Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si. Foto Asenk Lee Saragih |
Kota Jambi-Penjabat (Pj) Gubernur
Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si memberikan penjelasan tentang alasan tertundanya Presiden
Republik Indonesia, Joko WIdodo (Jokowi) ke Provinsi Jambi kepada para
wartawan, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (10/10) malam.
Dalam pemberian penjelasan pers tersebut, Pj. Gubernur
didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, Henrizal,
S.Pt,MM dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi,
Arif Munandar.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa Bapak Presiden, hari
ini tidak berhasil lagi untuk datang ke Jambi. Oleh karena itu, Pak Presiden
langusng menghubungi saya begitu mendarat di Halim, barusan Bapak Presiden
menghubungi saya secara langsung untuk menyampaikan bahwa beliau sangat
berkeinginan dan keinginan itu sudah tiga kali diagendakan, tetapi agenda yang
ketiga ini tetap belum bisa terlaksana. Alasannya tetap karena cuaca yang belum
menungkinkan pesawat mendarat di bandara Jambi," ujar Irman.
"Oleh karena itu Bapak Presiden menyampaikan
permintaan maaf atas belum terwujudnya keinginan beliau untuk datang ke
Provinsi Jambi," lanjut Irman.
Irman menerangkan bahwa rencana kedatangan presiden ke
Provinsi Jambi adalah untuk melihat kondisi kebakaran hutan dan lahan, melihat
upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Saya
sampaikan kepada beliau tadi bahwa walaupun Bapak Presiden belum ke Jambi,
kemarin sudah datang Kepala BNPB, Pak Willem, bersama salah satu Dirjen dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sudah melihat lokasi yang
direncanakan akan dikunjungi Bapak Presiden, termasuk salah satunya kanal blok
yang sudah diberikan petunjuk oleh Bapak Presiden sebagai salah satu upaya yang
efektif untuk pengendalian kebakaran lahan dan hutan, baik jangka pendek maupun
jangka panjang," tutur Irman.
"Bapak Presiden menyampaikan, sebenarnya secara
realitanya, Jambi sudah bagus sekarang, sudah tidak ada lagi hotspot, sudah
tidak ada lagi titik api. Namun, asap yang ada di Jambi itu berarti memang
pengaruh dari daerah lain. Oleh karena itu, kata bapak Presiden, sekarang kita
kerahkan dan fokuskan sarana dan peralatan untuk diarahkan ke Provinsi Sumatera
Selatan. Saya sampaikan juga kepada Bapak Presiden, kami sangat mendukung upaya
penanggulangan kebakaran lahan dan hutan ini diarahkan ke Sumsel, karena Sumsel
berbatasan dengan Jambi, dan bandara Jambi sangat sekat dengan perbatasan
Sumsel dengan Jambi, sehingga kondisi kebakaran lahan dan hutan di Sumatera
Selatan sangat besar pengaruhnya terhadap bandara Sultan Thaha,
Jambi,"terang Irman.
Irman menyatakan, presiden juga menyampaikan bahwa kalau
nanti kondisi Sumatera Selatan sudah clear, titik apinya sudah bisa dihentikan
dan dihilangkan, mudah-mudahan asap bisa berkurang dengan cepat, sehingga
semuanya akan bisa berjalan dengan normal kembali.
"Inti dari pernyataan presiden adalah, sebenarnya
presiden sangat berkeinginan datang ke Jambi, tetapi belum terwujud juga, dan
masih berkeinginan, tetap akan mengagendakan untuk datang ke Provinsi
Jambi," ungkap Irman.
"Oleh karena itu, saya menyampaikan kepada
rekan-rekan, para media, kepada masyarakat, bahwa begitu besarnya perhatian
Bapak Presiden terhadap daerah, termasuk Provinsi Jambi ini. Saya mengharapkan
kepada kita semua, kepada masyarakat Provinsi Jambi, belum berhasilnya presiden
sampai di Jambi, seyogianya harus kita berikan suatu pandangan, pemahaman bahwa
Bapak Presiden sangat besar perhatiannya, tidak pantas kalau kita merasa kecewa
engan tidak berhasilnya Bapak Presiden datang, agenda yang ketiganya pada hari
ini.
Sekali lagi, justru, kita harus memberikan terimakasih kepada bapak
Presiden, karena keinginan beliau yang tidak pernah padam, tidak pernah
berhenti. Bapak presiden sangat besar perhatiannya terhadap Provinsi Jambi, dan
akan mengagendakan kembali untuk datang ke Provinsi Jambi, setelah jarak
pandang di Bandara Sultan Thaha dimungkinkan untuk didarati oleh pesawat,
termasuk pesawat bapak Presiden nantinya," urai Irman.
"Inilah yang saya sampaikan. Jarang Bapak Presiden
menelepon secara langsung seperti ini, beliau menelepon ini supaya jangan ada
kesalahpahaman dari masyarakat, dari kita semuanya, kenapa sudah tiga kali,
presiden tidak juga sampai di Provinsi Jambi. Inilah inti yang disampaikan oleh
Bapak Presiden kepada saya, sekitar jam 21.45 barusan," pungkas Irman.
(Mustar Hutapea).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar