DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
▼
Halaman
▼
Selasa, 19 Juli 2022
Kain Panjang Belah Dua "Parsirangan" Vera Simanjuntak Kepada Sang Kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
Jambi, MH-Kesetiaan Vera Simanjuntak menjaga cintanya kepada Nofriansyah Yosua Hutabarat harus berakhir pilu. Sang kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat harus meregang nyawa dengan kondisi tak wajar di rumah dinas komandanya Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022). Meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik, baik di media massa maupun sosial media.
Vera Simanjuntak, calon istri Brigadir Yosua Hutabarat mendapat kabar menyakitkan. Padahal, tujuh bulan lagi, Vera Simanjuntak sudah memimpikan akan membina rumah tangga dengan Yosua Hutabarat yang telah dia tunggu selama 8 tahun.
Rohani Simanjuntak, bibi korban Yosua Hutabarat mengungkapkan, calon istri Brigadir J, Vera Simanjuntak hadir di rumah duka di SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Provinsi Jambi saat jenazah tiba, Sabtu (9/7/2022) petang.
Rohani Simanjuntak membenarkan adanya rencana pernikahan Vera Simanjuntak dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tersebut. Janji menikah itu diucapkan Brigadir J kepada Vera Simanjuntak beberapa waktu lalu.
Kepada keluarga, Brigadir Yosua Hutabarat mengatakan, akan mendapat kenaikan pangkat menjadi perwira sekira 7 bulan lagi. “Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira," kata Rohani Simanjuntak.
Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua Hutabarat, juga telah menanyakan keyakinan kekasih putranya tersebut untuk menunggu keseriusan anaknya.
“Kakak saya (menyebut ibu korban) sudah nanya, sanggup tidak nunggu si abang, dia (kekasih korban) bilang sanggup dan dia bilang tidak bisa nemukan laki-laki sebaik dia," kata Rohani Simanjuntak, menirukan pengakuan Vera Simanjuntak.
Rohani Simanjuntak menjelaskan, Brigadir Yosua Hutabarat mengenal Vera Simanjuntak setelah 1 tahun bertugas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Brigadir Yosua Hutabarat telah menjalin hubungan cinta dengan Vera Simanjuntak sejak 8 tahun silam.
Kedua keluarga telah saling kenal baik, dan sudah saling membicarakan rencana pernikahan. Kesedihan atas tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat turut dirasakan oleh sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Vera Simanjuntak dikabarkan telah menunggu Brigadir Yosua Hutabarat selama delapan tahun dan akan segera melangsungkan pernikahan. Guna mengenang kebersamaan keduanya, Vera sempat membagikan foto kenangan bersama sang kekasih.
Setelah menjalin hubungan cinta jarak jauh yang lama, keponakannya sudah menyusun rencana mulia. Brigadir Yosua Hutabarat berjanji akan menikahi Vera Simanjuntak, setelah naik pangkat menjadi perwira.
"Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira, 7 bulan lagi," kenang Rohani Simanjuntak.
Saat dirumah duka memberikan penghormatan terakhi kepada kekasih, Vera Simanjuntak diberi kesempatan memberikan pesan terakhir untuk calon suaminya tersebut.
Vera Simanjuntak yang mengenakan pakaian serba hitam pun tampak menangis pilu ditinggal sang kekasih untuk selamanya. Vera Simanjuntak mengaku, dirinya sudah delapan tahun berpacaran.
"Abang, walaupun tak bisa lagi kau dengar, tapi aku percaya Tuhan akan sampaikan salamku untukmu di sana. Delapan tahun kita bersama ya bang menjalin hubungan. Selama 3 tahun abang di Jakarta, kita ga pernah jumpa, sekalinya jumpa..," ucap Vera Simanjuntak menangis dan tak sanggup melanjutkan perkataannya.
Tak hanya itu, tangis Vera Simanjuntak-pun kembali pecah saat dirinya menceritakan soal cincin pemberian Brigadir J yang ia kenakan. Vera Simanjuntak mengaku, akan selalu menjaga cincin tersebut meskipun kini telah dipisahkan.
"Cincin yang aku pakai ini bang ini kado ulang tahun yang pernah abang kasih sama aku. Ini akan aku pegang, akan aku simpan sebagai kenang-kenangan," ucap Vera sembari menangis. Verapun berharap, kelak dirinya mendapatkan jodoh seperti mendiang Brigadir Yosua Hutabarat yang sungguh baik, penyabar, pengertian dimatanya.
Sosok Yosua Hutabarat
Brigpol
Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah anggota Bareskrim Polri, merupakan sniper
saat bertugas di satuan Brimob Polda Jambi.
Almarhum
Nofriansyah Yosua Hutabarat anak sulung dari tiga bersaudara ini, lahir di
Jambi pada tanggal 20 November 1994 dari pasangan Samuel Hutabarat/ Rosti
Simanjuntak. Adiknya bernama Reza Hutabarat juga menjadi seorang anggota Polri
bertugas di Mabes Polri.
Joshua
Hutabarat masuk pendidikan Brimob pada Tahun 2012, kemudian kembali ke Jambi
dan berdinas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun. Brigadir Nofriansyah Joshua
Hutabarat bertugas selama 3 tahun di Pamenang, Sarolangun.
Cerita
dari Samuel Hutabarat, anaknya merupakan sniper, dan kerap ditempatkan di titik
rawan, baik dalam perayaan hari besar agama dan Pemilu. “Dia bilang dan
kawan-kawannya juga bilang kalau dia sniper yang khusus ditempatkan di titik
rawan," kata Samuel Hutabarat saat diwawancara wartawan baru-baru ini.
Kata
Samuel Hutabarat, setelah dinas 3 tahun di Pamenang, Sarolangun, Brigpol
Nofriansyah Joshua Hutabarat kemudian ditarik sebagai Provos di Mako Brimob
Polda Jambi. Setelah 3 tahun menjadi Provos, Brigadir Nofriansyah Joshua
Hutabarat kemudian ditarik ke Mabes Polri untuk seleksi menjadi ajudan di Mabes
Polri.
Samuel
Hutabarat mengatakan, dengan proses tersebut, putranya lulus dengan proses
penjaringan yang sangat ketat.
Sementara
Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat dikenang oleh sabahat serta guru saat
bersekolah di SMA N 4 Muarojambi, memiliki kepribadian baik, positif dan tidak
memiliki perilaku nakal.
Kenangan
para sahabat dan guru di sekolah ini menggambarkan sifat asli Nofriansyah
Joshua Hutabarat saat kecil dan saat
bersekolah. Dalam kasus ini, mereka tidak mempercayai tuduhan yang diberikan
kepada Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Demikian
diungkapkan Andriani, Wali Kelas Nofriansyah Yosua Hutabarat saat sekolah di
SMAN 4 Muarojambi, lulus Tahun Ajaran 2011/2012. (Asenk Lee Saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar