Halaman

Jumat, 26 Juni 2015

Dishub Jambi Siapkan Posko Pelayanan Terpadu

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi (kanan).

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi (kiri).
Jambi, MR-Dalam mengantisipasi arus lalu lintas menjelang dan sesudah Lebaran Idul Fitri 1436 H 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi menyiapkan posko pelayanan terpadu dalam menghadapi arus lalu lintas menjelang dan sesudah Lebaran.

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi, Jumat, pekan lalu mengatakan bahwa posko pelayanan arus mudik akan dimulai H-7 idul fitri.

“Posko induk tetap di kantor Perhubungan Provinsi Jambi. Pos pelayanan terpadu kita dirikan seperti di terminal Alam Barajo Jambi, dan titik-titik yang padat aktivitas arus mudik. Posko akan dijaga oleh personil Dishub, Polri dan TNI," kata Amsyarnedi.

Selain itu, personil Dishub katanya juga ditempatkan di daerah rawan longsor, rawan banjir dan pasar-pasar tumpah. Tujuannya adalah untuk mengatur lalu lintas bersama personil Polri agar tidak terjadi kemacetan.

“Di daerah rawan longsor personil juga kita siagakan, sedangkan sarana seperti alat berat itu disediakan Dinas Pekerjaan Umum," katanya.

Terkait kondisi jalan nasional dan provinsi di Jambi, Amsyarnedi tidak mau berkomentar banyak karena itu adalah wewenang Dinas PU. Namun berdasarkan informasi yang ia dengar saat rapat bersama dinas terkait, Dinas PU telah menyatakan jalanan layak untuk dilalui.


“Berdasarkan informasi H-10 sudah 'ready' (siap) semua, jalan sudah mulus semua," ujarnya. Sedangkan untuk angkutan lebaran, Amsyarnedi menyakini transportasi yang terdata akan sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat meski penumpang arus mudik melonjak.

“Angkutan insyaallah cukuplah, kalau kurang kita cari bus cadangan. Dan itu akan kita koordinasikan dengan Pemda dan TNI," katanya. Sementara soal tarif, Amsyarnedi juga menyakini tidak ada kenaikan yang signifikan.

Pasalnya Pemprov Jambi melalui SK Gubernur Jambi sudah menetapkan tarif bawa dan tarif atas. “Kemungkinan tarif angkutan untuk bus ekonomi tidak naik. Tapi yang non ekonomi itu tergantung dengan harga pasar," ujarnya.

Dia menambahkan, Dishub Provinsi Jambi baik dari personil maupun sarana dan prasarana sudah siap menghadapi lebaran tahun ini sebab aktivitas itu sudah menjadi rutinitas instansinya setiap tahun.

Buat Posko Angkutan Lebaran

Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi meminta Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi segera membuat Posko Angkutan Lebaran Idul Fitri Idul Fitri 1436 H. Setidaknya telah ditetapkan 71 Posko Angkutan Lebaran yang tersebar di Provinsi Jambi.

Menurut Amsyarnedi, 71 posko itu tersebar di Kabupaten Batanghari 8 Posko, Muarojambi 5 Posko, Bungo 7 Posko, Tebo 6 Posko. Kemudian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 6 Posko, Tanjung Jabung Timur 6 Posko, Sarolangun 6 Posko, Merangin 7 Posko, Kerinci 5 Posko, Kota Sungai Penuh 3 Posko, Kota Jambi 10 Posko dan Posko Provinsi Jambi 2 Posko.

“Posko penunjang juga disediakan berupa Posko penanggulangan rawan longsor dan rawan banjir, penanganan rawan kecelakaan lalulintas, Posko Siaga Alat Berat, Posko SPBU Siaga Lebaran, Posko layanan Bengkel,” katanya.

Disebutkan, soal kenaikan tarif angkutan sudah diatur berdasarkan jenis pelayanan dan batas bawah dan batas atas. Dasar penetapan SK.4409/PR.301/DRDJ/2013 Tahun 2013 Tanggal 24 Juni 2013 yakni tarif AKAP Rp 99/Pnp/Km hingga batas atas Rp 161/Pnp/Km.

Sementara tarif AKDP batas bawah Rp 114/Pnp/Km dan batas atas Rp 185/Pnp/Km sesuai dengan SK Gubernur Jambi No 389/Kep.Gub/DISHUB/2013 Tanggal 26 Juni 2013. Sedangkan tarif kelas non ekonomi diatur oleh mekanisme pasar yang disesuaikan dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

Dikatakan, yang perlu diantisipasi atau disiapkan Dishub kabupaten/kota yakni pembentukan Posko Angkutan Lebaran, pengecekan kesiapan armada Moda darat, sungai, laut dan udara, pengecekan ruas jalan dan rambu-rambu lalulintas di sepanjang lintasan arus mudik. 

Kata Amsyarnedi, mulai H-7 hingga H+7 kenderaan angkutan barang dilarang beroperasi kecuali kenderaan pengangkut BBM, Ternak, Sembako, Pupuk, Susu Murni dan barang antara Pos. Kemudian H-7 hingga H+7 seluruh jembatang timbang ditutup sementara dan dijadikan sebagai Rest Area bagi para pengguna jalan.

Sementara operasional penunjang angkutan lebaran 2014 meliputi, uji kelaikan kenderaan, pemeriksaan kesehatan terhadap awak kenderaan dengan bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja dan Dokter RS setempat. 

“Selanjutnya tes pemakaian zat adiktif dan alkohol terhadap awak kenderaan, layanan SMS gartis HP 0811 745 8000 yang berkaitan dengan informasi angkutan lebaran. Semoga pemudik dari dan ke Provinsi Jambi tahun ini dapat dinikmati pemudik dengan nyaman. Semoga,” ujar P Bernhard Panjaitan.

Waspadai Jalur Jalinteng Jambi

Bagi para pemudik yang melintasi jalur Tengah Lintas Sumatera Provinsi Jambi diminta untuk ekstra hati-hati karena pada jalur tersebut rawan kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan di jalur itu saat mudik disebabkan banyaknya jalan pemukiman yang melintasi jalan utama lintas tengah. Tingginya mobilitas warga di jalur lintas tersebut sehingga menyebabkan rawan kecelakaan. 

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi mengatakan, jalur lintas Tengah yang rawan kecelakaan seperti jalur yang menghubungkan jalur Lubuk Linggau (Sumsel)-Sarolangun-Pamenang-Bangko-Muaro Bungo-Batas Sumatera Barat dengan panjang 237,47 km lebar 6 (enam). 

Kemudian jalur lintas penghubung lintas tengah dengan lintas timur seperti Jalan Jambi-Muara Tembesi-Muata Tebo-Muara Bungo (penghubung lintas satu) dengan panjang 239,28 km dengan lebar rata-rata 6 (enam) meter.  

“Banyak keluar masuk kenderaan dari sisi kanan-kiri jalur lintas utama ke pemukimam warga. Jadi pemudik harus ekstra hati-hati dijalur itu. Kecematan minimal rata-rata pengendara 45 kilometer hingga 50 kilometer per jam. Jalan kondisinya baik,” katanya.

Pihaknya juga bekerjasama dengan Jajaran Polda Jambi, PU Provinsi Jambi dan kabupeten membuat posko lebaran. Dinas Perhubungan Provinsi Jambi juga menyediakan armada bus tambahan guna mengantisipasi lonjakan pemudik. 

“Pihak kita juga menambah kapal motor mengangkut pemudik yang menggunakan trasportasi laut dari luar negeri via Batam-Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kita sudah mempersiapkannya semuanya. Dinas Perhubungan Provinsi dan kabupaten lintas jalur mudik akan melakukan pertemuan guna kesiapan Provinsi Jambi menyambut mudik lebaran tahun ini,” katanya. 

Disebutkan, sejumlah titik rawan kemananan di tiga kabupaten di Provinsi Jambi selama mudik lebaran patut diwaspadai. Titik rawan jalur mudik itu terdapat di Kabupaten Sarolangun, Bungo, dan Kerinci. Ketiga daerah tersebut merupakan perlintasan yang menghubungkan antar provinsi.

“Titik rawan di Sarolangun yakni daerah Rangkiling atau sepanjang jalan Mandiangin. Kemudian di Bungo yakni daerah perbatasan antara Bungo-Sumatera Barat, serta jalan Bangko – Kerinci,”katanya.
Tiga lokasi yang dianggap rawan itu nanti didirikan pos terpadu. “Itu harus pos tersendiri  karena selama ini dianggap rawan. Posnya terpadu. Direncanakan akan dibentuk Posko Angkutan Lebaran (PAL). Pos ini untuk mengantisipasi tindak kriminal yang mungkin terjadi selama mudik lebaran,” ujarnya.

Disebutkan, kejahatan seperti sering terjadi hipnotis dan sebagainya. Itu akan diantisipasi dari PAL tersebut.  Posko angkutan lebaran ini, akan diberlakukan pada H-10 hingga H+10 lebaran. Antisipasi itu dimaksudkan agar transportasi selama mudik lebaran bisa lancer dan terkendali. (Lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar