Jambi, BATAKPOS
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Jambi menggelar unjuk-rasa di Simpang Bank Indonesia (BI) Senin (1/11). Mereka menuntut oknum polisi yang memukuli mahasiswa ditindak tegas dan diberhentikan.
HMI menilai polisi terlalu brutal dalam menghadapi mahasiswa saat berunjukrasa. Aksi HMI kali ini merupakan buntut dari aksi unjukrasa tindakan pelepasan truk bertonase besar yang masuk ke dalam kawasan Kota Jambi, beberapa waktu lalu. Pemukulan terjadi di depan rumah dinas Walikota Jambi saat demo.
Mahasiswa memberi tempo 5 hari kepada Kapolda Jambi untuk menuntaskan kasus itu. Dalam unjuk-rasa yang dikawal ketat aparat kepolisian itu mahasiswa menuntut Kapolresta Jambi meminta maaf melalui media massa.
Kapolda Jambi dituntut mundur jika tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut. Dari Simpang BI mahasiswa bergerak ke gedung DPRD Provinsi, memperjuangkan nasib dua rekan mereka yang masih dirawat di rumah sakit.
Dua mahasiswa HMI menjadi korban pemulukan polisi saat berunjukrasa di rumah Walikota Jambi pecan lalu. Hingga kini kedua korban masih menjalni perawatan di Rumah Sakit Umum raden Mattaher Jambi. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar