Jambi, Batak Pos
Ratusan warga perambah hutan di Kabupaten Tebo membakar kantor dan camp milik PT Lestari Asri Jaya (LAJ) di Km 35, Kecamatan Tujuh Koto, Kabupaten Tebo yang berbatasan dengan Kabupaten Pranap Provinsi Riau. Warga tersebut perambah hutan yang berasal dari luar Provinsi Jambi.
Keterangan yang diperoleh BATAKPOS di Tebo, Kamis (12/1) menyebutkan, akibat bentrokan tersebut, 1 orang anggota Polres Tebo dan 6 orang dari PT LAJ mengalami luka. Selain membakar camp dan kantor, para perambah hutan juga membakar 2 buldoser, 2 exavcator, 4 sepeda motor, hancur dan dibakar massa.
Indrawadi, petugas keamanan LAJ, mengatakan, penyerangan kelompok perambah ke camp LAJ terjadi Kamis (12/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Sekitar 300-an orang kelompok perambah datang dengan beringas, langsung mengamuk dan merusak segala sesuatu yang ada di camp perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) ini.
Disebutkan, korban yang luka akibat peristiwa penyerangan tersebut adalah Haris Hutapea (manajer lahan), Sopyan (security), Rio (karyawan LAJ), dan satu orang bagian pekerja garda.
Dua orang korban mengalami luka bakar, yakni Rio menderita luka bakar hampir di seluruh tubuh dan Haris Hutapea mengalami luka bagar di bagian tangan dan dada.
Menurut Indrawati, Rio luka bakarnya sangat parah hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Bungo setelah mendapat pertolongan pertama di Puskesmas Rimbobujang.
“Mengenai penyebab penyerangan, dipicu perambah bentrok yang terjadi sebelumnya, Selasa (10/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Bentrok tersebut terjadi di pemukiman kelompok perambah. Ketika itu, sejumlah petugas pengamanan perusahaan bersama beberapa polisi bermaksud menjemput terduga pelaku pemukulan terhadap salah satu operator buldoser LAJ. Ada salah satu operator buldoser yang sedang bekerja dipukul oleh kelompok perambah. Makanya kami bermaksud menjemput tersangka, mereka atas nama Tarigan, Ginting, dan Lek Parno. Kalau nama sebenarnya saya tidak tahu, tapi itu nama marganya,” kata Indrawati.
Disebutkan, pada saat itu penjemputan tersangka di salah satu rumah tersangka, sejumlah kelompok perambah justru menyerang polisi dan sekuriti LAJ. Salah satu polisi Oriq Leges Zrada menderita luka robek di kepala. Dua korban lainnya adalah Indrawadi sendiri dan Hendri, security. LAJ.
“Pada saat penjemputan tersangka ini, tersangka sempat lari dan terjatuh hingga berdarah. Polisi sempat memborgol tersangka, tapi minta dilepaskan, setelah dilepas malah memukul polisi dengan kayu. Kepala polisi luka robek karena kayunya ada pakunya,”katanya.
Kelompok perambah semakin banyak yang berdatangan, hal itu membuat polisi dan security LAJ memutuskan meninggalkan pemukiman kelompok perambah di Km 48. Pemukiman kelompok perambah di sana terdapat sekitar 300-an jiwa atau 100-an Kepala Keluarga (KK).
“Kami langsung pergi tidak jadi menangkap tersangka. Dan paginya kelompok itu justru datang menyerang camp kami. Jumlahnya lebih banyak, antara 300-an hingga 500-an orang,” ujarnya.
Kapolres Tebo AKBP Zainuri Anwar membenarkan adanya bentrok antara LAJ dengan kelompok para perambah. Guna meredam kerusuhan tersebut, Polres Tebo sudah minta bantuan Polres Bungo dan Kodim 0416 Bute.
Anggota DPRD Tebo Poprianto, menyayangkan aksi yang dilakukan oleh perambah hutan tersebut yang membakar kantor LAJ dan melukai sejumlah pekerja PT LAJ yang merupakan warga asli Kecamatan VII Koto.
“Para perambah tersebut didanai cukong besar, tidak mungkin mereka mampu merambah sampai 500 hektar lebih jika tidak ada yang mendanai, menurut saya cukong inilah yang harus bertanggung jawab terhadap kerusuhan ini, dan aparat penegak hukum harus mampu mengusut dan menangkapnya. Kami masyarakat VII Koto siap membantu aparat penegak hukum dalam menegakan hokum,”kata Popriyanto.RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar