningkatan jumlah perkembangan dan keberangkatan penumpang di Bandara
Sultan Thaha Jambi Triwulan I 2014 berjumlah 302.240
orang. Angka itu naik meningkat
8,18% dari tahun lalu. Secara umum, jumlah penumpang yang meninggalkan Jambi
sedikit lebih tinggi dibandingkan yang datang ke Jambi.
Demikian dikatakan Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi
Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Ihsan W Prabawa
dalam surat elektroniknya yang diterima Harian Jambi, Minggu (6/7).
Disebutkan, jumlah
penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi,
menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.
Momen libur
imlek dan banyaknya kunjungan juru kampanye nasional ke Provinsi Jambi selama
masa kampanye Pemilu Legislatif menjadi faktor utama peningkatan jumlah
penumpang tersebut. Jumlah penumpang (total berangkat dan datang) di bandara
Sultan
Thaha Jambi
sebanyak 302.240 orang.
Sedangkan sub
sektor angkutan laut mengalami penurunan sebesar 2,88% (yoy) atau 3,98% (qtq),
relatif lebih buruk dibandingkan triwulan lalu yang juga mengalami pertumbuhan
negatif sebesar -0,02% (yoy).
Penurunan
tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan kapal di Jambi yang juga mengalami
penurunan dibandingkan triwulan lalu. Pada triwulan I–2014, jumlah kunjungan
kapal sebanyak 1.064 unit, sementara triwulan lalu sebanyak 1.335 unit.
Sejalan dengan
hal tersebut, jumlah arus barang perdagangan juga turun dari triwulan lalu
sebesar 1.535,40 kilo ton, menjadi 1.229,92 kilo ton seiring dengan penurunan
volume impor
alat berat.
Sedangkan sub
sektor komunikasi tumbuh 7,96% (yoy) yang didukung oleh pertumbuhan pos dan
telekomunikasi sebesar 7,97% (yoy) dan jasa penunjang komunikasi sebesar 7,48%
(yoy).
Sektor keuangan,
persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar 1,80% (yoy), melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya (5,18% yoy).
Pertumbuhan
sektor ini utamanya didukung oleh pertumbuhan sub sektor lembaga keuangan tanpa
bank dan jasa penunjang keuangan masing-masing sebesar 8,08% (yoy) dan 7,17%
(yoy).
Sementara
pertumbuhan sub sektor bank yang relatif rendah (1,36% (yoy)) menjadi penahan
laju pertumbuhan sektor ini. Sektor jasa-jasa pada triwulan I-2014 tumbuh 6,16%
(yoy), sedikit lebih tinggi daripada pertumbuhan triwulan sebelumnya
(5,95%yoy).
Pertumbuhan
sektor jasa didorong oleh tumbuhnya jasa pemerintahan umum dan swasta
masing-masing sebesar 6,12% (yoy) dan 6,34% (yoy). Sektor ini didukung oleh sub
sektor jasa pemerintahan umum dengan output sebesar Rp1,69 triliun dan diikuti
oleh sub sektor swasta sebesar Rp287,92 miliar.(lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar