Halaman

Senin, 06 Januari 2014

Menggapai Ujung Jabung dari Bandara Sultan Thaha Jambi



 
(Dari kiri ke kanan) Kadishub Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat mempresentasekan Feasibility Study dan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Ujung Jabung kepada Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan di Jakarta belum lama ini. IST/HARIAN JAMBI
Foto Utama:
Ir P Bernhard Panjaitan berbincang akrab dengan Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan soal rencana Pembangunan Laut Ujung Jabung dan Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi di Jakarta belum lama ini. ROSENMAN M
DUKUNG PROGRAM MP3EI 

Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi untuk memiliki bandara bertaraf internasional dan pelabuhan induk ekspor-impor sudah mulai diwujudkan. Kerinduan ini seiring dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi tiga tahun belakangan ini. Peningkatan perekonomian Provinsi Jambi begitu pesat. 

ROSENMAN MANIHURUK, Jambi

Kehadiran Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan RI yakni Dirjen Perhubungan Udara Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Ali Meoso di puncak HUT Provinsi Jambi ke-57 sebagai komitmen terhadap percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi.

Memasuki usia ke-57 (6 Januari 1957-6 Januari 2014) Provinsi Jambi, tentunya banyak perubahan kemajuan di sejumlah sektor. Seperti sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan dan secara khusus sektor transportasi. Betapa tidak, Provinsi Jambi kini memiliki Bandara Sultan Thaha yang kedepannya menjadi bandara bertaraf internasional.

Melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi terus mengupayakan peningkatan akses perekonomian ekonomi dengan berbagai program pro rakyat. Peningkatan akses perekonomian itu juga telah diletakkan pada visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil  dan Sejahtera) hingga 2015 yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA)-H Fachrori Umar beserta jajarannya.

Dishub Provinsi Jambi bersama instansi terkait, berupaya mewujudkan transportasi yang handal dalam rangka menunjang perekonomian daerah dan memiliki daya saing dalam satu kesatuan sistim transportasi nasional menuju Jambi Emas tahun 2015.

Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, PAD Provinsi Jambi tahun 2013 mencapai Rp 2,3 triliun. Peningkatan itu cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2009 hanya mencapai Rp 1,53 triliun.
Menurut HBA, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tertinggi di Sumatera dan keenam tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Pangsa perekonomian (PDRB) Provinsi Jambi pertumbuhan investasi dan terjaganya konsumsi rumah tangga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jambi masih dapat bertahan di angka yang cukup tinggi.

Disebutkan, dunia usaha di Provinsi Jambi meningkat mencapai 1,79 persen. Pertumbuhan tersebut utamanya bersumber dari meningkatnya sektor pertanian 2,09 persen, khususnya sub sektor perkebunan dan tanaman pangan bertumbuh 2,41 persen hingga 2,29 persen.

Peningkatan pertanian di Jambi akan diikuti dengan meningkatnya industri pengolahan, yang merupakan pengembangan produk turunan dari sektor pertanian. Tren kenaikan harga komoditas tersebut juga terlihat dari meningkatnya perkiraan harga jual. 

Geliat pertumbuhan ekonomi Jambi tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan penggunaan tenaga kerja mencapai 4,57 persen. Musim panen tanaman pangan umumnya diikuti dengan meningkatnya kebutuhan pekerja yang diperkirakan sebesar 0,76 persen serta sektor perdagangan 0,74 persen.

Pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi tentunya harus didukung infrastruktur perhubungan melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan akses transportasi laut Pelabuhan Ujung Jabung. Transportasi jalur darat juga sangat mendukung pertubuhan perekonomian Provinsi Jambi, khususnya dari sentra-sentra perkebunan, pertanian, pertambangan dan migas.

Dukungan Pemerintah Pusat

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM kepada Harian Jambi saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS” tetap sejalan dengan program transportasi penunjang akses ekonomi di Provinsi Jambi. 

Pembangunan infrastruktur Perhubungan di Provinsi Jambi merupakan sebagian program prioritas Pemerintah Provinsi Jambi menuju Jambi Emas 2015. Kemudian Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

“Sebagaimana telah ditetapkan pemerintah pusat, bahwa kawasan pantai timur Provinsi Jambi termasuk di dalam Koridor Ekonomi di dalam MP3EI. Dampak dari penetapan itu, dana APBN akan dapat dikucurkan dalam pembiayaan infrastruktur. Terdapat tiga agenda besar yang akan dilaksanakan untuk pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi dalam rangka MP3EI,” kata Bernhard Panjaitan.

Tiga agenda besar itu yakni pembangunan pelabuhan Ujung Jabung dan kawasan ekonomi, pembangunan bandar udara serta pembangunan infrastruktur jalan. Pembangunan ketiga kegiatan tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian di Provinsi Jambi pada khususnya dan nasional pada umumnya.

Dukungan dana dari APBN sangat diharapkan guna mewujudkan kerinduan masyarakat Provinsi Jambi memiliki bandara bertaraf internasional dan pelabuhan ekspor-impor di Jambi. Sehingga “Menggapai Ujung Jabung dari Bandara Sultan Thaha Jambi” menancapkan pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi ke depan. 

Mewujudkan Pelabuhan Laut Ujung Jabung  

Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi telah mulai direncanakan untuk dikembangkan sejak tahun 2011. Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.

Sesuai dengan Perda No 10 Tahun 2013 tanggal 4 Juli 2013 dan ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagai Pelabuhan Pengumpan pada tahun 2015-2020 dan sebagai Pelabuhan Utama pada 2020 sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 414 Tahun 2013 tanggal 17 April 2013.
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Curah BBM CPO di Pelabuhan Ujung Jabung.

“Sesuai dengan masterplan Pelabuhan Ujung Jabung yang telah disusun, Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan menjadi pusat distribusi dan outlet Provinsi Jambi. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan ada tiga item,” ujar pencipta Lagu Batak “Holong” ini.

Kegiatan itu yakni penyusunan dokumen perencanaan berupa Feasibility Study (FS), Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) melalui dana APBD Provinsi Jambi, pembebasan lahan untuk kawasan pelabuhan seluas 104 ha melalui dana APBD dan pembangunan fisik dermaga melalui dana APBN Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2014 dengan alokasi dana sebesar kurang Rp 80 miliar.

Disebutkan, konsep pengembangan kawasan ekonomi khusus Ujung Jabung dan Pelabuhan Ujung Jabung Provinsi Jambi ini telah disampaikan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus pada kunjungan kerja Bapak Presiden RI ke Provinsi Jambi September 2011 dan Februari 2012.

Dipaparkan juga tentang kebutuhan infrastruktur transportasi di Provinsi Jambi yang diharapkan dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi. 

Menurut Bernhard Panjaitan, berdasarkan kajian dan rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung sesuai masterplan yang mencapai kurang lebih Rp 2 triliun, maka pembangunan pelabuhan itu akan dibangun secara bertahap hingga dapat dioperasikan secara minimal.

“Sumber pendanaan diharapkan berasal dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten maupun sumber dana lain yang tidak mengikat. Tahapan pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan dimulai dari pembangunan dermaga curah cair (BBM/CPO), dermaga multi purpose dari dermaga batubara serta pembangunan areal darat,” katanya.

Disebutkan, sejalan dengan telah selesainya penyusunan dokumen perencanaan Pelabuhan Laut Ujung Jabung, maka tahun anggaran 2014 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 74 miliar guna pembangunan pelabuhan tahap I melalui APBN.

Sedangkan tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan pembebasan lahan untuk kawasan pelabuhan seluas 104 ha dan direncanakan pada tahun 2014 akan dilakukan pembebasan lahan lagi hingga mencapai 200 ha.
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Penumpang Pelabuhan Ujung Jabung. 

Pemprov Jambi melalui Dishub Provinsi terus berupaya untuk mewujudkan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi. Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). 

Dishub Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya warga Tanjabtim terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim terus dalam penantian. 

 “SK Gubernur  kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan 4200 ha lahan untuk pelabuhan. Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan membangun sejumlah jembatan. Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung merupakan pelabuhan dengan wilayah terbaik di Sumatera dilihat dari arus, kedalaman laut serta letaknya,” katanya.

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam perhitungan berkisar 3.000 kapal per hari, sedangkan Jambi berada di tengah ALKI Selat Malaka. 

Sementara Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto mendukung pembangunan Ujung Jabung Timur. Disebutkan, pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). 

Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).

Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung Timur sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi menjadi program prioritas nasional. Dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas)  Tahun 2013, pelabuhan Samudera di Ujung Jabung, sesuai dengan hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan program prioritas nasional.

Pelabuhan Ujung Jabung sesuai dengan hasil BPPT, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus bersama perwakilan pemerintah pusat, yakni Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub RI Kemal Heryandri dan Direktur Transportasi Bappenas Ir Bambang Prihartono, telah meninjau lokasi rencana pelabuhan, Selasa (3/7/2013) lalu di Desa Sungai Itik, Kabupaten Tanjabtim, Provinsi Jambi.(*/lee)


Percepat Akses Ekonomi Lewat Pengembangan Bandara Sultan Thaha 

Pembangunan bandara di Provinsi Jambi untuk mendukung program MP3EI diarahkan pada pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi dengan didukung Bandara Bungo dan Bandara Depati Parbo Kerinci.

Pengembangan Bandara Sultan Thaha, diupayakan untuk dikembangkan sebagai bandara bertaraf internasional dan diharapkan ke depan akan dapat menjadi bandara embarkasi haji.
Tahapan pembangunan Apron dan Taxiway melalui PT Angkasa Pura. Rosenman M/HARIAN JAMBI.

Tingginya pergerakan penumpang di bandara Jambi sejak tahun 2012 mencapai 1 juta pergerakan atau 11,9 persen, naik dari 939.000 pergerakan pada tahun 2011. Sehingga pengembangan bandara itu mutlak harus dilakukan.

Jumlah pergerakan penumpang pada 2013 naik 8,84 persen atau 1,13 juta pergerakan atau menjadi 1,4 juta pergerakan pada tahun 2015 mendatang. Sementara Bandara Sultan Thaha Jambi kini baru mampu menampung 300 ribu pergerakan penumpang per tahun dengan penerbangan 12 maskapai setiap harinya.

Kemudian menambah luas terminal dari 2.308 m2 menjadi 13.015 m2 (meningkat 8 kali lipat), kemudian areal apron, kapasitas parkir kenderaan dari 215 menjadi 461 kendaraan, kapasitas parkir pesawat dari 5 menjadi 12 pesawat, commercial area dari 621,5 m2 menjadi 1398 m2 dan terminal kargo dari 3.902 ton per tahun menjadi 7.391 ton per tahun.

Menurut Bernhard Panjaitan, pembangunan tahap pertama difokuskan pada peningkatan kapasitas terminal penumpang agar mampu melayani 1,5 juta pergerakan penumpang pertahun. Pengembangan berupa landasan pacu, apron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.  
Pembangunan ruang tunggu VIP Bandara Sultan Thaha Jambi. Rosenman M/HARIAN JAMBI.

“Sesuai dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya bisa digunakan sebagai embarkasi haji,” katanya.

Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata. 

Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2. Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter. 
Lebar landasan ditambah dari 35 meter menjadi 45 meter, perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk  pemindahan tower dan fisik runway akan dikerjakan menggunakan dana APBN.

“Pembangunan terminal penumpang dengan anggaran sebesar Rp 97 miliar melalui PT Angkasa Pura II, saat ini dilanjutkan dengan pekerjaan landscape dan interior. Pembangunan Tower melalui dana PT Angkasa Pura, pembangunan Apron dan Taxiway melalui PT Angkasa Pura dengan dana sebesar Rp 109 miliar,” katanya.

Kegiatan lain yang dilakukan dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yakni pembangunan gedung VIP Room melalui dana APBD Provinsi Jambi, perpanjangan landasan pacu dari 2.220 meter menjadi 2.600 meter, integrated airport and tourism (Zoo Airport) Bandara Sultan Thaha Jambi. Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi tersebut direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2014 dan 2015 sudah dapat dipergunakan.  

Bersinergi dengan Perhubungan Darat

Pembangunan trasportasi darat di Provinsi Jambi diarahkan untuk kelancaran distribusi barang dan atau orang menuju terwujudnya transportasi yang aman, nyaman,  lancar , tertib, teratur, andal, selamat dan terjangkau.

Beberapa kegiatan untuk mendukung terwujudnya Jambi EMAS adalah dengan melakukan pembangunan fasilitas keselamatan transportasi darat baik berupa pembangunan terminal penumpang.

Menurut Bernhard Panjaitan pembangunan perlengkapan jalan seperti traffic light, marka jalan, rambu lalu lintas, pagar pengaman jalan, paku jalan, cermin lalu lintas, warning light, lampu penerangan jalan umum serta  rekayasa lalu lintas. 

Disamping itu untuk pengembangan transportasi sungai, danau dan penyeberangan dilaksanakan pembangunan dermaga sungai di Kualatungkal, dermaga sungai di Nipahpanjang serta pemasangan fasilitas keselamatan pelayaran berupa pemasangan rambu sungai. 

Untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jambi di bidang angkutan barang, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi melakukan beberapa langkah berupa optimalisasi dan intesitas fungsi jembatan timbang khususnya dalam penerapan Perda Nomor 10 tahun 2011. 

Dishub Provinsi Jambi juga terus meningkatkan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang, penyediaan rambu lalu lintas darat, sungai di Provinsi Jambi. Pelaksanaan transportasi arus Mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1434 H Agustus 2013 dan Mudik Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 dari dan ke Provinsi Jambi juga berjalan lancar. 

Dishub Provinsi Jambi juga membuat close-circuit television (CCTV) di dua jembatan timbang, yakni di Tembesi dan Bukit Baling guna melakukan pengawasan atas tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum petugas Dishub. 

Pengadaan CCTV itu telah dianggarkan Rp 600 juta pada APBD Provinsi Jambi 2014. CCTV bisa efektif dan memang sangat dibutuhkan. “Pihaknya sudah mempresentasikan di-hearing di DPRD dan telah disetujui. Biaya total untuk pengadaan CCTV itu mencapai Rp 3 miliar,” katanya. 

Komitmen Pusat 

Kedatangan Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan RI di puncak HUT Provinsi Jambi ke-57 sebagai komitmen Pemerintah Pusat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi.

Selain menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi, Menteri EE Mangindaan, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Ali Meoso bersama Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM akan meninjau lokasi Bandara Sultan Thaha Jambi dan pembangunan Pelabuhan Samudera di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

Bernhard Panjaitan mengatakan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan didampingi Gubernur Jambi, Kadishub Ir Bernhard Panjaitan dan Dirjen Perhubungan Laut, lepas landas dari Sultan Thaha menuju lokasi Pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung jabung di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 

Para rombongan melakukan perjalanan dengan menggunakan helikopter. Pada pukul 14.00 WIB akan tiba di Ujung Jabung, langsung disambut oleh Pemerintah daerah Tanjung Jabung Timur. 

Kemudian EE Mangindaan beserta rombongan melakukan peninjauan lapangan rencana pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung. Setelah melakukan peninjauan pembangunan tersebut, pukul 16.00 WIB, Menteri beserta rombongan kembali melakukan peninjauan ke Terminal Penumpang Bandara Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.(lee)(BERITA INI TELAH NAIK DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SENIN 6 JANUARI 2014 HALAMAN 13).



HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SENIN 6 JANUARI 2014 HALAMAN 13


Tidak ada komentar:

Posting Komentar