Halaman

Kamis, 28 Februari 2013

Provinsi Jambi Miliki Potensi Tambak Ikan 18.000 Hektar

Gubernur Jambi HBA saat meninjau tambak ikan patin di Desa Pudak Kumpeh Muarojambi.Foto Rosenman Manihuruk

Tambak Ikan Patin
Jambi, Simantab

Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H. Fachrori Umar membuka Acara Sinkronisasi Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2013 dengan Thema “Pembangunan Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Kerakyatan dengan Mengacu kepada Ekonomi Biro (Blue Economy) menuju JAMBI EMAS 2015” bertempat di Hotel Abadi Grand Kota Jambi, Selasa 27/2.

Menurutnya, Sinkronisasi Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan perlu ditingkatkan. Provinsi Jambi memiliki potensi suber daya perikanan yang besar baik untuk pengembangan perikanan tangkap dilaut dan diperairan umum.

Potensi untuk pengembangan budidaya perikanan, dengan panjang sungai 1.740 KM, Potensi lahan tambak 18.000 Ha, Potensi lahan marginal 100.700 Ha dan Luas Perairan Umum 115.000 Ha, serta potensi kawasan pesisir Provinsi Jambi sebesar ± 210 KM yang salah satunya dapat dikembangkan sebagai kawawan wisata bahari.

H. Fachrori Umar mengharapkan agar Sinkronisasi Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2013 dengan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi dapat menghasilkan langkah-langkah Konkrit dan terwujudnya Sinergi yang baik antara Pusat, Provinsi serta Kabupaten/Kota sehingga Sinergi ini perlu dikembangkan terus sampai dalam tahap pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.

Pada kesempatan ini H. Fachrori Umar mengingatkan dan menggaris bawahi bahwa dalam upaya melaksanakan suatu terobosan percepatan pencapaian tujuan, perlu upaya-upaya khusus kolektif sistematis yaitu, laksanakan Pola Pengembangan Produksi dengan pendekatan pengembangan kawasan dengan mensinergikan    kegiatan Lintas Sektor  terkait yang saling mendukung.

Kemudian mantapkan pola kerjasama antara usaha pemasaran, industri pengolahan dan para pelaku produksi pembudidaya dan nelayan, sehingga mendapat kepastian jaminan pasar.

Mendorong dan membimbing para budidaya ikan dan nelayan dalam penguasaan teknologi sehingga produktivitas penangkapan dan efisiensi budidaya lebih meningkat. Penataan kembali penempatan PPL (Penyuluh Perikanan Lapangan) atau TPTP (Tenaga Pendamping Teknologi Perikanan).


Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Biro Perencanaan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Para Kepala SKPD Bappeda, Bakorluh, Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi, serta para undangan lainnya. (rosenman saragih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar