Jambi, Simantab
Jumlah Kasus HIV/AIDS secara kumulatif sejak tahun 1999 s/d 31 Desember 2012 tercatat/dilaporkan 783 kasus yang terdiri dari : Kasus AIDS 360 Kasus, Infeksi HIV 426 Kasus, Meninggal 148 Kasus.
Kasus ini tersebar di 10 Kab/Kota yang ada didalam Provinsi Jambi (hanya Kota Sungai Penuh yang belum ditemukan), sedangkan di Kota Jambi ditemukan 597 Kasus (76%) dari jumlah kasus yang ada di Provinsi Jambi.
Penemuan Kasus HIV/AIDS di Provinsi Jambi sejak tahun 2009 sebanyak 95 kasus, 2010 sebanyak 77 kasus, 2011 sebanyak 97 kasus, sedangkan pada tahun 2012 kasus yang ditemukan sebanyak 185 kasus.
Ini menunjukkan bahwa kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Jambi semakin terarah dan terkoordinasi serta mulainya dana dukungan APBD dan Global Fund di Provinsi Jambi.
Target tahun 2015 dapat ditemukan diobati serta diawasi kasus HIV/AIDS sebanyak 1200 kasus. Semakin banyak ditemukan dan diobati maka angka penularan semakin dapat dicegah.
Pada tahun 2012 kasus yang ditemukan AIDS sebanyak 57 kasus, HIV 128 Kasus, meninggal 27 kasus. Banyaknya kasus yang ditemukan ini sebagian besar diidap oleh kelompok umur muda (20-35 tahun) kelompok usia produktfi, sementara banyaknya yang meninggal dunia adalah kasus AIDS yang sudah lama diobati tapi berobatnya tidak teratur serta kasus-kasus yang datangnya terlambat untu diobati (stadium lanjut).
Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi yang tercata adalah pada kelompok umur diatas usia 25 tahun (83,5%), disusul kelompok umur 20-24 tahun (15%), kelompok umur 15-19 Tahun (0,28%) dan kelompok umur 0-5 tahun (1%).
Proporsi kasus AIDS yang tercatat telah meninggal dunia sebesar 41,1% sementara kasus HIV belum ada yang terlaporkan meninggal dunia. Cara penularan kasus AIDS kumulatif tercatat melalui IDU 55,5%, Heterosex 35,5% dan homosex 5,2%.
Demikian pemaparan Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar, kepada Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono lewat video conference yang didampingi oleh Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Sekretaris KPA Provinsi Jambi, Kepala BKKBN Provinsi Jambi bertempat di Aula BKKBN Provinsi Jambi. Senin (18/2). Video conference bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Se Indonesia.
Disebutkan, saat ini sudah mulai ada kecenderungan ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak yang tidak berdosa dan tidak berbuat macam-macam tertular HIV. Upaya–upaya / terobosan yang telah dilaksanakan dalam Penanggulangan AIDS di Provinsi Jambi yakni pemantapan Anggaran Penanggulangan AIDS Provinsi Jambi.
Kemudian rencana Strategi dan Aksi Daerah Penggulangan AIDS Provinsi Jambi, Pencegahan penularan HIV melalui upaya promosi, edukasi dan pemberdayaan baik masyarakat umum maupun populasi beresiko.
Pengembangan layangan konseling/testing (VCT), pengobatan dan perawatan (CST) pada layanan kesehatan seperti RSU dan Puskesmas, layangan perawatan dan pengobatan (gratis) untuk ODHA (kurang mampu) melalui dukungan Jamkesmasda, dukungan retribusi (gratis) di RSUD RM. Taher dalam rangka mengakses layangan VCT dan CST. (saragih rosenman)
Jumlah Kasus HIV/AIDS secara kumulatif sejak tahun 1999 s/d 31 Desember 2012 tercatat/dilaporkan 783 kasus yang terdiri dari : Kasus AIDS 360 Kasus, Infeksi HIV 426 Kasus, Meninggal 148 Kasus.
Kasus ini tersebar di 10 Kab/Kota yang ada didalam Provinsi Jambi (hanya Kota Sungai Penuh yang belum ditemukan), sedangkan di Kota Jambi ditemukan 597 Kasus (76%) dari jumlah kasus yang ada di Provinsi Jambi.
Penemuan Kasus HIV/AIDS di Provinsi Jambi sejak tahun 2009 sebanyak 95 kasus, 2010 sebanyak 77 kasus, 2011 sebanyak 97 kasus, sedangkan pada tahun 2012 kasus yang ditemukan sebanyak 185 kasus.
Ini menunjukkan bahwa kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Jambi semakin terarah dan terkoordinasi serta mulainya dana dukungan APBD dan Global Fund di Provinsi Jambi.
Target tahun 2015 dapat ditemukan diobati serta diawasi kasus HIV/AIDS sebanyak 1200 kasus. Semakin banyak ditemukan dan diobati maka angka penularan semakin dapat dicegah.
Pada tahun 2012 kasus yang ditemukan AIDS sebanyak 57 kasus, HIV 128 Kasus, meninggal 27 kasus. Banyaknya kasus yang ditemukan ini sebagian besar diidap oleh kelompok umur muda (20-35 tahun) kelompok usia produktfi, sementara banyaknya yang meninggal dunia adalah kasus AIDS yang sudah lama diobati tapi berobatnya tidak teratur serta kasus-kasus yang datangnya terlambat untu diobati (stadium lanjut).
Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi yang tercata adalah pada kelompok umur diatas usia 25 tahun (83,5%), disusul kelompok umur 20-24 tahun (15%), kelompok umur 15-19 Tahun (0,28%) dan kelompok umur 0-5 tahun (1%).
Proporsi kasus AIDS yang tercatat telah meninggal dunia sebesar 41,1% sementara kasus HIV belum ada yang terlaporkan meninggal dunia. Cara penularan kasus AIDS kumulatif tercatat melalui IDU 55,5%, Heterosex 35,5% dan homosex 5,2%.
Demikian pemaparan Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar, kepada Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono lewat video conference yang didampingi oleh Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Sekretaris KPA Provinsi Jambi, Kepala BKKBN Provinsi Jambi bertempat di Aula BKKBN Provinsi Jambi. Senin (18/2). Video conference bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Se Indonesia.
Disebutkan, saat ini sudah mulai ada kecenderungan ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak yang tidak berdosa dan tidak berbuat macam-macam tertular HIV. Upaya–upaya / terobosan yang telah dilaksanakan dalam Penanggulangan AIDS di Provinsi Jambi yakni pemantapan Anggaran Penanggulangan AIDS Provinsi Jambi.
Kemudian rencana Strategi dan Aksi Daerah Penggulangan AIDS Provinsi Jambi, Pencegahan penularan HIV melalui upaya promosi, edukasi dan pemberdayaan baik masyarakat umum maupun populasi beresiko.
Pengembangan layangan konseling/testing (VCT), pengobatan dan perawatan (CST) pada layanan kesehatan seperti RSU dan Puskesmas, layangan perawatan dan pengobatan (gratis) untuk ODHA (kurang mampu) melalui dukungan Jamkesmasda, dukungan retribusi (gratis) di RSUD RM. Taher dalam rangka mengakses layangan VCT dan CST. (saragih rosenman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar