Kamis, 30 April 2009

Tanjabtim Menuju Sentra Ikan Lele di Provinsi Jambi


Tanjabtim, Batak Pos

Kabupaten Tanjung Jabung Timur kini menuju sentra peternakan ikan lele dumbo di Provinsi Jambi. Kolam tambak dan sungai kecil yang banyak terdapat di daerah ini akan dijadikan tempat pembudidayaan ikan lele. Pemerintah Daerah Tanjabtim sudah memberikan bantuan sebanyak puluhan ribu benih ikan kepada beberapa kelompok tani serta bantuan dana sekitar Rp 1,5 miliar.

Untuk pemasaran di Provinsi Jambi, Pemkab Tanjabtim menjajaki dengan para penampung di Pasar Angso Duo Kota Jambi yang akan mengambil hasil panen lele langsung ke petani. Sedangkan untuk konsumsi luar Provinsi Jambi, misalnya di Batam, lele akan diolah terlebih dahulu menjadi beberapa jenis makanan seperti abon dan sale.

Demikian dikatakan Kepala DKP Tanjab Timur, Saifudin kepada wartawan di Muarosabak, Tanjabtim, senin (27/4). Menurutnya, DKP telah menyiapkan beberapa strategi pemasaran lele dumbo ini. Strategi itu dengan menjajaki potensi pemasaran ikan lele di dalam Propinsi Jambi serta di Propinsi lainnya.

Disebutkan, para pembudidaya lele tidak perlu khawatir dengan prosfek pemasaran lele nanti, karena DKP Tanjabtim telah menjajaki pemasaran lele ini dengan restoran-restoran dan warung-warung pecel lele yang ada di Kota Jambi untuk mengambil lele yang ada di Tanjabtim.

Menurut Saifudin, selain itu, ikan lele juga diolah menjadi beberapa jenis makanan seperti abon lele. Pembuatan beberapa jenis makanan dari bahan lele ini akan dilakukan oleh petani atau melalui kelompok tani yang ada.

“Kini disetiap kecamatan DKP sudah membuat home industri. Nanti, para pembudidaya lele ini akan di kumpulkan di masing-masing kecamatan lalu diberi pelatihan pengolahan berbagai jenis makanan dari bahan lele,”katanya.

Disebutkan, pola penaburan benih juga tidak dilakukan serentak. Hal ini guna terciptanya waktu panen yang berpariasi. Penaburan benih lele ini akan berbeda disetiap kecamatan. Mengingat waktu panen yang bias dilakukan dalam waktu 80 hari, dengan adanya waktu yang berfariasi penaburan benih lele kebutuhan lele juga dapat terus ada.

Sementara itu, Bupati Tanjab Timur Abdullah Hich mengingatkan kepada seluruh petani budidaya, agar paska panen untuk terus melanjutkan memelihara lele tersebut. Sesuai dengan surat pernyataan yang ditandatangi sebelum penyerahan bantuan benih lele ini, para petani menyanggupi akan terus melanjutkan program pembudidaya ini.

“DKP Tanjabtim juga harus mengawasi pasca panen ini. Kalau soal kebutuhan benih, tahun ini kita akan membangun sembilan unit pelayanan pembenihan rakyat, pembudidaya bisa mendapatkan benih dari sana,”katanya.

Kini DKP Tanjabtim baru menyalurkan 1000 ekor benih dan 100 unit Hapa (jarring) kepada pembudidaya lele di dewsa Lambur II Kecamatan Muarasabak Timur. Tahun 2009 ini dari dana Program Nasional Pemberdayaan masyarakat (PNPM), Tanjab Timur kebagian Rp1,48 Milliar.

Setengah dana ini akan dimanfaatkan untuk hapa, bibit dan pakan lele. Sementara setengahnya lagi akan dimanfaatkan untuk adminsitrasi dan pembinaan para kelompok tani. Tanjabtim kini menuju sentra ikan lele dengan bantuan PNPM Tanjabtim. ruk

Tidak ada komentar: