Halaman

Selasa, 17 Desember 2013

Guru SD Harus Memahami Lima Mata Pelajaran Sekaligus



SOSIALISASI: Kepsek SD Xaverius 2 Kota Jambi R Lianson SPd (kanan) didampingi Ketua Bidang Kurikulum S Kardiman SPd, saat sosialisasi Kurikulum 2013 SD di SD Xaverius 2 Kota Jambi, Senin (16/12). Hadir pada sosialisasi itu sekitar 250 wali murid kelas 1 dan 4. Foto Rosenman M/Harian Jambi.

Para GURU Kelas 1 dan 4 SD Xaverius 2 Kota Jambi.

SMA Yadika Jambi


WALI MURID: Sebanyak 250 orang wali murid kelas 1 dan 4 SD Xaverius 2 Kota Jambi saat hadir pada acara sosialisasi Kurikulum 2013 bagi SD.




KURIKULUM 2013

ROSENMAN M, Jambi

Penerapan Kurikulum Pendidikan 2013 kepada Sekolah Dasar (SD) memaksa seluruh guru kelas untuk menguasai lima mata pelajaran sekaligus. Di antaranya Agama, Bahasa Indonesia, PPKN, IPA dan IPS. Namun penerapan mata pelajaran itu terangkum dalam buku Tematik.

Lima mata pelajaran itu adalah bidang studi yang masuk dalam Kurikulum 2013 dengan lama pelajaran dalam seminggu yakni lima jam untuk Agama, PPKN dan Bahasa Indonesia dan tiga jam untuk IPA dan IPS.

Sementara pelajaran Budaya, Bahasa Inggris, dan Komputer masuk dalam muatan lokal (mulok). Kemudian soal penilaian dan rapor murid juga beda dari KTSP dengan Kurikulum 2013. Penilaian Kurikulum 2013 memuat deskripsi siswa tentang budi pekerti hingga tingkah laku di sekolah.

Demikian penjelasan Kepala Sekolah Dasar (SD) Xaverius 2 Kota Jambi R Lianson S.Pd saat sosialisasi Penilaian dan Penggunaan Rapor Kurikulum 2013 Kelas I dan IV SD Xaverius 2 Kota Jambi, Beberapa waktu lalu. Hadir pada sosialisasi itu sekitar 250 wali murid kelas 1 dan 4.

Menurut R Lianson SPd, penerapan Kurikulum 2013 buat SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Jambi ditargetkan pertengahan 2014 hingga 2015 sudah mencapai 100 persen di seluruh sekolah. 

“Kini penerapan kurikulum 2013 untuk SD baru 2 persen, SMP 4 persen, SMA dan SMK baru 10 persen. Kemudian kata guru mengajari juga sudah diganti ke bahasa guru dan orang tua membimbing dan mendampingi. Bahasa mengajar itu identik dengan kesan negatif,” katanya.

Disebutkan, dengan penerapan Kurikulum 2013 SD guru SD juga sudah berubah nama kepada guru kelas. Bukan lagi guru bidang studi, kecuali Agama, Bahasa Inggris dan Komputer. “Sekarang guru SD adalah guru kelas yang harus paham dan menguasai lima mata pelajaran sekaligus,” katanya.

Model Rapor SD

Pada rapor SD tidak memasukkan nilai tetap, namun berisi deskripsi hal-hal yang menonjol dari anak pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Serta apa yang masih perlu mendapatkan bimbingan dari guru dan orangtua.

“Model pembelajaran Kurikulum 2013 pada SD ada tiga yaitu model normal, pertanyaan dan remidial. Sedangkan penilaian hasil belajar yakni penilaian diri, penilaian proyek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi dan ujian sekolah dan ujian tingkat secara nasional,” katanya.

Disebutkan, ujian tingkat kompetensi nasional hanya 25 persen bahan soal dari pusat sementara 75 bahan materi soal dari lokal. Bahkan Yayasan Xaverius akan mengadakan ujian kompetensi se-Sumatera kepada 45 sekolah Xaverius.

“Tahun lalu, SD Xaverius 2 Jambi nilai tertinggi ujian nasional yakni rata-rata 72,9. Untuk sekolah swasta di Kota Jambi menempati urutan pertama. Kita juga berharap jika ada hal-hal yang berkaitan dengan sistem belajar untuk berkonsultasi dengan guru kelas masing-masing,” kata R Lianson.

Disebutkan, prosedur penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan oleh pendidik, satuan pendidik dan pemerintah atau lembaga mandiri. 

Sedangkan ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh pemerintah.   

Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4), kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui Unjian Nasional (ujian kompetensi nasional).   

Tematik Terpadu

Sementara Wakil Kepala Sekolah SD Xaverius 2 Kota Jambi Bidang Kurikulum S Kardiman SPd menambahkan, buku pelajaran SD sesuai Kurikulum 2013 berdasarkan Tematik Terpadu.
“Pembelajaran Tematik Terpadu adalah pembelajaran dengan memadukan beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema. Pada Tematik Terpadu peserta didik tidak mempelajari mata pelajaran secara terpisah,” katanya.

Disebutkan, Tamatik Terpadu itu mempelajari mata pelajaran secara gabungan. Penilaian secara otentik, observasi oleh guru dan penilaian berbasis portofolio. Misalnya tentang penilaian interaksi siswa di sekolah.
Kemudian pada Kurikulum 2013 soal jadwal SD juga berubah. Misalnya jadwal tematik sesuai dengan tema bidang studi tersebut. Kemudian nilai juga mulai dari angka 86 hingga 100 skala 4 kualifikasi A, 76 hingga 80 skala 3,33 kualifikasi B+, 66 hingga 70 skala 2,66 kualifikasi B-.

Disebutkan, guru-guru kelas 1 dan 2 SD Xaverius Jambi telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 SD di LPMP Jambi dari 13 hingga 17 Desember 2013. Kemudian 13 Desember 2013 di Riau telah ditetapkan sebagai penetapan penerapa bentuk rapor sesuai Kurikulum 2013 yang akan berlaku pada 2014 mendatang. 

SMP Percontohan

Sokolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai dilaksanakan. Target pelaksanaan itu diharapkan tahun 2015 sudah diterapkan di seluruh sekolah.

Di Kota Jambi ada sekitar enam SMP sebagai pilot project Kurikulum 2013. Sekolah itu yakni itu yakni SMPN 1, SMPN 7, SMPN 11, SMPN 14, SMP Yadika dan SMP Bina Kasih. Keenam sekolah itu dijadikan proyek percontohan penerapan kurikulum baru karena telah memiliki akreditasi A sejak Juli lalu.

Sekolah-sekolah di Kota Jambi yang ditunjuk menjadi proyek percontohan (pilot project) pelaksanaan kurikulum baru 2013 sudah mulai mendapat pelatihan Kurikulum 2013. Namun ada sekolah yang ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan kurikulum tersebut belum mendapat kepastian mengenai pelatihan guru, bantuan dana, dan pengadaan buku-buku baru sesuai Kurikulim 2013.

Persiapan penerapan atau pelaksanaan kurikulum baru pendidikan nasional tahun 2013 di Kota Jambi terkesan kacau. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Swasta yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi pilot project penerapan kurikulum baru 2013 hingga kini belum ada tindakan persiapan.

Kepala Sekolah SMP Yadika Kota Jambi, Friston R Sinaga SPd mengatakan, SMP Yadika Kota Jambi ditetapkan sebagai salah satu dari enam sekolah menengah pertama di Kota Jambi menjadi pilot project pelaksanaan kurikulum baru 2013.

Namun guru-guru sekolah SMP Yadika Kota Jambi belum mendapatkan pelaksanaan pelatihan guru terkait kurikulum baru tersebut. Guru-guru SMP Yadika yang hendak mengikuti pelatihan kurikulum sudah lama didaftarkan.

Ditambahnya, bantuan dana dan buku-buku untuk pelaksanaan kurikulum baru di SMP Yadika juga belum ada. Padahal kegiatan belajar-mengajar tahun ajaran baru sudah hendak dimulai pekan depan.

“Kami mengharapkan adanya percepatan pelatihan guru terkait kurikulum baru tersebut. Guru-guru di sekolah kami yang sudah masuk daftar untuk mengikuti pelatihan kurikulum baru juga jangan sampai diganti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi,” katanya.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah (bidang kurikulum) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 14 Kota Jambi Efrizon menjelaskan, guru-guru di sekolah tersebut belum mendapatkan pelatihan mengenai kurikulum baru 2013.  Sementara tahun ajaran baru sudah dimulai pekan depan. Pihak SMPN 14 Kota Jambi juga belum mendapatkan bantuan apapun, termasuk buku-buku terkait kurikulum baru tersebut.


“Bahkan surat keputusan mengenai penetapan SMPN 14 sebagai sekolah pilot project kurikulum baru diterima September lalu, kendati pihak sekolah sudah mendapatkan informasi lisan. Kami berharap segera mendapatkan bantuan, pelatihan dan pengarahan mengenai pelaksanaan kurikulum baru tersebut agar jangan sampai kelabakan ketika proses belajar tahun ajaran baru sudah dimulai nanti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi M Rifai di Jambi menjelaskan, pihaknya baru mengadakan rapat persiapan penerapan kurikulum baru. Karena itu enam sekolah yang menjadi pilot project pelaksanaan kurikulum baru di Kota Jambi belum mendapatkan bantuan apa-apa, termasuk pelatihan guru.

Namun sebagian guru-guru SD, SMP, SMA dan SMK di Jambi sudah mendapatkan pelatihan Kurikulum 2013. Namun untuk keseluruhan guru-guru pilot project Kurikulum 2013 dari SD hingga SMA belum seluruhnya mendapatkan sosialisasi. (*) (BERITA INI SUDAH DIMUAT DI HARIAN JAMBI EDISI PAGI SELASA 17 DESEMBER 2013-HAL 14) (www.harianjambi.com) GROUP FB: HARIAN JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar