Halaman

Kamis, 24 Januari 2013

Istri Gubernur Jambi Besuk Penderita Abses


Jambi, Simantab

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri Agus (HBA) besuk pasien yang menderita kelainan kepala, bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher (RSUD RM) Jambi, Selasa (22/1/13).

Muhammad, seorang bayi yang berasal dari Kabupaten Sarolangun, yang baru berumur 37 hari, menderita kelainan di kepala, kepala bagian belakang seperti mengelupas. Sudah hampir sebulan Muhammad mendapatkan perawatan dari tim medis RSUD RM.

Istri Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Hj.Dewi Syahrasaddin; Direktur RSUD RSUD RM, Ali Imron; perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dan sebagian dari pengurus PKK Provinsi Jambi turut mendampingi Hj. Yusniana saat membesuk Muhammad.       

Setelah membesuk Muhammad, Hj.Yusniana memberikan bantuan kepada orangtua Muhammad, baik bantuan dari instansi PKK maupun bantuan pribadi.

 “Dari foto awal yang kita lihat, sangat menyedihkan sekali, tapi sekarang sudah berangsur membaik, kelihatan tumbuhnya jaringan-jaringan baru di kepalanya. Jadi, kita mengharapkan betul kepada Direktur RSUD RM, para dokter spesialis anak, dan para perawat supaya terus memonitor sehingga nanti kondisinya bisa baik (seperti anak-anak normal lainnya). Kita mengharapkan dimonitor dan ditangani sampai sembuh dan sampai bisa dibawa pulang,” ujar Yusniana HBA.

Irawan, Dokter Anak RSUD RM menuturkan bahwa Muhammad mengidap abses di kepala, ada kumpulan nanah dibawah kulit kepala, biasanya sumbernya infeksi, setelah lahir, bukan sejak lahir, bukan bawaan, jadi infeksi.

Biasanya penyebabnya kuman saat pertolongan pertama. “Dia kan lahir di dukun, jadi mungkin dari faktor itu menyebabkan infeksi di kepala. Dari riwayatnya, pertama nanah-nanah kecil, tapi tidak diatasi dengan baik, jadi meluas kemana-mana, jadi waktu dirujuk itu, diduga hidrocepalus, jadi ada cairan di dalam otak, ternyata sampai di sini kita lakukan perawatan, nanahnya banyak keluar, jadi bukan hidrocepalus,”tutur Irawan.

Dokter Spesialis Bedah, Riswan Juni mengemukakan bahwa operasinya berlangsung lama, mungkin 4 sampai 5 jam, karena diambil kulit lain ditempelkan di situ. 

“Untuk operasi sekian jam perlu pembiusan yang dalam, biasanya setelah pembiusan itu dirawat di ruangan khusus, Neo Natal Intensive Care Unit (NICU) namanya, ruangan khusus, ICU lah kalau untuk dewasa itu,” terang Riswan Juni. (rosenman saragih)












Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri Agus (HBA) besuk pasien yang menderita kelainan kepala, bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher (RSUD RM) Jambi, Selasa (22/1/13). (ADV/Cociaty Humas Provinsi Jambi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar