Senin, 21 Juni 2010

Luncurkan Buku “Panggilan Untuk Melayani 25 Tahun Kependetaan”

Pdt David Farel Sibuea MTh

Jambi, BATAKPOS

“Sebagai hamba Tuhan (pendeta), lakukanlah yang terbaik dengan ketulusan, kerendahan hati, rajin, rafih, bersih dan jujur. Jangan menyimpan akar kepahitan yaitu iri, kebencian, sakit hati terhadap siapapun yang menyakiti hati kita. Mendoakan dan mengampuni orang yang menyakiti hati, yang menjelek-jelekkan dan yang berprasangka buruk kepada kita. Lakukanlah yang baik tanpa pamrih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan, baik kepada mereka yang tidak berbuat baik kepada kita, hingga mereka tahu bahwa kita tidak seperti mereka. Ingatlah, Tuhan akan membuat indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11),” demikian Motto dalam pelayanan Pdt David Farel Sibuea MTh selama 25 tahun sebagai Pendeta, saat berbincang-bincang dengan BATAKPOS di Gereja HKBP Kotabaru Jambi, Jumat (11/6/2010).

Motto dalam pelayanan tersebut tertulis rapih di Buku “Panggilan Untuk Melayani 25 tahun Kependetaan” yang ditulis Pdt David Farel Sibuea MTh yang kini menjabat sebagai Praeses HKBP Distrik XXV Jambi. Buku ini merupakan buku ke 3 (tiga) tulisan Pdt David F Sibuea.

Peluncuran buku “Panggilan Untuk Melayani 25 tahun Kependetaan” Pdt David Farel Sibuea MTh (4 Nov 1984-4 Nov 2009) akan dilaksanakan Sabtu 12 Juni di Gereja HKBP Kotabaru Jambi diawali Kebaktian Ucapan Syukur.

Acara Syukuran dan kebaktian akan dihadiri undangan 600 orang terdiri dari perwakilan Jemaat HKBP Kebayoran Baru Jakarta, HKBP Tebet dan HKBP Pasar Minggu Jakarta. Kemudian perwakilan Majelis HKBP se Distrik XXV Jambi, Para pendeta di Jambi, Pengurus PGIW Jambi. Punguan Ina Lansian HKBP Kebayoran Baru dan HKBP Tebet (30 orang) akan hadir pada acara ini.

Selanjutnya undangan keluarga kerabat marga “SIPARTANO” Sibarani-Sibuea Jambi, Marga Hutagaol Jambi, Marga Tambunan Jambi dan Marga Hutapea Jambi. Kotbah kebaktian syukuran (Galatia 9: 6-10) itu dibawakan Pdt Marolop Sinaga MTH (Praeses HKBP Distrik I Tapanuli Selatan).

Pesta syukuran peluncuran Buku “Panggilan Untuk Melayani 25 tahun Kependetaan” diadakan di Sopo Godang HKBP Kotabaru dihibur Artis Embas Musik dan Trio Altova Binaan Ir Bernhard Panjaitan MM (Ketua Pra Jubileum HKBP Distrik XXV Jambi).

Menurut Pdt David Farel Sibuea MTh, penerima pertama buku ketiganya yakni Prof DR Herdin W Sibuea SPd dan Juliari Batubara yang mensponsori untuk mencetak buku “Panggilan Untuk Melayani 25 tahun Kependetaan” tersebut.

Kemudian penerima buku berikutnya Ir Bernhard Panjaitan MM yang kini menjabat Kabid Binamarga PU Provinsi Jambi. Pada acara ini Ir Bernhard Panjaitan MM bersama Trio Altova akan menyanyikan lagu ciptaan Ir Bernhard Panjaitan yang berjudul “Holong” yang kini sudah popular dikalangan masyarakat Batak.

Pada saat peluncuran buku diselingi dengan Solois Inang Praeses Yenny Adelina br Hutagaol B.Ac (Jawowa Siparmahan au). Kemudian kata-kata sambutan dari mewakili keluarga Brigjen Pol DR RM Panggabean SH MH (Pariban), mewakili Parhalado Partohonan HKBP se Distrik XXV Jambi, Pdt Naomi br Pasaribu STh.

Kemudian kata sambutan mewakili warga Jemaat HKBP Jambi, Ir Dopang Tambunan (Kepala BPN Prov Jambi), mewakili jemaat HKBP dari Jakarta Kombes Pol Drs Charles Marpaung SH (Mabes Polri).

Tiga Buku Pelayanan

Selama 25 tahun melayani sebagai pendeta, Pdt David Farel Sibuea MTh sudah menulis tiga buku. Buku pertama berjudul “Citra dan Misi Penggembalaan” dengan Sub Judul Suatu Keteladanan Bagi Pelayan dan Warga Gereja. Buku ini dicetak Juni 2004 saat Pdt David Farel Sibuea MTh menjabat Pendeta HKBP Ressort Kebayoran Jakarta.

Isi buku pertama ini mengisahkan belajar dari Petrus dalam surat-suratnya dan surat Pastoral Paulus kepada Titus. Buku ini terdiri dari 173 halaman. Kemudian buku ke dua berjudul “Renungan Syukur Kepada Tuhan”. Isi buku tersebut diambil dari Injil Matius 1-28.

Buku “Renungan Syukur Kepada Tuhan” ditulis Pdt David Farel Sibuea MTh saat menjabat Pendeta HKBP Ressort Tebet Jakarta tahun 2007. Buku ini juga bisa sebagai referensi Kotbah dari Injil Matius yang ditulis singkat, padat dan menyentuh jiwa dengan 122 renungan singkat.

“Prinsip dasar tetap sesama pelayanan yang juga kata kunci adalah Komunikasi-Informasi-Koordinasi (KIK). KIK ini untuk dengan sesame, atasan sesame pelayan dan bawahan dalam pelayanan sesuai dengan talenta dan kemampuan masing-masing. Ini adalah kata kunci,”kata Pdt David Farel Sibuea MTh. 

Tiga Buku : Pdt David Farel Sibuea MTh saat memperlihatkan ketiga buku pelayanan selama 25 Tahun Kependetaan, Jumat (11/6). Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Perjalanan Hidup Seorang Pendeta dari Desa Sosor Parlombuan Sibuea

Seorang bayi laki-laki lahir di Desa Sosor Parlombuan Sibuea, Kecamatan Laguboti, Tapanuli Utara, Sumatera Utara 8 Juni 1957 silam dari pasangan suami istri Gr Amintas Sibuea (Alm) dengan Anna Relia br Tampubolon (Alm) gadis di Desa Simarhompa-Sipahutan. Kelahiran bayi laki-laki yang diberi nama David Farel Sibuea tepatnya saat ayam berkokok pagi hari.

Sebagai putra bungsu dari 4 laki-laki dari 11 bersaudara, David Farel Sibuea mengikuti jejak pelayanan sang Ayah. Kala itu Gr Amintas Sibuea sebagai guru Zending di Desa Simarhompa-Sipahutar.

Masa kecil David F Sibuea penuh dengan duka. Disaat masa kecil tidak diharapkan lagi sebagai pria sehat, kuat dan gagah. Betapa tidak, sejak bayi hingga 5 tahun, David mengalami cacat-lumpuh karena salah suntik akibat demam.

Dirinya tak pernah lepas dari gendongan kakak dan abang ke tempat tidur karena tidak dapat duduk dan berdiri. Kedua kakinya kecil dan lemas. Berita dari mulut kemulut mengobati lumpuh ada tukang urut di Desa Sigumpar.

Lalu David F Sibuea berobat ke Sigumpar untuk diurut (tukang dampol). Berkat perlindungan Tuhan, David sembuh dan dapat berdiri lincah dan lari. Umur 6 tahun hingga SMA David dipanggil rekannya Daud karena badannya kecil (nametmet).

Karena belum cukup umur (7 tahun) David dititipkan sekolah di SD Negeri 2 di kampungnya. Saat itu David suka menulis di Le dengan Gerep (Le : buku tulisan dari batu dan Gerep : pensil dari batu).

Saat 4 bulan belajar titipan di SD N 2 Laguboti, David ternyata bisa nilai bagus saat ujian. Kemudian gurunya Ibu Sibuea menghadap kepala sekolahnya Bapak Hutauruk memberitahukan kemampuan David F Sibuea.

Kemudian David diterima sebagai murid sungguhan di SD tersebut. Tamat SD melanjutkan sekolah ke SMP 1 Laguboti. Saat itu Devid terpukul berat. Ayah tercinta Gr Amintas Sibuea dipanggil Tuhan (meninggal dunia).

David merasa kehilangan sesosok ayah sebagai idolanya. Hal itupun terasa hingga dirinya masuk bangku SMA 1 Laguboti Jurusan PASPAL (Pengetahuan Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam) . Sejak kecil dirinya sering disuruh sang ayah mengambik kemiri di kebun dan dijual ke pasar (onan) dengan harga Rp 10 untuk 6-10 biji.

Saat SMP juga David sudah mahir memanjat pohon Enau (aren) untuk “Tuak” (bagot) dan disetor ke toke Kepala Desa Ambrosius br Hasibuan yang anaknya satu profesi dengan David semasa SMP.

Perjuangan hidup David untuk menggapai masa depan pendidikannya begitu gigih. Semasa SMP dan SMA dirinya juga berprofesi sampingan sebagai tukang sorong (pendorong gerobak barang) di Pasar Laguboti.

David juga menyempatkan diri membantu keluarga Pasaribu br Sibuea di pasar tersebut. Perjuangan itu untuk mencukupi kebutuhan uang sekolah dan membeli buku-buku. Itulah sekelumit perjuangan hidup David untuk menggapai cita-citanya.

“Akhirnya itu semua kenangan manis dan indah untuk diingat. Semua cerita yang saya alami menjadi novel kehidupan yang mungkin orang berkata, masa iya….apa benar….mungkin kah?. Saya yang sudah menjadi pendeta ini dan anak seorang guru zending ini mengalami masa kecil-remaja seperti itu,”kata Pdt David Farel Sibuea MTh (Praeses HKBP Distrik XXV Jambi) kepada BATAKPOS di Jambi, Jumat (11/6).

Menurutnya, awal karier sekolah pendeta, saat itu hendak merantau ke Jakarta dengan modal ijazah SMA. Saat itu dirinya kurang berniat ke Jakarta. Namun saat tiba di Pematang Siantar, bis yang ditumpanginya lewat depan Kampus STT Nomensen dan melihat ada penerimaan mahasiswa baru.

Dengan bermodalkan semangat, dirinya mendaftar diri disertai surat rekemondasi dari gereja. Kemudian dirinya juga memberanikan diri menemuai Dekan Dr P Sormin (alm).

“Bo..jadi molo lulus ho, lengkapi ma surat-suratmu, jala ikkon tinggal di Asrama do selama ujian on saminggu,”demikian kata Dekan Dr P Sormin, seperti dikutip Pdt DF Sibuea.

Awalnya ibunda Pdt DF Sibuea kala itu tidak menerimanya sekolah pendeta. Hal itu karena pertimbangan biaya. Namun ibunda Pdt DF Sibue sempat berpikir panjang dan menyarankan Pdt DF Sibuea memilih jalan pendidikannya sendiri.

“Toe, lomomma, molo so boi torushononmu muse, molo mate ahu, hape marsingkola ho tusi, boha ma muse ngolum. Diboto ho….nahansit amongmu nabaruon tingki guru zending dohot guru huria. Balanjona holan sungkup-sungkup songon i,” kata ibunda Pdt DF Sibuea mengenang.

Perkuliahan Pdt DF Sibuea penuh dengan keterbatasan biaya. Namun dirinya tetap yakin dan mampu menempuh cita-citanya. Praktek suka duka sebelum pendeta melayani di HKBP yakni Pendeta HKBP Rengat, Tembilahan, Air Molek, Lirik, sei Lala hingga ditabbiskan jadi Pendeta HKBP.

“Sebagai hamba Tuhan (pendeta), lakukanlah yang terbaik dengan ketulusan, kerendahan hati, rajin, rafih, bersih dan jujur. Jangan menyimpan akar kepahitan yaitu iri, kebencian, sakit hati terhadap siapapun yang menyakiti hati kita. Mendoakan dan mengampuni orang yang menyakiti hati, yang menjelek-jelekkan dan yang berprasangka buruk kepada kita. Lakukanlah yang baik tanpa pamrih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan, baik kepada mereka yang tidak berbuat baik kepada kita, hingga mereka tahu bahwa kita tidak seperti mereka. Ingatlah, Tuhan akan membuat indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11),” demikian Motto dalam pelayanan Pdt David Farel Sibuea MTh selama 25 tahun sebagai Pendeta. rosenman manihuruk.


Riwayat Singkat 


Pendidikan :
1. SDN Laguboti Lulusan Tahun 1969
2. SMP Laguboti Lulusan Tahun 1972
3. SMA Laguboti Lulusan Tahun 1975
4. STT HKBP Sarjana Muda Lulusan 1980
5. STT HKBP Sarjana Lengkap Lulus Tahun 1982
6. Universitas Duta Wacana Yogyakarta Magister Teologia Lulus 1997 Bidang Pastoral-Konseling
7. Program Doktor Ministry di STT Jakarta Bidang Pastoral-Konseling-Sekarang

Pengalaman Kerja 
1. Pendeta praktik di Gereja HKBP Rengat-Tembilahan-Airmolek-Sungai Lalak Riau Ressort Pekanbaru Tahun 1982-1984
2. Pendeta HKBP di Gereja HKBP Ressort Menteng Halimun Jakarta Tahun-1985-1986
3. Pendeta HKBP diperbantukan di HKBP Ressort Pasar Minggu, Ressort Tebet Tahun 1986-1987
4. Pendeta Resort HKBP di Gereja HKBP Pasar Minggu 1987-1989
5. Pendeta Khusus Melayani Buruh dan Pelajar diperbantukan di HKBP Ressort Balige 1989-1993.
6. Pendeta Resort HKBP Yogyakarta 1993-1997
7. Pendeta Resort HKBP Kebayoran 1997-2004
8. Pendeta Resort HKBP Tebet 2004-2008
9. Praeses HKBP Distrik XXV Jambi 2008-2012
10. Majelis Distrik Toba Hasundutan Tahun 1990-1993
11. Majelis Distrik JabartengdiY Tahun 1994-1997
12. Ketua II PGIW Yogyakarta 1994-1997
13. Majelis Distrik VII Jawa Kalimantan Tahun 1997-2004-2008
14. Anggota MPL PDI Wil DKI Jakarta 2005-2008
15. Majelis Pusat HKBP Periode 2009-2015
16. Ketua PGI Wilayah Jambi 2009-2015
17. Ketua Kontingen PESPARAWI IX 2009 Provinsi Jambi ke Samarinda, Kaltim

Kunjungan Perjalanan
1. Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Lombok
2. Singapore, Thailand/Bangkok, Hongkong, Kualalumpur
3. Amerika Serikat (Denver-Los Angles-New York) Tiga Kali
4. Turki, Mesir, Israel, Yordania Enak Kali
5. Belanda, Pracis, Brussel dan Germany.

Tidak ada komentar: