Halaman

Selasa, 06 Mei 2014

Ketika Siswa Bingung Mengisi Soal Ujian Nasional SMP



 
UN SMP di Kota Jambi
Sejumlah siswa SMP di Kota Jambi bingung saat mengisi lembaran jawaban Ujian Nasional (UN) SMP sederajat yang mulai dilaksanakan Senin (5/5/14). Dalam pelaksaan UN semua sekolah telah mengambil soal pada pukul 06.00 pagi. Ada juga sekolah yang mengambil soal lewat dari pukul 06.00 WIB. Ketidakserentakan pengambilan soal disesuaikan dengan jarak jauhnya dekatnya sekolah bersengkutan terhadap Kantor Dinas Pendidikan Kota Jambi sebagai tempat menyimpan soal UN.

Salah satu siswa yang mengikuti ujian nasional SMP di Kota Jambi, Nanda kepada Harian Jambi, Senin (5/5) mengatakan, pada awalnya dirinya dan teman sekelasnya bingung ketika pertama kali melihat soal ujian. Karena menurutnya ada tiga bundel dalam soal ujian nasional.

Namun setelah mendapat arahan dari pengawas barulah
mengerti sistem pengisian soal ujian. “Kami pertamanya bingung dalam pengisian soal. Namun setelah ada penjelasan dari pengawas baru saya ngerti,” ujar Nanda.

Dia menambahkan, dalam soal ujian nasional yang diujiankan tidak terlalu sulit karena kebanyakan soal yang keluar sudah pernah dipelajari.

Jika dikalkulasikan, 75 persen yang pernah dipelajari keluar dalam soal ujian nasional. Namun, redaksi soalnya saja yang berubah. “Rata-rata soal yang keluar sudah dipelajari namun redaksi soalnya saja yang berbeda. Tapi soalnya masih hampir sama dengan soal-soal yang pernah ditryoutkan,” katanya.

Kepala Sekolah SMP N 17 Kota Jambi Gusliandi SPd mengatakan, dalam pelaksanaan ujian nasional hingga saat ini belum ada kendala. Hanya pada awalnya ada tiga bundel soal namun hal itu sudah bisa diselesaikan dan semua berjalan dengan baik.

“Semua berjalan lancar hanya saja ada kendala saat pertama melihat soal 3 bundel tapi hal itu bisa diatasi dan semua kembali berjalan lancar,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepalah Sekolah SMP N 11 Kota Jambi, Yonedi SPd MPd. Menurutnya, dalam ujian hari pertama belum menemui kendala karena semua siswa bisa hadir seratus persen.

Tidak ada juga kekurangan soal dan kerusakan pada soal. Semua berjalan lancar dan belum menemui kendala. “Ujian hari pertama berjalan dengan lancar dan semua siswa hadir seratus persen alhamdulillah bisa datang semua,” katanya.

Sementara itu salah satu guru yang menjadi pengawas salah satu sekolah Kota Jambi mengatakan, meski dalam ujian masih sama seperti yang lama, namun ada perubahan. Ujian nasional tahun ini dalam soal tahun bervariasi ada yang bersampul ada juga yang tidak bersampul.

Pengawas ujian tahun ini harus jeli melihat soal dan harus bisa memberikan arahan kepada siswa soalnya ujian tahun ini berbeda dengan ujian tahun kemarin. Jika pengawas tidak jeli maka siswa akan rancu dalam pengisian soal.

“Kalau pengawas tidak jeli maka pengisian ujian akan rancu, karena ada jawaban bersampul dan ada yang tidak,” katanya.

Dia menambahkan, jika guru yang mengawas merupakan guru yang profesional maka hal tersebut tidak ada masalahnya. Namun pihaknya tidak mengetahui bagaimana dengan pengawas ujian nasional yang ada di pedesaan.

Jika pengawas mengerti, pengawas tinggal membecakan petujuk yang ada, namun bagi pengawas yang tidak mengerti bagaimana? “Kalau di kota  pengawasnya adalah guru-guru profesional jadi kayaknya dak ada kendala, tapi kita tidak tau dengan pengawas di daerah,” katanya.

Pengambilan Soal

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rifai mengatakan, pengambilan soal yang bervariasi waktunya dengan alasan demi menjaga tidak timbulnya praduga atau hal-hal yang tidak dinginkan.

Dengan dimikian diadakan perbedaan dalam pengambilan soal ujian. Karena soal tidak boleh terlalu lama ada di sekolah. “Hal tersebut dilakukan demi menjaga tidak terjadinya kecurangan-kecurangan,"katanya.

Dia menambahkan dalam pelaksanaan ujian tidak terdapat kendala dan semua berjalan dengan sebagaimana mestinya. Pada hari pertama UN, pihaknya bersama Walikota Jambi mengadakan pemantauan ke
beberapa sekolah seperti, SMP N 7, SMP N 17 dan SMP N 11 Kota Jambi.

“Kita sengaja mementau secara lansung ujian nasional untuk memastikan tidak adanya kekurang dan tidak adanya tindak kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional," katanya.
 
Dia melanjutkan, pada malam Senin pihaknya bersama Walikota Jambi Sy Fasya  melakukan pembukaan kotak soal ujian nasional secara simbolis. Pembukaan kotak ujian nasional juga beserta perwakilan dari Kementrian Mendikbu
d RI.

Menurutnya, dalam pelaksanaan ujian hari pertama hanya 1 mata pelajaran yaitu pelajaran Bahasa Indonesia. Ujian dimulai dari jam 7.30 WIB sampai jam 9.30. Sampai saat ini belum ada laporan terkait kekurangan soal dan soal ujian yang kurang semua masih berjalan dengan baik.

“Sampai saat ini belum ada kendala dan belum ada loporan dari sekolah masalah kekurangan yang ada pada soal ujian nasional,” katanya.

Walikota Jambi Sy Fasya mengatakan, proses ujian nasional harus disukseskan oleh semua jajaran Pemerintah Kota Jambi untuk mengawasi benar proses ujian nasional. Pihaknya tidak lagi mau mendengar ada kumpulan siswa yang mengatakan mereka memperoleh kunci jawaban.

Dan jika ada oknum sekolah, atau oknum guru atau kepala sekolah yang disinyalir menjual belikan kunci jawaban agar diinfentarisir oknum-oknum tersebut. “Jika ada kepala sekolah yang terindikasi menyebar kunci jawaban maka kita akan berikan sangsi," katanya.

Dia menambahkan, semua soal ujian yang ada masih bersegel dan dikunci berlapis-lapis dan tidak akan mungkin ada kebocoran soal, apalagi kunci jawaban. Pihaknya berpesan agar semua siswa dapat berkonsentrasi dalam mengisi soal ujian nasional dengan baik dan benar. 

Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait yang telah membatu menjaga kemurnian dari soal ujian nasional itu. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu untuk menyukseskan UN,” katanya.

Pada tanggal 5 Mei pihak juga melakukan pemantauan ke beberapa sekolah seperti SMP N 7, SMP N 14, dan SMP N 11. “Kita lihat siswa bisa mengisi semua jawaban, siswa saat ditanya mengatakan santai saja dalam mengisi soal ujian, dan mudah-mudahan apa yang dikerjakannya dapat menggambarkan prestasinya selama tiga tahun ini,” ujarnya.

Alasan memantau tiga SMP yang pertama pihaknya ingin memastikan bahwa siswa benar-benar belajar dan benar-benar melaksanakan ujian dengan benar. Jangan sampai terkesan ada isu-isu yang mengatakan bahwa siswa menerima kunci jawaban.

Hal itu telah diantisipasi oleh pihak sekolah dengan membalik meja seperti laci meja yang seharusnya menghadap ke siswa diputar menghadap kedepan. “Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak mengepek atau menyontek,” katanya.

Pihaknya berharap anak-anak kedepannya bisa mencapai kelulusan tinggi. Mereka tidak merasa tertekan dan tidak terbebani dengan ujian nasional sehingga mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. (KAHARUDDIN/lee)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar