Halaman

Kamis, 09 Mei 2019

Pïndariana Saragih Manihuruk, Suka Duka Jadi “Single Parent” di Canada

Jambi-Garis tangan kehidupan memang Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan. Kita selaku Umat Manusia hanya bisa berupaya dan bersuha. Demikian juga kehidupan dalam sebuah rumah tangga. Kerukunan dan Keharmonisan sebuah Rumah Tangga dibangun oleh Suami-Istri. Namun langgengnya sebuah rumah tangga, itu adalah perjuangan dan sebuah Anugrah dari Tuhan Maha Pengasih. 

Menyandang status “Single Parent” atau kepala rumah tangga tunggal adalah sebuah perjuangan untuk kebahagiaan anak-anaknya. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Orang Batak, jika seorang ibu mampu membesarkan dan mendidik anak-anaknya walau tanpa seorang suami. 

Menyekolahkan dan menghidupi anak-anak tanpa kehadiran seorang suami (Ditinggalkan) suatu perjuangan yang berat bagi seorang Perempuan yang sudah menyandang status “Single Mother” . Bahkan perjuangan untuk membesarkan anak-anak itu di Negara Asing (Canada).

Adalah Pindariana (Vindariana) Br Saragih Manihuruk, Putri satu-satunya dari 9 bersaudara anak pasangan St Berlin Manihuruk dengan Anta Br Damanik, warga Desa (Nagori) Sibangun Mariah Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Saudara dari Vindariana Saragih dari paling sulung hingga paling bungsu yakni St Radesman Saragih Manihuruk S Sos (Jambi), Dormantua Saragih Manihuruk (Bandung), St Fujidearman Saragih Manihuruk (Bandung), Pindariana Br Saragih Manihuruk SE (Canada), Sy Rosenman Saragih Manihuruk (Jambi), Lamhot P Saragih Manihuruk (Hutaimbaru-Simalungun), Okto Tako Budi Jaya SE (Bandung) Rodo Timbul Harapanjaya Saragih Manihuruk (Pematangsiantar), Marolob Hasiholan S Manihuruk (Singapura).

Memiliki hanya seorang saudara kandung perempuan, memang sangat merindu untuk berjumpa. Namun untuk perjuangan hidup dan cita-cita lebih baik lagi, saudara kami Vindariana Br Saragih “nekat” merantau ke Luar Negeri di Canada. 

Menikah dengan seorang Pria asal Portugal yakni Bonila dan tinggal di Canada. Namun seiring dengan berlayarnya rumah tangga, suami dari Vindariana, yakni Bonila meninggalkan mereka dengan tiga anaknya (Marcello, Sofia, Brondon Jhosua) yang kini sudah beranjak remaja.

Bonila meninggalkan keluarganya tidak diketahui apa alasanya. Awalnya hanya untuk mencari kerja di Negara lain, namun hingga kini (Mei 2019) tak pulang kepada keluarganya di Canada. 

Membaca Sebuah tulisan oleh Pindariana Saragih Manihuruk di laman lini masa sosial media miliknya Rabu 8 Mei 2019 Waktu Canada, sontak hatipun terenyuh. Namun tetap dalam Pengharapan dan memberikan semangat kepada Botou kami Vindariana di Negera Luar sana. 

Perjalanan hidup meratau Pindariana Br Manihuruk dari Hutaimbaru, Pematangsiantar, Bandung, Jakarta, Canada begitu panjang. Kerinduan Ayahnya St Berlin Manihuruk kepada Vindariana, Boru satusatunya hingga kini masih terus bersabar walau hingga usia senja.  
     
Berikut Ini Tulisan Vindariana Saragih Manihuruk menuliskan pengalamannya sebagai “Single Mother” di Canada.

Bincang-bincang dengan anak-anakku sore hari (Rabu/8/5/2019).

Emak: Luis,Sofia,Brandon...kan hari Minggu Mothers Day....

Anak2ku : (Serempak) Yes Mami aku sudah ada kado (meraka bilang tapi Rahasia katanya)

Emak: Mami mau kado, kita foto bersama, family picture kata saya. Kan Abang mu Luis susah diajak foto?

Sofia : But Mommy kita gak ada bapak kan gak lucu foto family gak ada bapaknya !

Emak: Bagamana dong bapak mu gak disini ( mulai sedih)

Sofia : Mommy kamu sudah cerai ya dengan Papi ? ( wajah melotot)

Emak : Apaa apaan sih Sofia pingin tau urusan orang tua?

Sofia : Karena kemarin aku dengan mami telepon dengan pemerintah mami bilang mami single mother sekarang

Emak : (daripada emak selalu tutup tutupin, akhirnya enak bicara dengan anak2 ku) Maaf Nak, selama ini mami bohong, mami selalu bilang kalau bapak kalian kerja di California dan gak bisa pulang liburan dan kadang kalian protes kog gak pernah datang ke Canada. Mami sudah pisah dengan bapak kalian biar mami tenang urus sekolah kalian bertiga. Papi sudah pesan agar kalian harus jadi anak yang sukses.( emak tarilu).

Luis : Sofiaaaa tuh kan mami jadi sedih, ngapain sih tanya2 laki-laki yang melupakan anak dan istrinya itu? ( bicara tegas)


Sofia : Saya kan penasaran..( wajah tak berdosa)

Luis: Mamiii jangan sedih ( sambil peluk) Saya akan temanin mami sampe tua, mami tinggal dengan saya oke, mau masak mau ngopi dengan teman-teman mu suka2 mu oke mami. Aku juga akan bayar mami 200$ tiap hari jagain anakku ( aku langsung senyum dan hampir ngakak)

Emak: ( Wajah serius) Oke anakku tapi bagaimana lah kamu bantu mami kalau mami sudah tua nanti, sekarang aja kalau mami suruh bersihin kamar mu kamu bilang ntar ntar terus

Luis: Mami itu beda, sekarang kan saya masih anak remaja. Lagi cari jati diri makanya nakal

Emak: ( Sambil peluk) Be nice boy anakku, kamu tuh yang jadi bapak loh di rumah ini ku bilang.

Luis: Ogah jadi bapak nanti aku mesti kerja cari makan Sofia dan Brandon (asli emak ngakak)

Sofia: Siapa juga yang mau panggil kamu Bapak, maksud mami kamu tuh harus anak baik tauuu

Brandon ( wajah lugunya) : Punya bapak itu kayak apa sih.... kenapa mami gak cari bapak buat kita? Pingin tau rasa punya bapak mungkin COOL ( ngoceh aja)

Emak: Nanti kita cari di Indonesia

Sofia : Noooooo , nanti gak ngerti bahasa nya

Luis: Mo belajar akh malas lht Sofia cerewet ( sambil berlalu)

Emak: Jadi DEAL ya kita foto bersama,( lupakan istilah bapak-bapak )

Sofia: Aku sih okeee mom.Tuh si gendut ( bilang abang nya) ribet kalua diajak foto.

Emak cari akal biar bubar ngerumpi di kamar emak. Suruh pijit kaki lansug kabur? Tinggallah pudanku Brandon yang pijit kaki sambil lanjut ngobrol ini itu dan emak pun ketiduran. Kegginilahkamiterus.(Asenk Lee Saragih-Tulangnya Marcelo, Sofia dan Brondon-di Jambi)




























 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar