Halaman

Selasa, 04 Maret 2014

MUSIM KEMARAU, Waspadai Musibah Kebakaran Akibat Arus Pendek Listrik


Simulasi Pemadaman Kebakaran oleh Petugas Damkar Kota Jambi

Musim kemarau yang melanda Kota Jambi sebulan terakhir, menjadikan warga Kota Jambi waspada terhadap kebakaran. Pemicu kebakaran yang terjadi kerap disebabkan arus pendek listrik, tabung gas meledak dan juga pengelolaan api secara sembarang.

MUSLIHIN, Jambi

Kebakaran merupakan bencana yang paling rawan terjadi di perkotaan selain juga bencana banjir. Memasuki 2014 musim kemarau mulai dapat dirasakan bagaimana panasnya terik matahari saat ini.

Dalam musim panas tidak sedikit terjadinya kebakaran baik kebakaran lahan kawasan hutan dan kebakaran perumahan warga, sijago merah dapat menghabis ludeskan rumah milik warga seketika tinggal menjadi abu dan arang.

Kepala Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Jambi Drs H A Ridwan Msi kepada Harian Jambi mengatakan, masyarakat harus tetap waspada dengan ancaman kebaran permukiman. Pada tahun 2014 saja sudah terjadi kebakaran di Kota Jambi sebanyak 18 titik.

Rawannya kebakaran disebabkan oleh banyak faktor seperti konsleting arus listrik, terjadinya peledakan kompor gas, api rokok jelasnya pengelolaan api sembarangan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran, yang terpenting adalah dibutuhkan kehati-hatian masyarakat untuk menjaga sumber api. “Pemerintah tidak akan mampu bekerja sendirian tanpa kerja sama dengan masyarakat untuk mengatasi kebakaran makanya dibutuhkan penjegahan awal dari warga itu sendiri,” ujarnya.
 
Mobil kebakaran yang kita miliki saat ini berjumlah 12 unit di Kota Jambi, merupakan fasilitas pemerintah untuk mengamankan kebakaran yang terjadi lapangan.

Tak jarang banyak kendala yang dihadapi saat mengatasi kebakaran,” ujar Ridwan. Terutama saat beraksi salah satunya seperti kondisi jalan perumahan warga yang sempit menyulitkan mobil pemadam masuk ke dalamnya menyebabkan api seringkali semakin menjadi.

Jalan Evakuasi Sempit

Kendala yang dihadapi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi saat evakuasi atau memadamkan kobaran api, sering terkendala akses jalan yang terlampau sempit. Sehingga mobil pemadam kebakaran sulit menembus titik-titik api.

“Maka seharusnya jalan permukiman warga harus diperlebar untuk mengantisipasi kebakaran lebih cepat dan mudah,” ujar Ridwan.

Mantan Camat Jambi Selatan ini mengajak warga Kota Jambi untuk selalu hati-hati tidak bermain api sembarangan agar terhindarkan dari kebakaran apalagi sekarang musim kemarau.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, Roni menambahkan, krunya tetap siaga 24 jam saat terjadi musibah kebakaran. Mereka akan selalu menurunkan segera tim khusus yakni tim yang terlatih cepat sigap.

Bekerja di lapangan begitu juga dengan logistik tidak sedikit yang diberikan kepada warga yang korban bencana, yang bekerja sama dengan Badan Penanganan Bencana Daerah Kota Jambi dan Provinsi Jambi.

Selain itu tujuan pemberian bantuan dimaksud agar dapat meringankan beban yang terkena bencana bantuan. Bersifat jangka pendek misalnya pemberian makanan tenda sebagai rumah sementara bagi masyarakat yang terkena korban.

Penyakit ISPA

Menurut Roni, selain itu dampak kebakaran secara meluas juga menimbulkan masalah seperti penyakit saluran pernapasan (ISPA) karena asap berkabut yang mengandung virus, asap bukanlah berasal dari Kota Jambi, namun berasal dari kabupaten tetangga seperti kebakaran lahan di Muarojambi.

Asap ini asap kiriman tidak saja dari kabupaten tetangga bisa juga datang dari provinsi lainnya. Tidak boleh remeh terhadap penyakit ISPA ini. Kini di Kota Jambi penderita penyakit ISPA sudah mencapai 360 orang.

Kabid Pengendali Penyakit Dinas Kesehatan Kota Jambi dr Erwan Mujio mengatakan, melihat kondisi asap yang ada saat ini membawa dampak penyakit, sebaiknya masyarakat kota selalu waspada.

Sebab penyakit ISPA atau gangguan saluran pernapasan tidaklah tampak. Ia akan mengegoroti siapa saja baik melalui penularan atau secara lansung menghirup udara,asap berkabut tersebut bersamaan dengan menghirup oksigen.

Sebelumnya, beberapa pegawai petugas pemadam kebakaran melakukan latihan di depan kantor Pemadam Kebakaran Kota Jambi guna mengadakan simulasi profesionalitas kerja. Dalam menangani bencana petugas itu butuh kerja sama kecepatan, ketangkasan dalam bergerak mengatasi kebakaran.

Makanya kita perlu peningkatan kualitas kerja setiap waktu,apalagi saat bencana jika petugas tidak cepat kurang terlatih akan memperlambat penaganan bencana. “Kita bekerja iklas mengabdi demi masyarakat,” ujar Roni.(*/lee)
 *******

Kebakaran Tahun 2013 dengan Kerugian Rp 4,1 Miliar

Jumlah kasus kebakaran yang terjadi di Kota Jambi tahun 2013 mungkin tidak terlalu banyak masyarakat yang mengetahuinya. Menurut Herry S, selaku Kasi Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kota Jambi menjelaskan bahwa jumlah kasus yang terjadi sebanyak 56 kasus.

Kebakaran ini sendiri di sebabkan bermacam-macam, mulai dari listrik,
kompor, rokok serta obat nyamuk, namun dari semua penyebab tersebut penyebab kebakaran yang paling sering adalah listrik mencapai 34 kasus.

Dia juga mengatakan jenis yang terbakar paling dominan adalah perumahan mencapai 52 kasus. Selain itu kerugian kejadian kebakaran ini dari bulan Januari-
Desember sebesar Rp 4.142 miliar.

Herry S
juga menghimbau kepada masyarakat Jambi pada khususnya, untuk jangan terlalu banyak menggunakan kabel atau colokan agar arus pendek listrik tidak terjadi.

Disebutkan, jumlah kasus kebakaran di Kota Jambi masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2013 lalu, terjadi sebanyak 49 kasus kebakaran di Kota Jambi.

Berdasarkan data yang diperoleh konsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran di Kota Jambi. Dari 49 kasus kebakaran di Kota Jambi, 30 kasus kebakaran yang disebabkan konsleting listrik. Ada juga yang disebabkan oleh kompor, rokok, dan penyebab lainnya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, A Ridwan.

Sementara itu, jumlah kasus kebakaran terbanyak tahun 2013 lalu terjadi di Kecamatan Telanaipura dengan 13 kasus, kemudian Kecamatan Jambi Selatan 11 kasus, Kecamatan Kota Baru 10 kasus, dan Kecamatan Jelutung 7 kasus.

Kemudian Kecamatan Jambi Timur 5 kasus, Kecamatan Pasar 3 kasus, dan Kecamatan Danau Teluk 1 kasus. Tidak ada korban jiwa dalam 49 kasus kebakaran tersebut, namun 4 unit kendaraan roda dua dan 4 unit kendaraan roda empat ikut terbakar.(hin/lee)
========

Seabat Minus 5 Tahun Pasukan Biru “Brandweer”

Tanggal 1 Merat merupakan hari bersejarah bagi pemadam kebakaran yang dahulu dikenal dengan sebutan “brandweer”. Tonggak sejarah tersebut berawal dari peristiwa kebakaran besar di Kawasan Kampung Melayu di Pasar Meser Jatinegara-Jakarta pada 1 Maret 1919.

Saat itu pasukan pemadam kebakaran berjuang dan berkorban dalam penyelamatan korban jiwa dan harta benda masyarakat. Dikemudian hari peristiwa tersebut ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran.
Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Tingkat Provinsi Jambi dipusatkan di Markas BPBD dan PK Kota Jambi pada Sabtu (1/3/14), dengan Inspektur Upacara Walikota Jambi H Syarif Fasha, ME.

Diikuti oleh utusan Pemadam Kebakaran Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
Pada kesempatan tersebut inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri yang dalam amanatnya mengajak kita bersama untuk sadar akan keseimbangan lingkungan dan pentingnya beradaptasi dengan perubahan iklim.

Kita diminta untuk memperhatikan keseimbangan alam guna mencegah bencana (banjir, kebakaran, dan longsor) dalam rangka mencapai kualitas lingkungan hidup yang lebih baik.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak untuk melihat lebih jauh peran institusi pemadam kebakaran dalam pemantapan pembangunan di daerah, dalam pencegahan pencemaran asap dan penurunan emisi gas rumah kaca serta dalam menjaga kualitas lingkungan hidup,” kata Mendagri.

Mendagri juga menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengurangi resiko kebakaran, di antaranya ; pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan mengedepankan tindakan preventif, antara lain mitigasi, penyuluhan, inspeksi, penegakkan hukum, kesiapsiagaan, serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.

Walikota Jambi seusai upacara kepada para wartawan menjelaskan bahwa akan menghimbau kepada pihak dunia usaha untuk dapat menyalurkan dana CSRnya dalam menambah peralatan dan perlengkapan Pemadam Kebakaran Kota Jambi.

Disamping itu juga akan menempatkan gerobak motor sebagai alat pemadam kebakaran dini pada setiap kelurahan serta, akan melatih para Lurah dan Camat dalam upaya penanggulangan kebakaran dini.

Sebelumnya guna memperinghati HUT Pemadam Kebakaran tersebut telah diselenggarakan rangkaian Skill Competition para petugas pemadam kebakaran se Provinsi Jambi, di
antaranya high and rescue, hose laying, fire fighter life dan pemadaman tradisional dan APAR.(hin/lee) (HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SELASA 4 FEB 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar