Kamis, 15 September 2011

Kabut Asap Tebal, Penerbangan di Bandara Jambi Ditutup

Ujung Landasan: Kabut asap yang semakin tebal dilihat dari ujung Bandara STS Jambi, Selasa (13/9). Akibat kabut asap tersebut penerbangan dari dank e Jambi ditunda hingga pukul 15.00 wib. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Semakin tebalnya kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi sejak pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, Selasa (13/9) ditutup. Jarak pandang pada waktu tersebut hanya berkisar Rp 500 meter. Ratusan penumpang dari Jambi tujuan Jakarta dan Batam mengaku rugi akibat tidak adanya pesawat mendarat.

General Manager PT Angkasa Pura II Jambi, Abiyoso ST (Kepala Bandara) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Abiyoso, Selasa (13/9) kepada wrtawan mengatakan, Senin jadwal penerbangan sudah berangsur normal dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Senin kemarin pesawat sudah bisa take off dan landing di pagi hari. Apalagi, cuaca sudah mulai cukup kondusif. Ini dikarenakan kondisi angin yang cukup kencang, sehingga kabut asap terbawa arah angin. Namun Selasa pagi hingga pukul 15.00 kabut asap kembali tebal dan jarak pandang hanya menembus 500 meter,”katanya.

Menurut Abiyoso, tebal kabut asap Selasa (13/9) diluar dugaan, karena sehari sebelumnya sudah mulai hilang. Akibat tebalnya kabut asap tersebut, seluruh maskapai penerbangan menunda kedatangan ke Jambi hingga jarak pandang normal diatas 2000 meter.

Abiyoso mengaku tidak bisa memberikan jadual keterlambatan kedatangan maupun keberangkatan pesawat dari masing-masing maskapai yang beroperasi di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Disebutkan, penerbangan di Jambi dua pecan terakhir mengalami gangguan. Setiap hari, 26 aktivitas penerbangan dari dan ke Jakarta, Palembang dan Batam, baru bisa mendarat dan berangkat di atas pukul 12.00 WIB, kecuali Selasa (13/9) hingga pukul 15.00 wib. Banyak jadwal penerbangan terpaksa ditunda, menunggu hingga jarak pandang aman.

Pengamatan BATAKPOS di Bandara STS Jambi menunjukkan, para penumpang terpaksa menunggu di ruang tunggu, bahkan ada yang pulang ke rumah dan menginap di hotel sekitar bandara.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Drs Arpan mengatakan, pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Selasa (13/9) sekitar pukul 06.00 hingga pukul 12.00 Wib, masuk kedalam kategori tidak sehat yaitu rata-rata 140 partikel debu (PM).

Sementara pantauan satelit NOAA di Dinas Kehutanan Provinsi Jambi hotspot (titik panas) di wilayah Provinsi Jambi mencapai 77 titik. Puluhan titip api tersebut terdapat di Kabupaten Tebo, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Bungo, Batanghari dan Kabupaten Sarolangun. Sementara itu di provinsi tetangga seperti Riau 2 titik, Sumatera Selatan 148 titik dan Lampung 23 titik.ruk
Ujung Landasan: Kabut asap yang semakin tebal dilihat dari ujung Bandara STS Jambi, Selasa (13/9). Akibat kabut asap tersebut penerbangan dari dank e Jambi ditunda hingga pukul 15.00 wib. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Kabut : Kabut asap yang semakin tebal di Kota Jambi, Selasa (13/9) membuat penerbangan dari pagi hingga pukul 15.00 WIB di hentikan karena jarak pandang dibawah 800 meter. Tampak kabut asap menyelimuti di sekitar Bandara STS Jambi, Selasa (13/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Tidak ada komentar: