Jambi, BATAKPOS
Seorang balita bernama Russel Wen Colter (3,7) tewas karena disandera dan dianiaya pria paruh baya yang juga kenalan ibu korban. Bocah itu tewas dianiaya pria paruh baya karena sang ibu korban terlilit hutang sebesar seratus juta rupiah.
Sebelum tewas, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Asia Medika Jambi. Namun nyawanya tak tertolong karena bocah itu mengalami luka lebam disekujur tubuh.
Mengetahui anaknya tewas, sang ibu pun menangis histeris dan mengaku sangat menyesal karena meninggalkan buah hatinya tersebut kepada rekannya sebagai jaminan utangnya.
Unriani (38) warga Binjai Utara, Medan ini, tak henti-hentinya menangis di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit Asia Medika Jambi, Kamis (18/11) petang.
Betapa tidak, anak kedua Unriani ini akhirnya tewas setelah berusaha mendapatkan pertolongan di pihak rumah sakit. Russel Wen Colter (3.7) harus meregang nyawa akibat disandera dan dianiaya oleh Pousun (34) warga Galang, Sumut (Medan) yang tidak lain adalah rekan ibunya sikorban.
Menurut pengakuan Unriani, dirinya memang sengaja menitipkan Russel kepada Pousun karena dirinya terjerat hutang sebesar seratus juta dan berencana akan mengembalikan uang Pousan tersebut setelah ia kembali dari Makasar.
Selain menitip Russel agar Pousan percaya, dirinya juga meminjamkan mobil Nissan Grand Livina miliknya ke pelaku. Namun belum sempat ia mendapatkan uang, ia telah menerima kabar bahwa anaknya sakit dalam asuhan pelaku. Setelah kembali dan menemui anaknya di Jambi, ia pun kaget, karena melihat kondisi Russel sangat mengkhawatirkan.
Ditubuh bocah berusia tiga tahun ini terdapat luka lebam dan bagian perutnya bengkak, selain itu ditangan korban juga terdapat luka bekas sulutan rokok.
Akibat luka yang dialami Russer, nyawapun Russel tidak dapat tertolong lagi sekitar satu jam setelah dirawat akhirnya ia meninggal. Malang nasib Russel, ia harus menanggung siksa pelaku akibat Unriani ibunyabelum bisa melunasi hutangnya kepada pelaku.
Untuk mengetahui penyebab kematian Russel, pihak kepolisian Polresta Jambi sendiri langsung melakukan visum luar pada korban dan membawa jasad korban ke kamar mayat rumah sakit umum Raden Mattaher Jambi.
Sementara itu petugas kepolisian yang mendapat laporan terjadi penganiyaan tersebut langsung melakukan pencarian tersangka yang diduga berada di sebuah gudang kayu di RT 24, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur.
Disana, petugas Polisi menemukan sebuah mobil Nissan Grand Livina warna hitam dengan nomor Polisi BK 212 RU yang sudah ditinggalkan oleh pelaku.
Didalamnya ditemukan makanan, minuman, peralatan mandi, dan ikat pinggang yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya Russel.
Hingga berita ini diturunkan petugas kepolisian Polresta Jambi masih terus mencari tersangka karena diperkirakan tersangka masih berada di Kota Jambi.
Kasat Reskrim Kepolisian Resor Kota Jambi Komisaris Polisi (Kompol) Henri Posma Lubis, Jumat (19/11) mengatakan tidak ada motif penculikan dalam kasus ini. Ini murni penganiayaan bukan penculikan.
“Hal tersebut didasarkan karena sebelumnya mereka berangkat bersama, sebelum Unriani pergi ke Makassar untuk menagih utang. Dari hasil pemeriksaan dokter ada tanda-tanda kekerasan dan diduga dilakukan Pousun," kata Hendri.
Disebutkan, dari hasil pemeriksaan sementara peristiwa ini didasari utang piutang, dan pihaknya saat ini sedang mencari tersangka yang melarikan diri. “Kita sudah sebar anggota kita untuk mencari tersangka, diduga tersangka masih berada di Kota Jambi,”katanya. ruk
Menangis : Unriani (38) ibu korban saat melihat jenajah anaknya Russel Wen Colter saat hendak divisum dokter RS Asia Medika Jambi, Kamis (18/11) petang. Foto batak pos/rosenman manihuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar