Halaman

Kamis, 16 September 2010

Siasati Penjualan Kartu Lebaran Dengan Motif Budaya Jambi

PT Pos Indonesia Jambi

Jambi, BATAKPOS


Minimnya minat masyarakat untuk menggunakan kartu lebaran untuk berucap selamat kepada sahabat, keluarga, kerabat, membuat PT Pos Indonesia Cabang Jambi menggali ide. Walaupun kartu lebaran minim perhatian masyarakat, PT Pos Jambi justru mengeluarkan sejumlah kartu lebaran dengan kekhasan Budaya Provinsi Jambi sebagai penghiasnya.

Wakil Pimpinan PT Pos Indonesia Jambi, Ahmad Sumaryadi, Senin (6/9) mengatakan, tahun ini, PT Pos memproduksi 10 ribu lembar kartu lebaran sebagai salah satu upaya merayakan ramadan dan lebaran tahun ini. Hal ini baru tahun ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Dinas Parawisata Provinsi Jambi.

“Awalnya ide untuk memproduksi kartu lebaran itu dari keberadaan tourism map yang dikeluarkan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi. Dalam tourism map tersebut, sejumlah benda cagar budaya, tempat rekreasi, dan kekhasan budaya Jambi digambarkan dengan gamblang. Melihat hal itu, PT Pos pun lalu memutuskan untuk memproduksi kartu lebaran dengan menggunakan kekhasan budaya Jambi sebagai penghias kartu,”katanya.

Disebutkan, pihaknya minta ijin kepada Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, dan direspon baik. Adapun hal ini juga bertujuan untuk memasarkan Provinsi Jambi yang mempunyai kekhasan budaya dan mempunyai tempat wisata yang menarik baik untuk wisatawan domestik ataupun luar negeri.

“Di antara tempat wisata yang menjadi penghias kartu lebaran PT Pos di antaranya adalah gambar wisata Gunung Kerinci, air terjun Semagi, Masjid Seribu Tiang, dan Jembatan Makalam. Sementara mengenai budaya Jambi, satu di antaranya adalah gambar Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD),”ujar Ahmad.

Disebutkan, tujuan lain PT Pos mengeluarkan kartu lebaran ini yaitu untuk mendorong budaya menulis yang kini sudah berkurang karena keberadaan alat telekomunikasi telepon gengam seluler (hand phone).

Menurut Ahmad, peminat kartu lebaran ini memang tidak seperti dulu. Kebanyakan, peminatnya adalah kolektor. Namun, dari 10 ribu lembar yang diproduksi, 4 ribu lembar di antaranya sudah terjual. Kartu lebaran ini diproduksi dalam jumlah terbatas. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar