Senin, 09 November 2015

Antisipasi Banjir, Pemkot Jambi Percepat Perbaikan Drainase

Pembangunan Drainase di Sekitar Kantor Walikota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih.
Jambi - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mempercepat perbaikan sarana drainase dan normalisasi sungai mengantisipasi banjir yang diperkirakan melanda kota itu akhir tahun ini. Sebagian perbaikan saluran air itu berada di tengah kota dan permukiman dataran rendah. Sedangkan normalisasi dilakukan di beberapa titik anak sungai yang mengalir ke Sungai Batanghari.

Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi, Dadang mengatakan, banjir masih mengancam Kota Jambi jika hujan lebat karena masih banyak drainase yang rusak. Kemudian anak sungai juga banyak mengalami pendangkalan, sehingga sering meluap ke wilayah kota.


“Drainase yang rusak di Kota Jambi mencapai 42 km atau 30 persen dari total 120 km drainase. Untuk mengatasi banjir pada musim hujan November – Desember, Dinas PU Kota Jambi sudah memperbaiki beberapa drainase dan normalisasi beberapa sungai," katanya di Jambi, Minggu (8/11).
Sementara pantauan SP di Kota Jambi, Minggu (8/11), perbaikan drainase yang masih berlangsung terdapat di pusat pasar, Jalan Gator Sunroto, Kota Jambi, kompleks perkantoran, Jalan Basuki Rahmat, Kotabaru, Kota Jambi. Sedangkan normalisasi anak sungai dilakukan di Kecamatan Kotabaru.

Secara terpisah Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI, Bambang Hidayah mengatakan, jika perbaikan drainase dan normaliasi anak sungai tidak segera dituntaskan, maka Kota Jambi akan kembali dilanda banjir seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedikitnya 600.000 jiwa akan terkena dampak banjir. “Sistem pengendalian banjir saat ini terus dibangun dengan memperbaiki drainase, normalisasi sungai, membangun tanggul pengendali banjir dan pompa air,” katanya.

Dijelaskan, pembangunan sistem pengendali banjir terintegrasi (Jambi Flood Control/JFC) di Kota Jambi hingga awal November ini sudah mencapai 23 persen dan diperkirakan mencapai 35 persen pada akhir tahun ini.

Menurut Bambang, pembangunan sistem pengendalian banjir mengintegrasikan empat anak Sungai Batanghari di Kota Jambi yakni Danau Teluk, Sungai Asam, Danau Sipin dan Sungai Tembuku. Keempat anak sungai tersebut bermuara ke Sungai Batanghari. “Sistem pengendalian banjir di Danau Teluk, Seberang Kota Jambi dilakukan dengan membangun empat unit pintu air, turap penahan tebing sepanjang panjang 100 meter dan lebar 50 meter. Sedangkan di wilayah Kota Jambi dilakukan normalisasi sungai dan pembangunan tanggul di Sungai Sembubuk, Sijenjang, Jambi Timur,” katanya.

Bambang mengatakan, pembangunan sistem pengendali banjir si Sungai Asam, pusat perkotaan Kota Jambi akan dimulai tahun depan. Pintu air manual di Sungai Asam nantinya akan diganti dengan pintu air elektrikal (otomatis). Pintu air tersebut dilengkapi penyaring sampah dan pompa air.

Dikatakan, pembangunan sistem pengendali banjir terintegrasi di Kota Jambi dilakukan dengan pola multiyears atau bertahap. Pembangunan tersebut dimulai tahun 2013 dengan dana konstruksi Rp 40 miliar dan dana supervisi Rp 600 juta. Kemudian tahun 2014 pembangunan dilanjutkan dengan dana sekitar Rp 40,1 miliar dan supervisi Rp 963,9 juta. “Sedangkan tahun 2015 ini, biaya konstruksi pembangunan mencapai Rp 75,7 miliar dan dana supervisi Rp 585 juta. Untuk tahun 2016 biaya pembangunan mencapai Rp 144 miliar dan biaya supervisi sekitar Rp 851 juta,” katanya.(Radesman Saragih/Suara Pembaruan)

Tidak ada komentar: