Halaman

Senin, 01 Juni 2009

Bandara STS Jambi Laik Dipakai Batas 15 Tahun Lagi


Kepala Bandara Jambi Basuki Mardianto SE MM

Jambi, Batak Pos

Lapangan terbang udara (Bandara) Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi laik dipakai hanya 15 tahun lagi. Kondisi Bandara STS kini sudah mulai sempit mengingat penerbangan ke dan dari Jambi semakin padat. Selain pemindahan atau perluasan Bandara, sarana penunjang seperti Hotel, dan penunjang lainnya akan dibangun.

Demikian dikemukakan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin kepada Batak Pos di Jambi, Minggu (31/5). Menurutnya, perkembangan transportasi udara ke Jambi kurun waktu lima tahun terakhir meningkat pesat.

Sedikitnya ada tujuh maskapai penerbangan yang membuka rut ke Jambi. Seperti Maskapai Mandala Air, Sriwijaya Air, Batavia Air, Riau Air dan Maskapai Lion Air, Garuda Air.

Ditambahkan, dengan pesatnya perkembangan transportasi udara tersebut, indikasi perkembangan ekonomi di Provinsi Jambi cukup meningkat. Untuk mendukung sarana transportasi udara tersebut, Bandara STS Jambi juga harus berbenah diri dan membangun sejumlah pendukung sarana bandara.

“Pemda Provinsi Jambi, 15 tahun yang akan datang akan memugar atau memindahkan bandara STS Jambi ketempat yang luas dan aman dari pemukiman penduduk. Pemda telah memikirkan hal itu, mengingat jumlah maskapai penerbangan kedepanan dari Jambi semakin lama semakin padat,”katanya.

Disebutkan, perluasan Bandara juga penting agar pesawat berbadanb besar jenis Boing dapat mendarat di Jambi. “Dan lebih penting lagi Bandara STS Jambi dapat dijadikan Bandara Internasional di Sumatera,” ujarnya.

Menurut Zulkifli Nurdin, lancarnya transportasi udara ke Jambi, akan berdampak pada kunjungan wisatawan manca Negara dan nusantara ke Provinsi Jambi. Obyek wisata di Provinsi Jambi sangat menjanjikan untuk menarik investor.

Obyek wisata itu seperti obyek wisata alam di Pulau Berhala, Danau Kerinci, Candi Muarojambi, dan sejumlah obyek wisata alam di Merangin dan kabupaten lainnya dalam Provinsi Jambi.

Sementara itu, Kepala Bandara Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, Basuki Mardianto SE MM mengatakan, kini Bandara STS Jambi berada ditengah Kota Jambi. Di ujung kiri kanan landasan merupakan pemukiman penduduk. Pesawat Sriwijaya Air , Rabu ( 27/8/2008 ) terperosok di Bandara STS Jambi karena landasannya terlampau pendek. Kemudian pertanian disekeliling bandara juga mengganggu kenyaman bandara.

Saat ini Bandara Jambi hanya memiliki tempat parkir pesawat (apron) seluas 298 x 76 meter dan bisa menampung parkir empat pesawat sejenis Boeing 737 seri 200. Adapun panjang landas pacu (run way) hanya 2.000 meter dengan lebar 30 meter dan maksimal bisa didarati pesawat sejenis Boeing 737-200 dan sekelasnya. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar