PRESIDE JOKOWI DI PALEMBANG |
BERITAKU-Kabut asap yang menyelimuti Provinsi
Riau dan Jambi, membuat penduduknya merasa sangat menderita. Sehingga
mereka memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan keluhannya kepada
pemerintah pusat, khususnya presiden Joko Widodo.
KABUT ASAP DI JELUTUNG KOTA JAMBI, MINGGU 6 SEPTEMBER 2015 PUKUL 17.30 WIB. |
Akhir-akhir ini dimedia sosial khususnya
Blackberry Messenger (BBM) ramai beredar pesan broadcast yang begitu
menyentuh hati. Pesan ini tentang penderitaan masyarakat Jambi dan Riau
akibat kabut asap. Berikut isi pesan broadcast tersebut :
SURAT RIAU dan JAMBI UNTUK INDONESIA
Dear Yth. Presiden RI Joko Widodo
Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian Negara terhadap daerah.
Bapak mau kesini sekarang?
Bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak sekolah yang menyambut bapak, sekolah diliburkan.
Mau menempuh jalan darat?
Bahaya Pak, asap tebal tidak bagus untuk kesehatan Bapak dan Ibu Iriana.
Biarkan saja seperti ini agar Riau dan Jambi menjadi lahan sawit dan bisa ditanam tanaman industri, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah SWT.
Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas do a yang selalu kalian panjatkan, mohon maaf karena kiriman asap dari Riau dan Jambi kalian jadi terganggu.
Udara di Riau dan Jambi berstatus bahaya. Berita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena 5% udara yang bersih yang bisa di hirup.
Pemerintah pusat sudah tidak peduli pada kami. Hari ini puncaknya 6 juta rakyat Riau dan 3 juta rakyat Jambi akan terkena kanker paru-paru, terutama anak-anak. Sepertinya lebih peduli pada kekisruhan internal ditubuh istana dari pada nasib rakyat Riau dan Jambi. Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara, begitu juga Jambi.
Belum lagi usai Bencana Asap kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik terparah.
Semoga Pemerintah Pusat dan Daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya.
Tolong sebarkan karena media TV dan Koran tidak banyak memberitakan tentang hal ini, terlalu sibuk dengan pemberitaan Kepentingan Pribadi dan Kelompok semata di dalam Istana.
Kami hanya bisa berharap pada doa, sebelum rakyat Riau dan Jambi mati perlahan disini.
#PrayForRiauJambi
#RiauJambiSmokeCity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar