SEJARAH ALAT TRANSPORTASI TRADISIONAL
Mengajak murid sekolah ke Museum merupakan pendekatan
emosional akan budaya sejarah. Berbagai benda bersejarah banyak terpajang di
Museum, sehingga lebih mudah untuk memperkenalkan kepada murid sekolah,
dibandingkan dengan membaca buku atau melihat lewat internet semata. Salah
satunya yang bisa dilihat yakni di Museum Siginjai Jambi.
ANDRI MUSTARI, Jambi
Pagi itu tampak puluhan murid SD tampak duduk dan
menulis-mulis sembari mengamati apa yang tengah mereka lihat di Museum
Siginjai. Murid siswa itu tampak membuat sebuah narasi apa yang mereka lihat
dalam bentuk wujud dan gambar yang dipajang di Museum Siginjai Jambi.
Saat itu Museum Siginjai menggelar pameran Alat Angkut
dan Transportasi Tradisional Jambi. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Istri
Gubernur Jambi Bu Yusniana Hasan Basri Agus yang merupakan Ketua Umum Dewan
Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi.
Selain Yusniana HBA, hadir juga Ketua Dekranasda Kota
Jambi, Yuliana Fasha, istri Walikota Jambi Sy Fasya beserta Kepala Dinas Budaya
dan Pariwisata Provinsi Jambi, Edi Erizon beserta para staf Disbudpar Provinsi
Jambi.
Kegiatan ini juga dihadiri Budayawan Jambi yang juga
merupakan seorang Sejahrawan Jambi yakni Junaidi T Noor. Kegiatan ini merupakan
kegiatan tetap Museum Siginjai Jambi, yang akan selalu dilaksanakan satu kali
dalam tiga bulan.
Sehingga kegiatan ini merupakan salah satu proram
unggulan dari Museum Jambi, dalam mempublikasikan benda-benda kebudayaan yang
ada di Jambi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Museum Siginjai, Badmiril Amri.
“Dalam satu tahun kegiatan pameran benda budaya akan
dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun. Yang artinya dalam kurun waktu tiga bulan
kegiatan ini akan dilaksanakan kembali, dengan tema dan benda budaya yang berbeda,”
kata Badmiril Amri.
Kegiatan ini sangat disambut baik oleh Dekranasda
Provinsi Jambi. Yusniana Hasan Basri Agus menyapaikan, bahwa kegiatan yang
dilaksanakan oleh museum merupakan sebuah kegiatan yang sangat baik.
Pemahaman
Generasi Muda Minim
Karena pemahaman ataupun pengetahuan masyarakat dan
khususnya para generasi muda terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh Jambi masih
bisa dikatakan kurang. Sehingga harapanya dengan kegiatan ini, pemahaman dan
pengatahuan tentang kebudayaan harus ditingkatkan salah
satunya adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh Museum Siginja Jambi.
Pada pameran ini, Museum Jambi mempublikasikan tentang
alat angkutan dan transportasi tradisional Jambi sebanyak kurang lebih 40 macam
jenis angkutan dan transportasi tradisional Jambi.
Transportasi itu digunakan para orang-orang terdahulu,
karena pada saat itu permukaan bumi adalah hutan belantara dan alat
transportasi yang pertama kali digunakan adalah transportasi sungai atau laut
yang alatnya adalah rakit atau perahu. Sedangkan untuk transportasi darat
digunakanlah bantuan hewan yaitu kuda dan kerbau.
Dengan perkembangan zaman yang modern ditambah dengan
berkembangnya ilmu teknologi dan perkembangan SDM, sehingga sarana transportasi
tradisional sudah tidak memadai lagi untuk digunakan.
Namun demikian bukan berarti harus dilupakan. Oleh
karena itu Yusniana mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu peluang untuk
meningkatkan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Jambi dengan cara memadukan
alat transortasi tersebut sebagai ikon destinasi pariwisata yang unik yang
tidak dimiliki oleh destinasi di daerah
lainya.
Transportasi
Sado
Hal ini mempunyai nilai khusus dan daya tarik wisata
yang tinggi. Untuk itu Yusniana HBA berharap alat transpotasi tradisional bisa
berkembang di lingkungan masyarakat perkotaan. Salah satu contoh alat
transpotasi Sado atau Bendi.
“Untuk mengangkat alat transportasi tradisional
seperti sedo untuk bisa eksis dan dipergunakan oleh warga atau masyarakat
perkotaan,” kata Yusniani.
Dan pada kesempatan ini pula, Yusniana menyempatkan
diri untuk naik sedo, yang merupakan salah satu alat transportasi tradisional
yang saat ini masih digunakan di daerah perkotaan Jambi. Yusniana didampingi Yuliana
dan Edi Erizon. (*/lee)
***
Pemahaman Budaya Bagi Siswa Sekolah
Dengan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum
Siginjai Jambi, Yusniana HBA menilai bahwa museum Siginjai Jambi telah
menjalankan fungsinya dengan baik. Sebagai media pembelajaran dan mitra sekolah
dalam menunjang pendidikan dan pemahaman tentang kebudayaan Jambi.
Selain itu juga
memberikan informasi tentang keberadaan benda budaya yang dimiliki oleh Jambi.
“ Musueum Siginjai Jambi, telah menjalankan fungsinya dengan baik, semoga hal
ini dipertahankan dan lebih dikembangkan lagi,” kata Yusniana HBA.
Selain itu, Yusniani berharap bahwa dengan kegiatan
ini, dapat memasyarakatkan museum, terutama para peserta didik dalam hal ini
adalah siswa-siswi, untuk dapat memanfaatkan
museum sebagai media pembelajaran, media rekreasi dan media penilitian.
Selain itu ia juga mengharapkan para generasi muda,
melalui media museum bisa membentuk karakter anak bangsa yang kuat dengan tidak
melupakan sejarah dan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah Jambi.
“Saya berharap dengan kegiatan ini, mampu memberikan
pemahaman dan karakter yang kuat kepada anak bangsa untuk tidak bisa melupakan
kebudayaa daerah asalnya,” kata Yusniani.
(ams/lee)(HARIAN JAMBI CETAK PAGI SELASA 11 MARET 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar