Walau Banyak
Tantangan, Berbagai Kemajuan Telah Dicapai
Walaupun
banyak jalan terjal yang dihadapi dalam mewujudkan Jambi EMAS 2015, dengan
segala sumber daya yang dimiliki dan di tengah keterbatasan, Pemprov Jambi terus-menerus
berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan memajukan
daerahnya. Perlahan tapi pasti, upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jambi dibawah
kepemimpinan H.Hasan Basri Agus (HBA) dan H.Fachrori Umar, sedikit demi sedikit
membuahkan hasil yaitu kemajuan bagi Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan
Basri Agus, MM (HBA) pada saat malam pergantian tahun beberapa waktu lalu juga
menyampaikan bahwa banyak keberhasilan yang dicapai dan ada
juga yang belum di Tahun 2012, keberhasilan yang tertunda ditahun lalu, maka di
tahun 2013 ini bisa disempurnakan dan Jambi EMAS 2015 akan bisa terwujud. “Dengan menginstrospeksi diri, apa saja yang telah
dilakukan di tahun-tahun yang lalu, dan jika ada kegagalan atau ada yang kurang
baik, ditahun depan kita bertekad untuk dapat terus berjuang agar bisa meraih
apa yang di cita-citakan, “ungkap Gubernur.
Pada kesempatan
tersebut, orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jambi ini juga
menyampaikan dan mendoakan agar di tahun 2013 ini masyarakat
jambi semakin sejuk dan makmur, semakin lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya, kehidupan beragamanya juga semakin baik, masyarakat juga
semakin tentram dan aman serta hubungan kekeluargaan semakin dipererat.
Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jambi DR.
H. Hadri Hasan mengatakan, sebagai
tokoh masyarakat dirinya merasakan ada banyak kemajuan dan
perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan pasangan Gubernur-Wagub,
Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori Umar. “Terutama
berbagai pembangunan yang berpihak langsung kepada masyarakat
miskin. Misalnya di bidang infrastruktur dan sarana umum, sudah nampak adanya berbagai perbaikan ruas jalan maupun infrastruktur
lainnya. Misalnya di jalan lingkar Kota Jambi yang sebelumnya rusak berat saat ini sudah bagus dan lancar dilalui,” ujar Ketua MUI ini.
DR. H. Hadri Hasan juga
menambahkan, begitupula dengan
ruas jalan di pelosok Kabupaten Merangin, yakni ruas Jalan Jangkat. “Saya
banyak mendapatkan informasi dari masyarakat tentang sudah membaiknya ruas
jalan yang diperbaiki oleh Pemprov Jambi melalui kontrak jamah atau multiyears,” jelasnya.
Diatambahkannya juga, dengan perbaikan infrastruktur jalan telah memicu peningkatan aktifitas perekonomian masyarakat. Baik di sektor pertanian,
perdagangan maupun bidang ekonomi kerakyatan lainnya. Sehingga efek akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pedesaan. “Misalnya di Jangkat, saat ini hasil
produksi pertanian sudah bisa dibawa dengan mudah ke ibukota
kabupaten, yakni ke Kota Bangko atau kota lainnya. Sehingga harganya bisa lebih baik dari sebelumnya. Kemudian, harga sembilan bahan
pokok juga bisa relatif lebih murah, karena saat ini ruas jalan sudah baik dan nyaman dilalui,” terangnya lagi.
Sementara itu, salah satu pengamat ekonomi Jambi, Emilia Hamzah MA,
menyatakan, indikator sederhana untuk melihat pencapaian kemajuan pembangunan
ekonomi. Dimana pertumbuhan sektor-sektor ekonomi/PDRB menunjukkan
pencapaian pertumbuhan yang cenderung positif. Bahkan di atas
nasional.“Aktivitas ekonomi menunjukkan khususnya yang non traded meningkat
cukup signifikan,’’ terangnya.
Emilia juga
menambahkan, dan yang perlu mendapatkan perhatian yakni pertumbuhan traded khususunya
usaha rakyat. Baik itu pertanian, maupun industri pengolahan.‘’Ini mestinya
yang ditarget dan perhatian lebih secara komprehensif dan terpadu antara
Pemprov & Pemkot/kabupaten agar ekonomi maju aman dan sejahtera juga
dinikmati oleh rakyat yang banyak berada di sektor ekonomi,’’ tuturnya.
Disamping itu, Ketua Bappeda
Provinsi Jambi Ir. H.
Fauzi Ansori,
MTP, menyampaikan, dalam rangka 56 Tahun provinsi Jambi, pembangunan Jambi
sudah semakin berkembang. Hal ini terlihat dari indikator ekonomi makro. Dimana
infrastruktur sudah semakin membaik. Jika tahun 2010, jumlah kondisi jalan yang
mulus hanya 31 persen, saat ini sudah menjadi 64 persen. ''Ini menunjukkan bahwa arah
pembangunan ekonomi sudah sesuai dengan yang diharapkan,'' terangnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk meningkatkan daya saing, pemprov Jambi juga
membangun pelabuhan Ujung Jabung. Pelabuhan ini diharapkan nanti akan menjadi
pelabuhan internasional. . Dilihat dari ekonomi kerakyatan, geliat ekonomi
katanya, juga semakin terlihat. Hal ini dapat dilihat dari indikator ekonomi.
Dimana pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2012 juga semakin baik. ''Jika tanpa sektor migas, pertumbuhan
ekonomi kita, 8,1 persen. Sedangkan kalau dengan Migas, pertumbuhan ekonomi
kita 6,8 persen,'' terangnya.
Dengan angka ini lanjutnya, menunjukkan bahwa sektor non migas kita
semakin tumbuh. Meskipun pertumbuhan sektor migas hanya 14,7 persen.
''Tumbuhnya sektor-sektor diluar non migas ini, menunjukkan bahwa ekonomi
kerakyatan makin menggeliat,'' terangnya.
Tapi, lanjutnya, pertumbuhan dan arah pembangunan yang baik ini, perlu
disokong dan dukungan dari masyarakat Jambi. Oleh karena itu, dia berharap di
HUT Jambi yang ke 56 ini, masyarakat semakin mendukung pembangunan ekonomi
tersebut.
Berbicara tentang pembangunan, memang tidak akan pernah
lepas dari berbagai permasalahan (baca : tantangan) yang dihadapi dalam
keseharian masyarakat. Dan, sebaik apa pun pembangunan yang dilakukan tidak
akan bisa menghapuskan atau mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat
secara total. Bahkan, di negara termaju dan terkaya di dunia pun, dengan
pembangunan yang sudah sangat baik, tidak luput dari berbagai permasalahan.
Hanya saja, kuantitas dan kualitas permasalahan yang dihadapi pasti
berbeda-beda dalam pembangunan, baik pembangunan suatu negara dengan negara
lain maupun pembangunan suatu daerah jika dibandingkan dengan daerah lain.
Selain itu, capaian pembangunan juga tidak akan pernah
memuaskan seluruh masyarakat. Dan, kian lama, tuntutan terhadap kemajuan atau
capaian pembangunan pun kian tinggi dari masyarakat kepada pemerintah. Hal itu
sangat wajar, karena semakin hari masyarakat semakin cerdas dan semakin kritis.
Pembangunan Provinsi Jambi yang diarsiteki oleh Gubernur
Jambi, H.Hasan Basri Agus, dengan aneka permasalahan atau tantangan yang
dihadapi, perlahan-lahan telah mencapai kemajuan-kemajuan, yang tentunya
dicapai dengan dukungan dan peran semua pihak, baik jajaran pemerintahan, pihak
swasta atau dunia usaha, maupun masyarakat. Dengan demikian, di usianya yang
ke-56, Provinsi Jambi sudah lebih baik.
Dari tumpukan permasalahan yang dihadapi, berikut
berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam kurun waktu kurang lebih dua
setengah tahun terakhir :
1.
Peningkatan
APBD Provinsi Jambi yang sangat tajam
APBD merupakan
komponen yang sangat penting dalam pembangunan, yakni sebagai sumber pembiayaan
pembangunan tersebut. Tiga tahun terakhir, APBD Provinsi Jambi mengalami
kenaikan yang sangat tajam. Pada tahun 2010, APBD Provinsi Jambi Rp1,4 triliun;
tahun 2011 Rp1,8 triliun; tahun 2012 Rp2,2 triliun, dan tahun 2013 mencapai
Rp2,7 triliun.
Memang, di
satu sisi, APBD dengan nominal Rp2,7 triliun bukan merupakan jumlah yang besar
untuk mengurusi wilayah dengan luas 53.435 Km2, namun di sisi lain, kenaikan
APBD dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,7 triliun dalam kurun waktu sekitar tiga
tahun patut diapresiasi.
2.
Kondisi
jalan Provinsi Jambi yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya
Meskipun
belum bisa dikategorikan excellent (baik
sekali), saat ini, jalan yang berstatus “Jalan Provinsi” di Provinsi Jambi
sudah jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya. Kondisi jalan yang sudah jauh
lebih baik ini selaras dengan prioritas pembangunan Provinsi Jambi. Tahun 2010,
dari 1.480,51 Km (tahun 2012 menjadi 1.504,96 berdasarkan SK no.567/2012)
panjang jalan di Provinsi Jambi yang
berstatus jalan provinsi, hanya 26,5% yang kondisinya baik. Tahun 2012, kondisi
jalan yang kondisinya baik menjadi 33%, kondisi sedang 40,76%, kondisi rusak
sedang 17,35%, dan 8,54% kondisi rusak berat.
Selain memperbaiki
jalan, Pemprov Jambi juga berupaya memelihara jalan, diantaranya dengan mengaktifkan
jembatan timbang.
3.
Realisasi
Pembangunan Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi
Setelah
penantian panjang, akhirnya tanggal 12 Desember 2011, telah dilakukan pemancangan
pembangunan pemekaran Bandara STS Jambi menjadi bandara internasional yang
sampai sekarang masih dalam proses pembangunan, dengan dukungan pendanaan yang relatif
besar dari pemerintah Pusat. Aliran dana dari Pemerintah Pusat untuk
pembangunan Bandara STS ini juga menunjukkan support dari Pemerintah Pusat terhadap pembangunan Provinsi Jambi. Support Pemerintah Pusat dalam pemekaran
Bandara STS ini juga tidak lepas dari lobbi yang dilakukan oleh HBA kepada
Pemerintah Pusat dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan Bandara STS.
Dan, pemekaran Bandara STS ini merupakan satu dari beberapa harapan Gubernur
Jambi yang langsung direstui oleh Presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi pada 21-23 September
2011 yang lalu. Hal ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah.
4.
Ditetapkannya
Candi Muaro Jambi sebagai Kawasan Wisata Sejarah Budaya Terpadu
Penetapan Kawasan
Percandian Muaro Jambi sebagai Kawasan Wisata Sejarah Budaya Terpadu oleh
Presiden RI dalam kunjungannya ke Candi Muaro Jambi pada 22 September 2011 lalu
membawa manfaat besar bagi Provinsi Jambi. Selain semakin dikenal di luar
Provinsi Jambi yang kemudian meningkatkan arus wisatawan baik wisatawan
nasional maupun wisatawan manca negara ke Candi Muaro Jambi yang selanjutnya berdampak
positif terhadap perekonomian Provinsi Jambi, dukungan pendanaan dari
Pemerintah Pusat dalam pembangunan pengembangan Candi Muaro Jambi menuju status
World Heritage (warisan budaya
dunia), jauh lebih besar. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang
Kebudayaan, Prof.Wiendu Nuryanti,Ph.D, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi,
bersamaan dengan pembukaan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) Tahun 2012 di
Provinsi Jambi pada 8 Oktober 2012, mengatakan
bahwa tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana
senilai Rp12,5 miliar untuk pengembangan Candi Muaro Jambi. Jumlah ini sangat
besar jika dibandingkan dengan dana pengembangan candi Muaro Jambi dari
Pemerintah Pusat pada tahun sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar
Rp1 sampai 1,2 miliar.
Semakin
dikenalnya Candi Muaro Jambi oleh masyarakat luar Provinsi jambi juga berimbas
pada semakin dikenalnya Provinsi Jambi oleh masyarakat luar Provinsi Jambi.
5.
Peningkatan
program beasiswa pendidikan untuk jenjang strata dua (S2) dan S3
Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan harga mati untuk mencapai kemajuan.
Dan, pendidikan merupakan jalur yang paling utama untuk meningkatkan kualitas
SDM. Berkaitan dengan itu, Pemprov Jambi telah memprogramkan beasiswa
pendidikan S2 sebanyak 25 orang per tahun dan untuk S3 62 orang per tahun,
dengan bantuan dana dari APBD Provinsi Jambi.
Meskipun
manfaat langsung dari kebijakan ini belum tampak, namun kebijakan ini sangat
futuristik, sebagai investasi SDM, yang kelak diharapkan akan memajukan
Provinsi Jambi.
Disamping
program beasiswa pendidikan untuk program S2 dan S3 ini, sebelumnya, Pemprov
Jambi juga telah mengadakan beasiswa pendidikan untuk Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM), yang terintegrasi dalam program Satu Miliar Satu Kecamatan
(Samisake).
Selain
program beasiswa ini, baru-baru ini, Gubernur Jambi telah meresmikan asrama
mahasiswa Provinsi Jambi di Kairo, Mesir, yang diperuntukkan bagi putra-putri
Provinsi Jambi yang menempuh studi di Negeri Piramida tersebut. Pembelian
asrama mahasiswa ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas SDM
Provinsi Jambi.
6.
Pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jambi yang relatif tinggi
Bahkan ditengah
krisis ekonomi yang berkepanjangan di dua wilayah raksasa ekonomi dunia
(Amerika Serikat dan Eropa), Indonesia bisa menggapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Tahun 2012, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di
dunia, di bawah China. Provinsi Jambi juga menunjukkan kinerja yang baik dalam
pertumbuhan ekonomi. Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jambi tergolong tinggi. Tahun 2010 dan tahun 2011, pertumbuhan ekonomi
merupakan yang tertinggi di Sumatera (tahun 2010 7,3%, tahun 2011 8,5%) dan
berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012, di tengah
anjloknya pasaran komoditi unggulan Provinsi Jambi (karet, sawit, dan
batubara), pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih melambung tinggi, yakni
8,1% (sampai triwulan III 2012), yang bahkan melampaui prediksi para pengamat
ekonomi yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada kisaran 7
sampai 7,4%.
Selain itu,
tahun 2012, investasi bertumbuh mencapai 11,5% diatas nasional 10,8%
7.
Inflasi yang
terkendali
Tidak bisa
dielakkan lagi bahwa inflasi yang tinggi berimbas negatif terhadap perekonomian
yang selanjutnya bisa menimbulkan berbagai permasalahan. Maka dari itu, pengendalian
inflasi agar relatif rendah merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan
perekonomian. Tingginya inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2010, yang mencapai
10,54% disikapi dengan bijaksana oleh HBA dan jajarannya dengan membentuk Tim
Pengendali Inflasi. Tim ini membuahkan hasil yang sangat positif. Alhasil,
inflasi Provinsi Jambi relatif rendah (tahun 2011 2,76%, tahun 2012 4,12%
sampai akhir Desember 2012, dibawah nasional 4,5%).
8.
Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi telah mendapat persetujuan substantif di Kementerian
Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia
Meskipun
RTRW Provinsi Jambi belum mendapat “ketuk palu” di tingkat nasional, namun
telah mendapat persetujuan substantif dari Kementerian PU RI. Selain itu,
Provinsi Jambi merupakan provinsi yang pertama di Indonesia yang menyerahkan RTRW
Provinsi dan RTRW Kabupaten Kota secara bersamaan. Perumusan RTRW Provinsi
Jambi ini merupakan buah dari kerja keras Pemprov Jambi (yang dikoordinir oleh
Bappeda Provinsi Jambi) bekerjasama dengan para akademisi dan stakeholder
terkait.Perumusan RTRW yang sangat menentukan grand design pembangunan Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini
berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dari tahun 2003 sampai tahun 2012.
RTRW
Provinsi Jambi 2011 – 2031 merupakan salah satu Dokumen Perencanaan terbaik
versi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
(UKP4). Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Ketua UKP4, Kuntoro Mangkusubroto
yang meminta satu set dokumen RTRW Provinsi Jambi (Perda, materi teknis, album
peta, dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk dibawa keliling
Indonesia dan dijadikan sebagai model Dokumen RTRW Provinsi.
9.
Pelayanan
pemerintahan berbasis teknologi informasi yang dinamakan e-Government Provinsi
Jambi peringkat ketujuh nasional
Penyelenggaraan
pemerintahan untuk pelayanan publik tidak bisa dipisahkan dengan kemajuan
teknologi, khususnya teknologi informasi. Seiring dengan kemajuan teknologi,
pemerintah juga menggunakan kemajuan teknologi dalam melakukan pelayanan
publik, terutama teknologi informasi, yang dikenal dengan istilah e-Government.
Dalam Pemeringkatan
e-Government Indonesia (PeGI) tahun
2012, Provinsi Jambi meraih posisi ketujuh nasional dari 33 provinsi se
Indonesia.
10.
Upaya
pelestarian dan pengembangan Geopark (Taman Bumi) Merangin sebagai kandidat
Warisan Dunia
Bumi
Provinsi Jambi dianugerahi dengan geopark
(taman bumi) yang sarat dengan keindahan dan nilai histori geologi, yang
sangat jarang ditemukan di dunia. “Anugerah” ini direspon Pemprov Jambi dengan pengembangan
geopark dengan melakukan fasilitasi
terhadap para ahli dari Kementerian ESDM RI dan tim UNESCO dan delineasi atau
penetapan batas-batas wilayah Geopark Merangin. Secara simultan, Pemprov Jambi
juga mendorong dua hal tentang Geopark Merangin,
yakni 1.Mendorong konservasi, dan 2.Mendorong ecotourism (wisata lingkungan). Sampai sekarang pun, upaya
pengembangan geopark ini masih
dilakukan (dalam proses).
Sangat
banyak harapan masyarakat Provinsi Jambi yang diemban oleh HBA. Hal itu sangat
berdasar, karena sebagai orang nomor satu di jajaran Pemprov Jambi,
sesungguhnya HBA adalah pelayan masyarakat, pelayan publik. Tetapi perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan pembangunan itu seluruhnya membutuhkan
proses dan proses membutuhkan waktu. Berbagai kemajuan dan capaian tersebut
juga menjadi modal penting dalam mewujudkan Visi Jambi EMAS (Ekonomi Maju,
Aman, Adil, dan Sejahtera) tahun 2015. (Biro
Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar