Selasa, 22 Mei 2012

Walikota Jambi Dorong Program Pelayanan Kesehatan Sentuh Warga Miskin

HUT Kota Jambi Ke-66 (17 Mei 1946-17 Mei 2012)

Mampu Atasi DBD

Walikota Jambi Bambang Priyanto (kanan) didampingi Kadinkes Kota Jambi Polisman Sitanggang besuk pasien DBD di RS Kota Jambi.Foto-foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Pelayanan kesehatan dan penerapan pendidikan kepada masyarakat Kota Jambi menjadi program prioritas pasangan Walikota Jambi dr.H.R Bambang Priyanto - M Sum Indra saat kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Jambi beberapa tahun lalu. Program prioritas itu kini sudah berjalan dengan baik, dan terus harus dimaksimalkan lagi. Program keduanya kini sudah menyentuh warga kurang mampu di Jambi.

Mengatasi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi yang sempat mengkwatirkan, kini mampu diatasi dan mengalami penurunan. Jumlah kasus DBD Januari lalu sebanyak 174 pasien dengan jumlah korban meninggal 10 orang. Namun kini hanya ada 28 kasus DBD yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Jambi.

Walikota Jambi dr R Bambang Priyanto mengatakan, program yang dilakukan mengatasi DBD diantaranya, pengukuhan para Juru Pemantau Jentik ( JUMANTIK ) sebanyak lima orang untuk di setiap Kelurahan dalam Kota Jambi. Pengukuhan dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Jambi oleh Walikota Jambi dr.H.R Bambang Priyanto di dampingi Sekda Kota Jambi Ir. Daru Pratomo dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Para Camat serta Lurah, dan Kepala Puskesmas maupun Pembantu se Kota Jambi.
Wakil Walikota M Sum Indra didampingi Kadinkes Kota Jambi, drg polisman Sitanggang (kiri) saat melakukan fogging di permukiman warga Kota Jambi.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang M Kes mengatakan, adapun tujuan dari pengukuhan 310 kader JUMANTIK itu untuk melibatkan masyarakat dalam menurunkan kasus DBD dengan cara turun langsung ke rumah - rumah warga.

Pemerintah Kota Jambi khususnya Dinkes Kota Jambi juga menerima bantuan kendaraan ambulance melalui program coorporate social responsibility (CSR) dari PT. Pertamina Jambi dalam program tersebut.

Kendaraan itu diserahkan kepada Puskesmas Paal Sepuluh Kota Jambi. Walikota Jambi menyampaikan ucapan terima kasih, karena menurutnya hal ini merupakan bentuk kerjasama atau kemitraan yang sangat baik antara pihak pemerintah dan PT. Pertamina Jambi guna lebih meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Walikota Jambi berharap dengan dikukuhkannya para Jumantik ini akan semakin memperkuat komitmen bersama dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M plus yang telah dicanangkan melalui Program Gerakan Peduli Pemberantasan Sarang Nyamuk (Garduli PSN).


drg Polisman Sitanggang M Kes didampingi Kasi Pendataan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Kemas Azmi, mengatakan, jumlah penderita DBD sepanjang tahun 2012 terus mengalami penurunan.

 Walikota Jambi dr R.H Bambang Priyanto (kanan) melakukan langsung pemeriksaan kesehatan gratis  kepada usia lanjut. Foto-foto batakpos/rosenman manihuruk

Disebutkan, wilayah yang masih menjadi endemis DBD di Kota Jambi masih wilayah-wilayah yang sebelumnya banyak ditemukan kasus DBD seperti di Kecamatan Kotabaru.

Menurut Sitanggang, dalam mencegah terjadinya gigitan nyamuk aedes aigipty yang merupakan nyamuk penyebab DBD ini, Dinkes Kota Jambi terus melakukan fogging di wilayah yang terdapat virus DBD.

Kemudian melakukan penyuluhan pencegana DBD di tengah masyarakat, dengan cara mensosialisasikan 3 M (Menguras, Membersihkan dan Mengubur). Pihaknya terus melakukan fogging dan sosialisasi 3 M ke tengah masyarakat.

“Permintaan fogging dari masyarakat masih ada masuk namun tidak sebanyak ketika tingkat penderita tinggi seperti tahun 2011 lalu. Tidak semua permintaan masyarakat tersebut dipenuhi, karena untuk melakukan fogging harus wilayah yang benar-benar ada kasus DBD,”katanya.

Menurutnya, sebelum melakukan fogging pihaknya terlebih dahulu melihat kondisi wilayah tersebut dengan mengecek 20 rumah warga terdekat. Bila ditemukan adanya kasus baru dilakukan fogging, atau PE menunjang baru  dilakukan fogging.

“Kalau tak ada kasus tak difogging karena itu sudah standarnya. Kalau dipaksakan bisa menyebabkan nyamuk menjadi kebal. Terkait dengan pelaksanaan fogging saat ini, kita kesulitan dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan BBM. Kita harus beli pakai jerigen, jadi kita agak kesulitan untuk lakukan fogging saat ini. Namun kita tetap berupaya mendapatkan BBM untuk melakukan fogging, karena pihaknya ada surat untuk mendapatkan BBM,”katanya.

Selain melakukan fogging, pihaknya juga masih terus melakukan pemberian bubuk abate kepada warga. Ketika ditanyakan bagaimana dengan ketersediaan bubuk abate dan obat untuk fogging saat ini, dia mengatakan, untuk anggaran 2012 belum dilakukan pembelian obat-obatan dan abate.

Tahun 2011 lalu Pemkot Jambi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus DBD di Kota Jambi, dimana pada tahun 2011 jumlah korban meninggal akibat DBD sebanyak 30 jiwa.

Menurut Polisman Sitanggang, setidaknya ada lima prioritas pelayanan masyarakat yang harus terus ditingkatkan. Diantaranya pemberantasan DBD, pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan balita, pelayanan terpadu di Posyandu serta pelayanan layananan Jamkesmas dan Jamkesda dengan tepat sasaran.

Dana Jamkesmas

Sementara itu dana Jamkesmas yang terealisasi di Kota Jambi tahun 2011 sebesar Rp 390.309.200  atau 16,02 persen dari Rp 2,6 miliar dana Jamkesmas yang disediakan Pemerintah Pusat.

Menurut Polisman Sitanggang, serapan dana Jamkesmas Rp 390.309.200  peruntukan klaimnya terdiri dari kunjungan rawat jalan 58.870 pasien, rawat inap 386 pasien, rujukan 5.263 pasien dan persalinan 170 pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi drg Polisman Sitanggang M Kes saat diwawancarai BATAKPOS.
 
Disebutkan, dikembalikannya dana Jamkesmas itu karena data yang digunakan masih data tahun 2008. Pihaknya melakukan ferivikasi data penerima Jamkesmas di Jambi April 2012 bekerjasama dengan BPS Jambi.

Menurutnya, dana Jamkesmasda sebesar Rp 2 miliar lebih juga dikembalikan ke kas daerah karena tidak digunakan. Kini ada sekitar 41 ribu warga penerima Jamkesmasda sesuai data dari Askes Jambi.

“Minimnya klaim  dana Jamkesmas dan Jamkesmasda di Kota Jambi karena adanya juga dana Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) dari Program Pemerintah Provinsi Jambi untuk masyarakat miskin di Jambi. Kemudian masyarakat yang mengklaim Jamkesmas dan Jamkesmasda juga berkurang,”katanya.

Pencanangan Jambi Green and Clean

Dalam menunjang kesehatan masyarakat, Walikota Jambi dr.H.R Bambang Priyanto juga tidak segan-segan melakukan pemeriksaan secara langsung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal itu didukung latar belakang Walikota Jambi adalah seorang dokter.

Walikota Jambi juga membuka Acara Pencanangan Jambi Green and Clean, Maret lalu bertempat di Jambi Town Square ( Jamtos). Acara Pencanangan ini merupakan hasil kerjasama antara JEK TV dengan Pemerintah Kota Jambi khususnya Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi.

Hadir dalam acara pencanangan tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Jambi, unsur Muspida Kota Jambi, General Manager Jek Tv Saman,Spt, Asisten Setda Kota Jambi, Kepala SKPD, Camat serta Lurah se Kota Jambi.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jambi Rr Endah Nirwani (istri Walikota Jambi dr R.H Bambang Priyanto)  saat melakukan bubuk abate di permukiman warga Kota Jambi.

Menurut Saman,Spt, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam Jambi Green and Clean yaitu lomba Kelurahan bersih di 62 Kelurahan dalam Kota Jambi 2012, One tree for living, Walikota award, road show JEK TV dengan kegiatan gotong royong dan pengobatan gratis di 8 Kecamatan Kota Jambi. Adapun tujuan dari pecanangan ini untuk menumbuh kembangkan budaya bersih dan cinta akan penghijauan.

Walikota Jambi menyampaikan mengenai rasa percayanya akan kegiatan yang dilaksanakan hari ini ( Pencanangan Green and Clean ), bahwa hal ini merupakan upaya yang sangat strategis di Kota Jambi dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun kualitas lingkungan yang sehat dan asri.


Walikota mengatakan, sudah saatnya masyarakat Kota Jambi bertindak, bukan lagi terus berbicara dan berdiskusi tentang pentingnya menanam pohon, karena seluruh masyarakat tentu menginginkan bumi dan daerah kita selamat.

Walikota Jambi bersama para pejabat lainnya melakukan penandatanganan deklarasi mengenai pencanangan Jambi green and Clean. Dilanjutkan dengan penanaman pohon di areal parkir Jambi Town Square.

Penanggulangan Kemiskinan


Penanggulangan kemiskinan yang berbasis pertanian masyarakat pedesaan juga dilakukan Pemerintah Kota Jambi. Walikota Jambi dan Sekda Kota Jambi telah membuka Rapat Koordinasi Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, Maret lalu.

Rapat koordinasi yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi lebih menitik beratkan tentang penanggulangan kemiskinan yang berbasis masyarakat pedesaan.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi Harlik, A.Md, SP menyampaikan untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan di pedesaan, pemerintah telah banyak mencanangkan program - program pembangunan yang kesemuanya itu bermuara pada penanggulangan kemiskinan, seperti program revitalisasi pertanian.

Walikota Jambi menyampaikan melalui rapat koordinasi dan evaluasi ini diharapkan untuk mampu menyusun rumusan dan program kerja yang baik dan efektif bagi upaya meningkatkan produktifitas di bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan.

Walikota juga meminta untuk para pihak terkait agar dapat mempersiapkan strategi kerja yang efektif dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas sekaligus menjaga ketersediaan pangan di daerah terutama untuk kebutuhan pangan lokal.

Peran BUMN Dan Swasta

Walikota Jambi dr R Bambang Priyanto meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk pendukung pendidikan. Sejumlah sekolah di Kota Jambi membutuhkan dana CSR guna peningkatan mutu pendidikan di Kota Jambi.

Hal itu dikatakan Walikota Jambi pada penyerahan sertifikat Internasional Standar Organisasi (ISO) 9001-2008 dari TuV Nord Australia dan Germany kepada SMP 1 dan SMP 7 Kota Jambi di SMP 7 Telanaipura, Kota Jambi, Kamis (1/3/12). Sertifikat ISO itu diterima Kepala Sekolah SMP 1 Nanang Sunarya dan Kepala Sekolah SMP 7 Budianto.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama dengan PT Bank Mandiri Syariah, PT Bank BTN Jambi, PT Indofood Tbk, PT Telkomsel, PT Arthes (air minum kemasan), CV.Wing Salon dan LSM Warsi. LSM Warsi menerjunkan anggotanya Cristy warga Amerika untuk mengajar bahasa inggris di dua sekolah tersebut. Walikota Jambi juga mencanangkan Gerakan Disiplin Sekolah (GDS)

"Pemerintah Kota Jambi membutuhkan dana CSR guna mendukung peningkatan dunia pendidikan di Kota Jambi. Perusahaan BUMN dan perusahaan swasta lainnya diharapkan bisa menyumbangkan dana CSRnya sebagai kepedulian dunia pendidikan di Kota Jambi, khususnya kepada sekolah SD dan SMP. Kita harapkan hal itu bisa terwujud,"katanya.

Menurut Walikota, sekolah SMP 1 dan SMP 7 kini sudah masuk dalam Sekolah Bertaraf Internasional. Sejumlah perstasi telah ditorehkan kedua sekolah itu, baik secara nasional maupun secara internasional. (Rosenman Manihuruk) (Berita Ini Sudah dimuat di HU BATAKPOS (ADV) Edisi Cetak, Jumat 18 Mei 2012 Halaman 5).



 
Walikota Melakukan Fogging.

Tidak ada komentar: