Jambi, Bute Ekspres
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi terus mengupayakan peningkatan akses perekonomian masyarakat dengan berbagai program pro rakyat. Peningkatan akses perekonomian itu juga telah diletakkan pada visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) hingga 2015 yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) - H Fachrori Umar beserta jajarannya.
Memperingati Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) Ke 68 September 2013, yang mengambil Tema “Kita Tingkatkan Pembangunan Sektor Transportasi Untuk Memajukan Kesejakteraan Rakyat”, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi terus berupaya untuk melakukan program peningkatan transportasi udara, laut dan darat.
Berikut tulisan khusus wartawan Bute Ekspres di Jambi, Rosenman Saragih Manihuruk dalam rangka (HARHUBNAS) Ke 68 September 2013.
Dishub Provinsi Jambi memperingati HARHUBNAS Ke 68 September 2013 dengan sederhana di Lapangan Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Jl.Prof. M. Yamin, SH No 76 Jambi, Kamis (26/9/13). Dibawah kepemimpinan Ir.P.Bernhard Panjaitan MM beserta jajarannya kini berupaya mewujudkan visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS dengan program transportasi penunjang akses ekonomi di Provinsi Jambi.
Bernhard Panjaitan menyampaikan bahwa melalui HARHUBNAS tahun 2013, “Kita Tingkatkan Kebersamaan dan Kinerja Komunitas Perhubungan” guna mewujudkan transportasi yang andal dalam rangka menunjang perekonomian daerah dan memiliki daya saing dalam satu kesatuan sistim transportasi nasional menuju Jambi Emas tahun 2015.
Misalnya program peningkatan keberadaan Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha Jambi yang telah dicanangkan Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono di damping Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Rinaldo J Azis dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus di Bandara Sultan Thaha Jambi, Desember 2012 lalu dalam acara pemasangan tiang pancang pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi.
Tingginya pergerakan penumpang di Bandara Jambi sejak tahun 2012 mencapai 1 juta pergerakan atau 11,9 persen, naik dari 939.000 pergerekan pada tahun 2011. Sehingga pengembangan bandara itu mutlak harus dilakukan.
Jumlah pergerakan penumpang pada 2013 ini diprediksi naik 8,84 persen atau 1,13 juta pergerakan atau menjadi 1,4 juta pergerakan pada tahun 2015 mendatang. Sementara Bandara Sultan Thaha Jambi kini baru mampu menampung 300 ribu pergerakan penumpang pertahun.
Jumlah pergerakan pesawat di Bandara Sultan Thaha 2011 meningkat 6,5 persen atau menjadi 8694 pergerakan bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya 8157 pergerakan dan pada 2012 diperkirakan 10 ribu pergerakan. Jumlah pergerakan barang mencapai 5200 ton (2010) dan mencapai hampir 6000 ton (2012). Mengacu kepada kondisi tersebut, maka pengembangan terhadap Bandara Sultan Thaha Jambi mutlak harus dilakukan.
Demikian dijelaskan Ir Bernhard Panjaitan MM kepada Bute Ekspres dalam rangka HARHUBNAS Ke 68 September 2013, Rabu (25/9/2013). Menurutya, pembangunan tahap pertama difokuskan pada peningkatan kapasitas terminal penumpang agar mampu melayani 1,5 juta pergerakan penumpang pertahun. Pengembangan berupa landasan pacu, efron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.
“Sesuai dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya bisa digunakan sebagai embarkasi haji,”katanya.
Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata.
Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2. Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter.
Lebar landasan ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter, perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk pemindahan tower dan fisik runway akan dikerjakan menggunakan dana APBN.
Kemudian menambah luas terminal dari 2.308 m2 menjadi 13.015 m2 (meningkat 8 kali lipat), kemudian areal apron, kapasitas parkir kenderaan dari 215 menjadi 461 kenderaan, kapasitas parkir pesawat dari 5 menjadi 10 pesawat, commercial area dari 621,5 m2 menjadi 1398 m2 dan terminal cargo dari 3.902 ton per tahun menjadi 7.391 ton pertahun.
Disebutkan, tahun 2012 dana pembangunan dari PT Angkasa Pura II sebesar Rp 107 miliar ditargetkan selesai dalam pekerjaan 365 hari oleh PT PP (rekanan). Tahun 2013 PT Angkasa Pura II mengalokasikan dana sebesar Rp 100 Miliar.
“Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi juga akan berdampak peningkatan ekonomi rakyat Provinsi Jambi. Dishub Provinsi Jambi telah mengajukan anggaran APBD 2014 Rp 4 milyar untuk melengkapi fasilitas Bandara Sultan Thaha Saifuddin agar menjadi embarkasi antara,”katanya.
Menurut Bernhard Panjaitan, mengacu kepada Surat Menteri Perhubungan RI No 63 tahun 2009 Tentang Rencana Induk Bandara Sultan Thaha Jambi, rencana pengambangan terminal penumpang merupakan salah satu upaya yang dirancang PT Angkasa Pura II dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para pengguna jasa angkutan udara yang sudah erat kaitannya dengan faktor keselamatan dan kenyamanan operasional penerbangan.
Disebutkan, pengembangan Bandara Jambi merupakan bagian koridor pengembangan ekonomi di Sumatera. Bandara merupakan koneksi koridor ekonomi yang menghubungkan sentra-sentra ekonomi.
Kedepan Bandara Jambi akan mewujudkan Bandara bertaraf internasional yang bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER yang memiliki badan dan kapasitas angkut lebih besar.
Menurut mantan Kabid Kimpraswil Provinsi Jambi ini, Pemprov Jambi melalui Gubernur Jambi telah melayangkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta permohonan alokasi dana pada APBN 2013 sebesar Rp 116 miliar guna penyelesain runway ,efron , tower, taxiway dan Instrument Landing System (ILS) Fasilitas Bantu Pendaratan Bandara Sultan Thaha Jambi.
“Perlunya sejumlah alat pendukung bandara diantaranya ILS atau fasilitas bantu pendaratan. ILS adalah salah satu prasarana penujang operasi bandara, dan dibagi dua kelompok peralatan, yaitu Alat Bantu Pendaratan Instrumen/ILS (Instrument Landing System) dan Alat Bantu Pendaratan Visual/AFL (Airfield Lighting System),”katanya.
Kemudian ILS adalah alat bantu pendaratan instrumen (non visual) yang digunakan untuk membantu penerbang dalam melakukan prosedur pendekatan dan pendaratan pesawat di suatu bandara.
Flood light, yaitu rambu penerangan untuk menerangi tempat parkir pesawat terbang diwaktu siang hari pada cuaca buruk atau malam hari pada saat ada pesawat terbang yang menginap atau parkir.
Menurut Ir P Bernhard Panjaitan, kelengkapan Bandara Jambi masih banyak dibutuhkan guna mendukung Bandara Jambi sebagai Bandara Internasional seperti yang diidam-idamkan Pemerintah Provinsi Jambi.
“Presiden SBY telah memberikan sinyal perluasan bandara beserta fasilitas pendukung lainnya. Perluasan tersebut juga menunjang pergerakan ekonomi serta kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera September 2011 lalu,”ujarnya.
Pelabuhan Ujung Jabung Timur Menunjang Transportasi Ekonomi Segitiga Emas
Design Pelabuhan Ujung Jabung
Pemprov Jambi melalui Dishub Provinsi juga berupaya untuk mewujudkan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi. Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Dishub Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya warga Tanjabtim terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim terus dalam penantian.
Gubernur Jambi HBA sangat berharap terealisasinya pembangunan Ujung Jabung yang sudah terbengkalai selama tahunan. Pentingnya pembangunan pelabuhan itu karena begitu pentingnya pelabuhan laut sebagai bagian perdagangan dunia.
Menurut Bernhard Panjaitan, Gubernur Jambi merencanakan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ditandai dengan memasukkan Feasibility Study (Studi kelayakan) dalam anggaran APBD Provinsi disertai dengan SK Gubernur tentang pembebasan lahan di wilayah Ujung Jabung Kabupaten Tanjabtim.
“SK Gubernur kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan 4200 Ha lahan untuk pelabuhan. Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan membangun sejumlah jembatan. Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung merupakan pelabuhan dengan wilayah terbaik di Sumatera dilihat dari arus, kedalaman laut serta letaknya,”katanya.
Disebutkan, mantan Menkoekuin Indonesia Prof. Emeritus Dorodjatun Kuntjoro Jakti,PhD saat kunjungan ke Jambi 2004 lalu pernah mengatakan, pelabuhan laut keberadaannya sangat vital dalam perdagangan dunia. Sekitar 90 persen perdagangan dunia diangkut melalui laut.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam perhitungan berkisar 3000 kapal perhari, sedangkan Jambi berada ditengah ALKI Selat Malaka.
Sementara Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto mendukung pembangunan Ujung Jabung Timur. Hal itu dia katakana saat hadir pada ekspose rencana Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung oleh Bappeda dan Dishub Provinsi Jambi di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Jumat (20/9/13).
Disebutkan, pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung Timur sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi menjadi program prioritas nasional. Dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSRENBANGNAS) Tahun 2013, pelabuhan Samudera di Ujung Jabung, sesuai dengan hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan program prioritas nasional.
Pelabuhan Ujung Jabung sesuai dengan hasil BPPT, Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus bersama perwakilan pemerintah pusat, yakni Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub RI, Kemal Heryandri dan Direktur Transportasi Bappenas, Ir Bambang Prihartono, telah meninjau lokasi rencana pelabuhan, Selasa (3/7/13) lalu di Desa Sungai Itik, Kabupaten Tanjabtim , Provinsi Jambi.
Disebutkan, saat ini telah dikucurkan dana pada APBD 2013 sebesar Rp 28 Miliar. Dana itu Rp 8 miliar untuk pembebasan areal pelabuhan dan Rp 20 Miliar untuk pembangunan akses jalan dari Desa Simpang, Muarojambi ke Pelabuhan Ujung Jabung sepanjang 138 kilo meter.
“Dalam waktu dekat ini pembebasan lahan sudah selesai. Luas pembebasan lahan 1,013,226.066 M2, luas fasilitas pelabuhan di darat 101.322607Ha. Kini feasibility study (studi kelayakan), desain, Amdal, DED (Detail Engineering Design) dan juga termasuk jembatan menyeberangi Simpang Datuk dalam proses berjalan,”kata Bernhard Panjaitan.
Dibidang Perhubungan Darat, Dishub Provinsi Jambi juga terus meningkatkan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang, penyediaan rambu lalulintas darat, sungai di Provinsi Jambi. Pelaksanaan transportasi arus Mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1434 H Agustus 2013 lalu di Provinsi Jambi juga berjalan lancar. Kondisi yang sama juga akan diupayakan pada arus mudik Natal Tahun Baru Desember 2013 mendatang.
Menurut Bernhard Panjaitan, Dishub perlunya pengadaan kamera CCTV di dua jembatan timbang, yakni di Tembesi dan Bukti Baling guna melakukan pengawasan atas tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum petugas Dishub.
Menurutnya, pengadaan CCTV itu bisa efektif dan memang sangat dibutuhkan. “Nanti akan saya presentasikan di hearing di DPRD dan akan sampaikan pendapat saya. Nanti kalau ada pertimbangan lain, mungkin dana kurang dan sebagainya kita akan lihat. Itu akan diajukan dalam APBD 2014 dan dalam KUAPPAS ini sudah mulai diajukan,” katanya.
Disebutkan, biaya untuk pengadaan CCTV itu, mencapai Rp 3 Miliar. “Tak besar paling-paling Rp 2- 3 M. Itu 1 di tembesi dan 1 lagi di Bukit Baling nanti dipantau langsung dari kantor,” ujarnya. (Rosenman S Manihuruk(Srg) (Asenk Lee Saragih). (Tulisan Ini Telah Naik Cetak di Harian Bute Ekspres Edisi Kamis 26 September 2013 Halaman 12 satu Halaman Warna.)
Dishub Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya warga Tanjabtim terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim terus dalam penantian.
Gubernur Jambi HBA sangat berharap terealisasinya pembangunan Ujung Jabung yang sudah terbengkalai selama tahunan. Pentingnya pembangunan pelabuhan itu karena begitu pentingnya pelabuhan laut sebagai bagian perdagangan dunia.
Menurut Bernhard Panjaitan, Gubernur Jambi merencanakan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ditandai dengan memasukkan Feasibility Study (Studi kelayakan) dalam anggaran APBD Provinsi disertai dengan SK Gubernur tentang pembebasan lahan di wilayah Ujung Jabung Kabupaten Tanjabtim.
“SK Gubernur kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan 4200 Ha lahan untuk pelabuhan. Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan membangun sejumlah jembatan. Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung merupakan pelabuhan dengan wilayah terbaik di Sumatera dilihat dari arus, kedalaman laut serta letaknya,”katanya.
Disebutkan, mantan Menkoekuin Indonesia Prof. Emeritus Dorodjatun Kuntjoro Jakti,PhD saat kunjungan ke Jambi 2004 lalu pernah mengatakan, pelabuhan laut keberadaannya sangat vital dalam perdagangan dunia. Sekitar 90 persen perdagangan dunia diangkut melalui laut.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam perhitungan berkisar 3000 kapal perhari, sedangkan Jambi berada ditengah ALKI Selat Malaka.
Sementara Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto mendukung pembangunan Ujung Jabung Timur. Hal itu dia katakana saat hadir pada ekspose rencana Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung oleh Bappeda dan Dishub Provinsi Jambi di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Jumat (20/9/13).
Disebutkan, pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung Timur sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi menjadi program prioritas nasional. Dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSRENBANGNAS) Tahun 2013, pelabuhan Samudera di Ujung Jabung, sesuai dengan hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan program prioritas nasional.
Pelabuhan Ujung Jabung sesuai dengan hasil BPPT, Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus bersama perwakilan pemerintah pusat, yakni Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub RI, Kemal Heryandri dan Direktur Transportasi Bappenas, Ir Bambang Prihartono, telah meninjau lokasi rencana pelabuhan, Selasa (3/7/13) lalu di Desa Sungai Itik, Kabupaten Tanjabtim , Provinsi Jambi.
Disebutkan, saat ini telah dikucurkan dana pada APBD 2013 sebesar Rp 28 Miliar. Dana itu Rp 8 miliar untuk pembebasan areal pelabuhan dan Rp 20 Miliar untuk pembangunan akses jalan dari Desa Simpang, Muarojambi ke Pelabuhan Ujung Jabung sepanjang 138 kilo meter.
“Dalam waktu dekat ini pembebasan lahan sudah selesai. Luas pembebasan lahan 1,013,226.066 M2, luas fasilitas pelabuhan di darat 101.322607Ha. Kini feasibility study (studi kelayakan), desain, Amdal, DED (Detail Engineering Design) dan juga termasuk jembatan menyeberangi Simpang Datuk dalam proses berjalan,”kata Bernhard Panjaitan.
Dibidang Perhubungan Darat, Dishub Provinsi Jambi juga terus meningkatkan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang, penyediaan rambu lalulintas darat, sungai di Provinsi Jambi. Pelaksanaan transportasi arus Mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1434 H Agustus 2013 lalu di Provinsi Jambi juga berjalan lancar. Kondisi yang sama juga akan diupayakan pada arus mudik Natal Tahun Baru Desember 2013 mendatang.
Menurut Bernhard Panjaitan, Dishub perlunya pengadaan kamera CCTV di dua jembatan timbang, yakni di Tembesi dan Bukti Baling guna melakukan pengawasan atas tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum petugas Dishub.
Menurutnya, pengadaan CCTV itu bisa efektif dan memang sangat dibutuhkan. “Nanti akan saya presentasikan di hearing di DPRD dan akan sampaikan pendapat saya. Nanti kalau ada pertimbangan lain, mungkin dana kurang dan sebagainya kita akan lihat. Itu akan diajukan dalam APBD 2014 dan dalam KUAPPAS ini sudah mulai diajukan,” katanya.
Disebutkan, biaya untuk pengadaan CCTV itu, mencapai Rp 3 Miliar. “Tak besar paling-paling Rp 2- 3 M. Itu 1 di tembesi dan 1 lagi di Bukit Baling nanti dipantau langsung dari kantor,” ujarnya. (Rosenman S Manihuruk(Srg) (Asenk Lee Saragih). (Tulisan Ini Telah Naik Cetak di Harian Bute Ekspres Edisi Kamis 26 September 2013 Halaman 12 satu Halaman Warna.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar