MURAH MERIAH: Dua orang pembeli saat membeli cabei merah dengan harga Rp
45 ribu per kilogram. Sayur-mayur dan kebutuhan lainnya di pasar kaget Walikota
Jambi tersebut lebih murah dari pasar resmi lainnya. FOTO ROSENMAN M/HARIAN
JAMBI.
BERITAKU
Jambi-Pasar
kaget pedagang kali lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di trotoar Kantor
Walikota Jambi ternyata mengundang simpatik pembeli. Harga sayur mayur dan
rempah-rempah yang murah membuat daya tarik pembeli untuk berbelanja di pasar kaget tersebut. Hampir sekitar 20
pedangan menggelar dangan di trotoar jalan. Jalan depan kantor walikota
tersebut jadi macet karena banyaknya parkir kenderaan pembeli.
“Harga
disini lebih murah dibandingkan dengan harga di Pasar Angso Duo Kota Jambi dan
Pasar handil Jelutung Jambi. Misalnya bawang merah hanya dihargai Rp 6000 per
kilogram. Sementara di Pasar Angso Duo dan Pasar handil mencapai Rp 8000 per
kilogramnya. Harga cabei juga lebih murah yakni hanya Rp 45 ribu per kilogram.
Sedangkan di Pasar Angso Duo dan Handil Jelutung mencapai Rp 50 ribu per
kilogramnya,” kata Derlina (32) seorang warga Rt 15 Kebun Handil, Kecamatan
Kota Jambi saat ditemui di Pasar Kaget Walikota Jambi.
“tapi
saya sangat prihatin melihat para pedagang ini. Mereka berjuang hanya untuk
sesuap nasi dan keluarga. Namun Pemerintah Kota Jambi mengusir mereka begitu
saja dari depan Pasar Angso Duo Kota Jambi itu. Kita prihatin melihatnya, dank
arena itulah kita beli dangan mereka di sini,” ujar Derlina.
Hal
senada juga dikatakan, Ema Melia (45), warga Jalan Kol M Kukuh, Kecamatan
Kotabaru Jambi. Menurutnya, pedagang pasar kaget Walikota Jambi memang lebih
murah dari pasar tradisional lainnya.
“Saya
juga kaget saat beli tomat dan sayur di situ. Kok harganya bisa lebih murah,
jadi saya belanja aja sekalian. Aksi pasat kaget Walikota Jambi ini sebagai
protes terhadap ketidak berpihakan pemerintah kepada PKL. Inilah abainya
pemerintah terhadap masyarakat kecil, seperti pedagang ini,” katanya.
Pengamatan
Harian Jambi, Kamis (16/1/13) pagi menunjukkan, deretan kenderaan roda dua terparkir
di badan jalan depan kantor Walikota Jambi tersebut. Transaksi tawar menaware
juga tampak antara pedangan dengan pembeli.
Ny
Sundari, seorang pedagang sayuran mengatakan, mereka akan tetap berjualan di
trotoar depan Kantor Walikota Jambi sebelum ada solusi dari Walikota Jambi SY
Fasya. “Saat kampanye dulu Fasya berjanji akan memperhatikan para PKL dengan
memberikan tempat yang layak untuk berdagang. Namun stelah jadi walikota, janji
hanya tinggal janji, bahkan kita ditertibkan tanpa adanya solusi,” ujarnya.
Sementara
Walikota Jambi Fasya menolak untuk menemui pedangan tanpa alasan yang masuk
akal. Bahkan Walikota Jambi Fasya terkesan melakukan pembiaran terhadap aksi
PKL yang menjadikan trotoar dengan Kantor Walikota Jambi sebagai pasar kaget.
(Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar