Halaman

Kamis, 08 Juli 2010

Pemicunya dari Warung Tuak Berujung Mencabut Nyawa Kawan

Kasus Penembakan Tois Silitonga

Jambi, BATAKPOS

Rasa pilu dan tetesan air mata tampak diwajah S br Simangunsong saat berangkat menuju Pematang Siantar, Sumatera Utara untuk membawa jenazah suaminya Tois Silitonga (35) yang tewas ditembak oleh temannya Bripka Rindang Pasaribu, Senin (6/7). Isak tangis S br Simangunsong yang sembari menggendong anak paling kecil Fransiska (7 bulan) membuat sanak famili dan warga turut meneteskan air mata.

S br Simangunsong bersama dua orang putrinya Angel (3 tahun) dan Fransiska harus kehilangan suami dan ayah tercinta mereka hanya gara-gara emosi sesaat Rindang Pasaribu.

Korban warga Perumahan Anugerah Batara RT 9 No 3 Desa Mekar Jaya, Kelurahan Kebun IX, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi harus hidup tampa belayan kasih sayang dari seorang suami dan ayah.

Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah kepada wartawan, Selasa (6/7) mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara terhadap pelaku, pemicu penembakan itu akibat emosi tak terkendali pelaku karena pengaruh minuman keras.

Kini polisi meminta keterangan empat saksi yang saat kejadian ada di sekitar lokasi. Mereka adalah Bend Situmorang, Promen Nainggolan, Kontrek Sitompul dan Pogas Sitompul.

Dari keterangan saksi, Bripka Rindang Pasaribu sering menghabiskan waktu malamnya di kedai Tuak di Desa Kasang Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu RT 16, Muaro Jambi.

Penembakan itu terjadi di depan kedai tuak di Desa Kasang Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu RT 16, Muaro Jambi. Senin (05/07) sekitar pukul 05.30 WIB. Rindang yang saat kejadian diduga ada dibawah pengaruh minuman tuak, menembak bagian kiri kepala korban.

“Pelaku sekarang masih diperiksa oleh Propam Polda Jambi. Mengenai pasal dan sanksi yang akan diberikan, dipecat atau tidak, kita tunggu pemeriksaan oleh Propam dan Reserse Polda Jambi. Begitu juga dengan saksi-saksi, sekarang masih diperiksa," kata Almansyah.

Sementara itu, kakak korban, Esye Silitonga, menyatakan belum ada perundingan dengan pihak Rindang soal kasus itu. “Kami tidak tahu pasti apa penyebab kejadian itu. Kasusnya masih ditangani polisi,” katanya.

Kini isteri korban terpaksa hanya sendirian untuk membesarkan dua anak perempuan mendiang Angel dan Fransiska.

Profesi isteri Tois bekerja di koperasi sebagai tukang kredit keliling. "Mama Angel, sehari-hari bekerja di koperasi. Mereka tinggal di sini baru satu tahun," kata Ny Maruli tetangga korban. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar