Kamis, 27 Agustus 2015

Asap Makin Tebal, Kualitas Udara di Jambi Memburuk

 
Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi sudah mencemaskan warga Jambi. Tampak kabut asap Kamis (27/8/2015) pagi saat anak sekolah berangkat ke sekolah. gambar diabadikan di Komplek Kodim batanghari, Jelutung Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih.

Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi sudah mencemaskan warga Jambi. Tampak kabut asap Kamis (27/8/2015) pagi saat anak sekolah berangkat ke sekolah. gambar diabadikan di Komplek Kodim batanghari, Jelutung Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih.

Jambi, MR-Kualitas udara di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi memburuk. Hal itu menyusul kian tebalnya asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti daerah itu. Asap kebakaran hutan yang bercampur dengan partikel debu kemarau membuat pencemaran udara di daerah itu meningkat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arief Munandar membenarkan, memburuknya kualitas udara akibat asap kebakaran hutan dan kemarau di daerah itu. Kualitas udara yang memburuk itu, terutama terjadi di daerah yang sudah hampir tiga bulan dilanda bencana asap, antara lain Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Batanghari.

Menurut Arief, memburuknya kualitas udara itu membuat beberapa kabupaten di Jambi memberlakukan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan asap. Ketiga daerah yang memberlakukan siaga darurat  tersebut yaitu, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Muarojambi. Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di tiga kabupaten tersebut hingga Kamis (27/8).

Sementara itu Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani mengatakan, pihaknya sudah membagikan sekitar 1.000 masker kepada warga Kota Jambi mengantispasi memburuknya kualitas udara akibat asap. Pembagian masker tersebut diprioritaskan untuk anak- anak sekolah.

Selain membagikan masker, Abdullah juga mengimbau warga Kota Jambi mengurangi kegiatan di luar rumah, khususnya pagi dan sore hari ketika asap tebal. 

“Kualitas udara di Kota Jambi semakin memburuk akibat asap dan kemarau. Namun kondisi udara belum sampai berbahaya. Karena itu Pemerintah Kota Jambi belum mengeluarkan imbauan libur sekolah," ujarnya.

"Kami hanya mengimbau agar anak sekolah dan warga mengurangi kegiatan di luar kelas dan rumah. Jika kualitas udara berbahaya dengan tingkat pencemaran di atas 100 partikel per millimeter (ppm), maka sekolah akan diliburkan,” Abdullah menambahkan.

Pantauan Media Regional di Kota Jambi, Kamis (27/8) pagi, asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu cukup tebal. Asap membuat pernafasan terganggu dan mata pedih. Banyak pengendara sepeda motor menggunakan masker. Warga yang terkena ISPA akibat asap di Kota Jambi juga meningkat.

Di Puskesmas Tungkal Ilir, Kualatungkal, misalnya. Menurut dr Rizki, dokter di puskesmas tersebut, jumlah pasien penderita ISPA yang berobat ke puskesmas setempat sepekan terakhir rata-rata lima orang setiap hari. Sebelum bencana asap melanda daerah itu, warga yang berobat akibat ISPA ke Puskesmas Tungkal Ilir sangat jarang. (Lee)

Tidak ada komentar: