Kamis, 18 Februari 2010

Jusuf Kalla Minta PMI Buat Unit Donor Darah di Fasilitas Umum


Jambi, BATAKPOS

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) H Jusuf Kalla (JK) meminta PMI di seluruh Indonesia untuk untuk mendirikan pos unit donor darah di tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, universitas dan tempat ibadah yang bersifat tetap. Hal itu dilakukan guna memenuhi target kebutuhan kantong darah.

Kondisi kebutuhan darah saat ini secara penuh 3 persen dan PMI memiliki target memenuhi 2 persen kebutuhan darah. Namun saat ini capaiannya hanya 0,7 persen. Dari 230 juta penduduk Indonesia, kantong darah yang bisa dikumpulkan tahun lalu hanya berkisar 1,7 juta kantong darah.

Demikian dikatakan Jusuf Kalla saat mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jambi, Pengurus PMI Provinsi/Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan para Relawan PMI di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Jum’at (12/2).

“Minimnya kebutuhan kantong darah menyebabkan masih adanya ibu yang meninggal karena kurang darah dan operasi yang tertunda karena tidak ada darah. Untuk itu PMI harus melakukan upaya mencari pendonor. PMI harus aktif mencari pendonor dengan melakukan kampanye yang baik,”katanya.

Disebutkan, PMI jangan hanya donor yang bersifat upacara tetapi lakukan sebagai pengabdian demi kemanusiaan. “Kita harus merubah menjadi gaya hidup artinya jika belum mendonor belum dianggap sempurna, ketinggalan zaman. Karena itu cara yang dilakukan bukan orang yang datang ke PMI tetapi PMI datang ke orang,”katanya.

Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla didampingi isterinya Hj Mufidah JK beserta rombongan melakukan peninjauan ke beberapa tempat diantaranya meninjau Unit Transfusi Darah (UTD) di Markas PMI Provinsi Jambi.

Kemudian meninjau UTD Cabang PMI Kota Jambi serta meninjau Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Pengendalian Bencana Provinsi Jambi yang terletak di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Provinsi Jambi.

JK juga memberikan penjelasan untuk mendirikan unit donor di tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, universitas dan tempat ibadah yang bersifat tetap.

“Cara ini dilakukan sebagai tindakan nyata dengan langsung terjun ke masyarakat dan memberikan slogan baru bagi masyarakat bukan berjuang sampai titik darah penghabisan tetapi berjuang mulai dari tetesan darah pertama untuk kemanusiaan,”ujarnya. ruk

Tidak ada komentar: