Halaman

Sabtu, 24 Oktober 2015

Atlet Karate SMP Berhasil Raih 4 Medali Emas di Jerman

Atlet karate SMP berhasil meraih empat Medali Emas di Jerman, Selasa, 20 Oktober 2015.
Atlet karate SMP berhasil meraih empat Medali Emas di Jerman, Selasa, 20 Oktober 2015.
Jakarta - Altet karate Indonesia tingkat SMP berhasil meraih empat medali emas dalam ajang Olimpiade The 29th Couple Internationale De Kayl, yang diselenggarkan di Luxemburg, Jerman.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdasmen), Hamid Muhammad mengatakan, ini baru kali pertama Indonesia berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Capaian atlet karate Indonesia tingkat SMP di ajang internasional menambah daftar pretasi atlet karate Indonesia.


“Ini menambah perstasi gemilang altet karate Indonesia di tingkat Internasional,” kata Hamid, saat menyambut kepulangan atlet karate Indonesia di Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Jakarta,  Selasa(20/10) malam.

Sebelumnya, siswa SD dan SMA berhasil membawa pulang lima medali emas pada ajang olimpiade internasional karate Banzai Cup Open di Berlin, Jerman.

Hamid mengatakan, saat ini pemerintah telah menyiapkan dana untuk para siswa selama masih berada dalam wilayah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

“Selama masih ada di bawah naungan Kemdikbud, mau masuk ke mana saja kita siapkan dana untuk membiaya segala keperluan mereka,” ujar Hamid.

Adapun nama-nama peraih medali dari olimpiade The 29th Coupe Internationale De Kayl meliputi, pertama, M Rafi Aldhien Zaidan, SMP 4 Samarinda, Kalimantan Timur, peraih dua emas untuk kategori karate kata usia 14 tahun dan kumite usia 14 tahun untuk 50 kilogram (kg), kedua, Ni Made Yuli Kristina Devi (14), SMPN 4 Denpasar Bali, peraih emas pada kategori Kumite usia 16 tahun untuk 54 kg dan perunggu pada karate kata usia 16. Ketiga, M Radho Dwi Kurnia, SMPN 7 Jambi, Jambi periah emas pada kategori Kata Masc usia 16 tahun.

Keempat, Samrani Nur Azizah, SMPN 3 Denpasar, Bali. Peraih perak, pada karate kata usia 14 tahun dan perunggu pada kategori Kumite untuk 50 kg. Kelima, I Nyoman Wira Darma Putra, SMPN 3 Denpasar Bali, peraih dua medali perunggu pada kategori karate kata usia 16 dan kumite usia 16 untu 57 kg. Keenam, Maryuweni Susetyorini, SMP I Wates DIY periah dua perunggu untuk kategori karate kata usia 16 tahun dan kumite usia 16 untuk 47 kg.

Sementara itu, Rafi Aldhien Zaidan (13), siswa SMP 4 Samarinda, mengatakan, ke depannya ia akan menjadi atlet karate profesional. Dia mengaku, belajar karate sejak masih berusia tiga tahun.

Rafi mengatakan, uang yang didapatkan pada kejuaranan tersebut akan disumbangkan 2,5 persen untuk anak yatim, sedangkan sisanya ditabung dan akan dibagikan untuk pelatih dan pembimbing.

“Uang hasil menang di Jerman akan saya bagi-bagi. Sisanya saya tabung,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Ni Made Yuli mengatakan, pada turnaman ini, lawan terberatnya adalah dari Belgia, sehingga banyak memar yang diperolehnya.

Devi mengaku, ukuran postur tubuh menjadi salah satu kendala. Dia merupakan peserta dengan postur tubuh paling kecil. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman. Maka dia berhasil meraih hasil maksimal, dengan memenangkan satu medali emas dan satu perunggu.
(Beritasatu.com/Maria Fatima Bona/FAB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar