Halaman

Jumat, 30 Januari 2009

Gelombang di Perairan Timur Jambi Mengancam Nelayan

Jambi, Batak Pos

Tiga hari terakhir gelombang laut di perairan pantai Timur Provinsi Jambi mengancam ratusan nelayan setempat. Tinggi gelombang berkisar antara 3 - 4 meter. Beberapa nelayan tenggelam namun tidak sampai menelan korban jiwa karena segera mendapat pertolongan sesama nelayan.

Seorang pengusaha nelayan Desa Nipah Panjang, Nurdin SH kepada wartawan, Minggu (11/1) mengatakan, karena tingginya gelombang para nelayan takut melaut. “Kalau pun ada nelayan sekarang yang nekat turun kelaut adalah nelayan yang memiliki armada yang besar. Karena kalau armada kecil dikawatirkan akan tenggelam,”katanya.

Disebutkan, sejak musim panca roba yang mengakibatkan terus meningkattnya ketinggian gelombang di daerah pesisir itu, sudah ada beberapa nelayan yang tenggelam dilaut. “Untung mereka tidak hilang, dan hanya mengalami kerugian materi saja.Kita menghimbau kepada nelayan kita agar hati hati, jangan memaksakan diri untuk melaut,”ujarnya.

Menurut beberapa nelayan, musim seperti ini tangkapan ikan di laut cukup lumayan dari hari hari biasanya. “namun akibat tingginya gelombang, banyak nelayan mengurungkan niatnya untuk melaut,”kata Saparuddin, salah satu nelayan Nipah Panjang.

Meski gelombang seperti sekarang ini, namun beberapa nelayan ada juga yang memaksakan diri untuk turun kelaut. “Saya turun kelaut, hanya sehari bisa dapat uang penjualan tangkapan dari laut sebesar Rp 1 juta. Padahal biasanya kita berhari hari dilaut sulit dapat ikan,”kata Joko salah satu nelayan lainnya.

Tinginya gelombang laut di perairan Timur Provinsi Jambi, juga mengakibatkan naiknya harga ikan laut di pasaran. Pengamatan Batak Pos di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi, Minggu (11/1) pagi, harga ikan gembung dan ikan sejenis lainnya rata-rata naik Rp 3000 per kilogram dari harga normal. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar