Kamis, 19 September 2013

Sebanyak 80.642 Jiwa Penduduk Provinsi Jambi Berusia 15 Hingga 59 Tahun Masih Buta Aksara

Jambi, Beritaku

Sebanyak 80.642 jiwa penduduk Provinsi Jambi berusia 15 hingga 59 tahun masih buta aksara, membaca, menulis dan berhitung (calinstung). Jumlah itu terdiri dari usia remaja 15-24 tahun sebanyak 6.535 jiwa, sedangkan usia 15 – 59 tahun ada 80.641 jiwa, serta lansia usia 60 tahun ada lima persen.

Berdasarkan Indek Biaya Pemberantasan Buta Aksara, kurang lebih Rp400 ribu/orang, maka dibutuhkan dana sebesar Rp32 milyar lebih. Sehubungan dengan itu, pada tahun 2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jambi berupaya untuk menurunkan buta aksara minimal satu persen, yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp15 milyar.

Sedangkan yang mampu dianggarkan Dinas pendidikan Provinsi Jambi sesuai dengan yang diusulkan kepada Bappeda Provinsi Jambi sebesar Rp3, 667 milyar, dengan target 8.000 orang. Bila ini tercapai maka masyarakat Jambi yang terbebas dari buta aksara ada diatas 98 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Erwan Malik menjelaskan hal itu kepada Bute Ekspres, Rabu (18/9). Menurutnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sebelumnya (Idham Kholid) telah membahas hal itu saat pelatihan pengurus Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI), bertempat di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun lalu.

Menurut Erwan Malik, guna memberantas buta aksara diperlukan serginitas antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sesuai dengan kewenangan masing-masing, yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2007.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang tidak tahu baca tulis dan berhitung. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan BPS bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diperoleh informasi, dimana jumlah penduduk buta aksara di Provinsi mencapai 80.642 jiwa,”katanya.

Disebutkan, acara itu tujuan khusus memberikan kesempatan masyarakat yang tidak mampu untuk dapat mengikuti belajar dari program yang telah digerakkan PKBM yang berada di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi. Masyarakat dapat terkoordinir dengan baik dan terdata bagi yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Peserta kegiatan ini adalah tutor dan penyelenggara pendidikan keaksaraan dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi sebanyak 600 orang peserta. Mereka mengikuti program kegiatan untuk pedoman dalam penyelenggaraan program Orientasi Teknis Tutor, Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan di daerahnya.

Menurut Erwan Malik, peserta tahun lalu terdiri dari 15 angkatan, setiap angkatan diikuti 40 orang peserta. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 sampai dengan 29 September 2012, pelaksanaannya dilaksanakan di hotel SMK 4 Kota Jambi, setiap angkatan dilaksanakan selama tiga hari.

Nara sumber pada acara itu terdiri dari Kadis pendidikan Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kabid PAUDNI Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kasi PAUNI Dinas Pendidikan Provinsi Jambi,  Kasubbag Perencanaan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, BPLS Provinsi Jambi, Kabid PNF Kota Jambi.

Disebutkan, pengentasan buta aksara di Provinsi Jambi termasuk buta aksara Al-Quran. Bahwa pengentasan buta aksara ini ditujukan untuk seluruh masyarakat, mulai anak usia sekolah yang tidak sempat mengikuti pendidikan, hingga orang-orang tua yang tidak sempat mengenyam pendidikan.

Sedangkan untuk pengentasan buta aksara Al-Quran khusus bagi peserta didik, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Sebenarnya angka 2, 61 persen ini dari jumlah penduduk Jambi masih kecil, namun yang menarik pada tahun 2009, Jambi pernah menyampaikan bahwa Jambi telah terbebas dari buta aksara. Ternyata berdasarkan data di Kementerian Pendidikan masih ada. srg

Tidak ada komentar: