Halaman

Kamis, 24 April 2014

Jelang UN SMP, Distribusi Soal Ujian Belum Pasti


Gusliandi SPd


Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditingkat sekolah menengah pertama (SMP) sederajat kini menuai kekwatiran. Pasalnya pelaksanaan UN yang akan dilaksnakan 5 Mei mendatang, namun jadwal distribusi soal UN dari perusahaan percetakan di Siduarjo belum di distribusikan ke daerah se Provinsi Jambi.

Meski pelaksanaan UN bagi anak-anak SMP sederajat masih dua minggu lagi, namun soal ujian untuk SMP sederajat sudah dikirim oleh perusahaan yang berada Siduarjo. Dari Siduarjo soal ujian dikirim melalu kendaraan darat, beda halnya dengan soal ujian SMA sederajat yang pengiriman soalnya menggunakan pesawat.

Soal UN SMP dikirim dan sampai
ke Jambi malam Sabtu (19/4) pukul 22.00 WIB. Kini soal ujian disimpan di Jaswindo. Soal yang sudah datang diletakan di gudang Jaswindo dan dalam pengamanan kepolisian Polda Jambi.

Hal itu dikatakan Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Abdul Mukti kepada Harian Jambi. Sebagai mana pengamana yang telah dilakukan pada saat kedatangan soal ujian SMA sederajat pekan lalu, untuk saat ini pihaknya hanya menghitung berapa jumlah bok yang masuk dan memilah perkabupaten kotanya untuk persiapan pengiriman kemasing-masing kabupaten kota.
“Jadi kita hanya menghitung box dan memisahkan untuk mempermudah pengiriman ke kabupaten kota,” katanya.

Untuk jadwal pengiriman hingga saat ini belum ditentukan karena masih akan melakukan pertemuan dengan penyelenggara kabupaten kota kapan kesepakatan pengiriman soal UN ke kabupaten kota.
Karena jadwal masih lama karena ujian untuk SMP sederajat akan dilaksanakan pada tanggal 5 sampai tanggal 8 Mei. “Untuk saat ini kita belum mengetahuinya karena kita akan mengundang penyelenggara UN dari kabupaten kota untuk berkomunikasi,” ujarnya.

Jumlah Peserta UN SMP 52.387 Siswa

Dia menambahkan jumlah siswa yang mengikuti ujian nasiolan pada tahun ini berjumlah, 52,387 yang terdiri dari SMP N , MTs N, berjumlah 39, 658 dan SMP s , MTs s berjumlah 12,729 siswa.  

Sementara itu jumlah siswa paket B yang mengikuti ujian nasiolan sebanyak 1819 dari sebelas kabupaten kota yang ada di Provinsi Jambi. “Kita akan menjadikan UN SMA sederajat sebagai tolak ukur untuk UN SMP sederajat di Jambi,” katanya.

Semetara itu pihak sekolah juga telah mempersiapkan dirinya untuk mengadapi Ujian Nasional tingkat SMP sederajat dengan melakukan berbagai strategi. Hal tersebut dilakukan untuk menempu ujian nasional.

Dalam hal ini Kepala Sekolah SMP N 17 Kota Jambi Gusliandi SPd mengatakan, dalam menempuh ujian nasional pihaknya telah mepersiapkan beberapa hal seperti mempersiapkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) dan menambah jam belajar setelah pulang sekolah.

“Ada pelajaran tambahan yang dilakukan oleh guru-guru bidang studi yang akan di UN kan, hal itu dilakukan untuk pengayaan materi pada siswa,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga melakukan try out yang suda di adakan dua kali setelah selasai ujian sekolah akan melakukan try out lagi. Sebelum UN pihaknya juga perlu bersosialisasi terlebih dahulu kepada orang tua dan sosialisai kepada anak untuk pelaksanaan UN pada tahun ini.

Setelah melakukan sosialisasi pihakya baru akan fokus kepada pembelajaran anak-anak kelas tiga terutama pada materi yang akan diujikan. “Try out-try out akan terus dilakukan untuk pembiasaan soal pada anak,” katanya.

Penekanan pembelajaran pada soal-soal yang di perkirakan akan keluar pada saat unian nasional nanti, kemudian uji coba melaui try out tetap juga dilakukan. Pihaknya juga nantinya akan mengadakan try out besama dengan SMP yang ada di Telanai seperti bekerjasama dengan SMP N 7, SMP N 19 dan SMP N Kota Jambi.

“Gunaanya untuk pembiasaan anank-anak dengan soal-soal ujian uang akan di hadapinya nanti. Pihaknya kami juga akan menempuh jalur seperti memupuk kerohanian siswa. Karena selama ini ujian nasional sering menjadi momok menakutkan bagi siswa orang tua dan juga pihak sekolah,” ujarnya.

Pihaknya akan terus memberikan motivasi kapada anak-anak didiknya agar ujian tidak menjadi hal yang menakutkan bagi siswa. “Persiapan-persiapan dari menempuh UN selain memantapkan materi kita juga harus memupuk kerohanian anak agar anak dapat minimbulkan rasa percaya diri saat mengikuti UN nantinya,” katanya.

Pihaknya juga akan melakukan do'a bersama untuk menghadapi UN dan memberikan pendalaman-pendalaman agama pada anak agar anak didiknya tidak lupa untuk berdo'a. 

Pihaknya mengatakan tidak ada strategi khusus yang akan dilakukannya untuk menempuh UN nanti kerena menurutnya UN ini bukan merupakan hal yang baru namun sudah sering dilakukannya.
“Namun yang kita lakukan adalah memberikan kepercayaan kepada anak bahwa sanya UN itu tidak menakutkan,” katanya.

Sementara itu dalam mempersiapkan menempuh UN bukan siswa saja yang harus dipersiapkan namun guru-gurunya juga harus dipersiapkan. Dari kesiapan guru hingga penambahan jam mengajar setelah pulang sekolah terutama guru-guru yang memegan mata pelajaran yang akan di UN.

“Jadi guru-guru yang memegang mata pelajaran harus bekerja lebik ekstra untuk mempersiapkan anak-anaknya, dengan menambah les setelah pulang dari sekolah," katanya.

Dalam ujian tahun ini pihaknya menargetkan siswanya lulus 100 persen karena pada tahun yang lalu siswa dari SMPN
17 ini lulus sertus persen. Dan jika tingkat kelulusan tidak mencapai 100 persen maka ada penurunan dari segi tingkat kelulusan. 

Pihaknya berharap agar ujian nasional pada tahun ini bisa lulus seratus persen. “Kita berharap tahun ini bisa lulus 100 persen untuk memotivasi anak-anak yang akan mengikuti ujian nasional nantinya,” ujarnya.

Dalam mempersiapkan UN pihaknya juga mempunyai kendala namun dengan ksungguhan guru-guru untuk menyukseskan anak-anaknya telah dilakukan dengan berbagai cara dari melukukan try out hingga penambahan jam belajar setelah pulang dari sekolah. 

Pelajaran tambahan dilakukan untuk memberi pengayaan materi pada siswa terkait soal-soal yang akan diujikan nantinya. “Kita tetap akan melakukan pengayaan materi kepada siswa agar pada saat ujian siswa dapat mengisi soal tanpa ragu-ragu,” kata Gusliandi SPd.

Ditempat yang berbeda, Dr Mahesa selaku Pengamat Pendidikan di Jambi megatakan, seharusnya pihak sekolah dalam mempersiapkan Ujian Nasional guru harus mapan dan dapat menanamkan kejujuran kepada siswanya.

Karena beberapa tahun kebelekang banyak terjadi kecurangan-kecarang dalam pelaksanaan UN. Dan guru harus menekankan nilai-nilai kejujuran terhadap siswa. “Guru seharusnya mempersiapakan siswa secara matang agar pas ujian siswa tidak contek sana contek sini," katanya.

Dia menambahkan, jika kita berlandaskan pada sekolah paforit yang menguta
rakan materi yang diberikan itu harus diperdalam kepada siswa dan itu harus dilakukan oleh guru sebagai motor penggeraknya. 

Jadi ketika ujian tiba siswa-siswa sudah siap untuk melakukan ujian. “Jika semua telah dipersiapkan dengan matang maka pada saat ujian siswa-siswa dapat mengisi soal-soal dengan perasaan tenang,” katanya.

Dilanjutkannya, guru harus bisa bekerja ekstra untuk memberikan materi kepada siswa berupa kisi-kisi soal yang nantinya akan mengingatkan siswa jika dalam ujian nasional ada yang sama. 

Seharusnya guru harus mempersiapkan siswa dalam menempu UN pada awal kenaikan kelas. Hal itu diperuntukkan untuk guru-guru bidang studi yang akan di ujikan. “Namun yang saya lihat guru-guru dan pihak sekolah akan mengadakan persiapan ketika ujian nasional sudah mendekati, jadi kayaknya kurang efektif persiapannya, kasian anaknya yang dipakasa menguasai materi dalam waktu yang singkat," katanya.(*/lee)(KAHARUDDIN, Harian Jambi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar