Halaman

Minggu, 05 April 2015

Maksimalkan Irigasi Guna Pencapaian Swasembada Pangan




SINKRONISASI: Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus tampak berbincang-bincang dengan Kadis PU Provinsi Jambi Ir PB Panjaitan MM disaksikan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Hilalatil Badri disela-sela acara Forum Koordinasi dan Singkronisasi Program Infrastruktur Ke PU-an Provinsi Jambi, 18 hingga 20 Maret 2015 lalu. ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI
Gubernur Jambi HBA Dorong Pembangunan Irigasi di Jambi

Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, peningkatan irigasi di Provinsi Jambi memacu peningkatan pertanian hingga menuju swasembada pangan. Pemerintah pusat telah mencanangkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional, serta bertekad 3 tahun ke depan Indonesia mewujudkan swasembada pangan. HBA terus mendorong pembangunan irigasi di daerah produksi tanaman pangan potensial Provinsi Jambi.

Rosenman MANIHURUK, Jambi

Hidup butuh air. Dari Telun Berasap di Kerinci hingga ombak berdebur di Ujung Jabung, mengalir menelusuri sungai, rawa hingga ke persawahan. Membasahi  jiwa yang gersang kekeringan. Kan membawa kesuburan dan kedamaian. Air adalah anugerah yang terindah. Biarkan ia terus mengalir dan berkelanjutan hingga kemakmuran akan terwujud.

Ungkapan itu menggambarkan kalau sumber air merupakan kebutuhan vital bagi perkembangan produktifitas tanaman pangan di Provinsi Jambi. 

Gubernur Jambi HBA saat Pencanangan Nasional Gerakan Perbaikan Irigasi Tingkat Provinsi Jambi 2015 bertempat Desa Suban, Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, baru-baru ini mengatakan, irigasi yang ditinjau adalah irigasi Suban yang bisa mengairi sawah 1200 hektar yang menghasilkan beras 18.000 ton per tahun.



Menurut HBA di hadapan petani Desa Batang Asam, dalam rangka peningkatan pendapatan petani, berbagai upaya pemerintah selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. 

“Pemerintah Provinsi Jambi selalu berupaya agar Provinsi Jambi bisa swasembada pangan. Kita optimistis surplus pangan. Irigasi Batang Asam ini merupakan irigasi yang terbaik di-Provinsi Jambi,” ungkap HBA.

Disebutkan, selain itu pemerintah pusat telah mencanangkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional, serta bertekad 3 tahun ke depan Indonesia mewujudkan swasembada pangan. “Oleh karena itu diminta kepada semua pihak untuk bahu membahu untuk mewujudkan target tersebut," jelas HBA.

Dikatakan, infrastruktur dasar pertanian seperti jaringan irigasi, memiliki peran yang sangat vital dan strategis untuk mendukung upaya perwujudan ketahanan pangan. “Tanpa adanya jaringan irigasi yang memadai, upaya peningkatan produktivitas pertanian tentu akan sulit dicapai," kata HBA.
IRIGASI: Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) didampingi Bupati Tanjung Jabung Barat H. Usman Ermulan saat Pencanangan Nasional Gerakan Perbaikan Irigasi Tingkat Provinsi Jambi 2015 bertempat Desa Suban, Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat baru-baru ini. ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI
Menurut HBA, berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, jumlah produksi padi sawah di Provinsi Jambi hingga Desember 2014 lalu mencapai 549.779 ton dengan lahan 124.443 hektar. Lahan Produksi itu tersebar di 11 kabupaten/kota se Provinsi Jambi.

Disebutkan, kontribusi sektor pertanian dalam peningkatan pembentukan PDRB Provinsi Jambi cukup signifikan. “Dari hasil pertanian telah meningkatkan PDRB Provinsi Jambi mencapai 29,2 persen dengan serapan tenaga kerja mencapai 736,2 ribu orang atau 49,4 persen dari total pekerja,” kata HBA.

Dikatakan HBA, dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat, ketersediaan infrastruktur yang memadai dan memiliki konektivitas sangat dibutuhkan. Pada tahun 2014 infrastruktur Provinsi Jambi dalam kondisi mantap telah mencapai 74,82 persen atau 1.125 km dari 1.504 panjang jalan Provinsi Jambi.

“Kondisi jalan baik ini bisa memberikan dampak terhadap peningkatan mobilitas hasil-hasil pertanian dan hasil bumi lainnya. Dari sentra produksi ke sentra-senta pemasaran. Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2010-2015 telah menyelesaikan jalan dalam kondisi mantap 75 persen. Sehingga sampai tahun 2014 target tersebut telah mencapai 99,76 persen. Demikian juga dengan memaksimalkan irigasi di daerah-daerah pertanian yang produktif,” kata HBA.

HBA juga berharap para petani dapat memanfaatkan jaringan irigasi yang ada dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi menyampaikan, kegiatan ini telah lama  dilaksanakan, tapi yang tahun ini semua kegiatan dilakukan secara sinergi melalui pertanian dan perbaikan irigasi serta bantuan ternak kepada petani dengan target yang dipatok pemerintah pusat untuk panen padi sawah bisa menghasilkan satu juta ton per tahun, sedangkan penghasilan Jambi baru mencapai delapan ribu dua ratus ton.

Pada kesempatan  tersebut diberikan juga bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi berupa alat pemotong rumput yang diserahkan secara simbolis kepada Ketua Kelompok Petani, Bibit Padi, Bibit Kedelai dan Hand Traktor serta 30 ekor Sapi oleh Gubernur Jambi HBA. Acara kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama perbaikan irigasi oleh Gubernur HBA serta Bupati Tanjung Jabung Barat.

Mewujudkan Ketahanan Pangan

IRIGASI DI TANJABTIM
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ibnu Ziady mengatakan, bahwa permasalahan irigasi merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. 

Secara nasional pemerintah pusat telah memprogramkan kegiatan optimalisasi dan memperbaiki jaringan irigasi satu juta hektar sebagai salahsatu program skala prioritas guna meningkatkan produksi tanaman pangan dengan alokasi dana sebesar Rp 15 triliun yang akan dimulai dari tahun 2015 ini.

Peningkatan jaringan irigasi untuk ketahanan pangan di Provinsi Jambi sejak tahun 2010 hingga 2014 meningkat hingga 77,39 persen. Peningkatan itu cukup signifikan sejak 2010 lalu tercatat 41,07 persen, tahun 2011 meningkat jadi 52,50 persen, tahun 2012 naik jadi 60,62 persen, tahun 2013 naik menjadi 65,20 persen dan tahun 2014 meningkat jadi 77,39 persen. Sementara pada tahun 2015 ini ditarget hingga 79,08 persen dengan ketersediaan anggaran APBD dan APBN di PU Provinsi Jambi mencapai Rp 1,7 Triliun. 

Disebutkan, secara keseluruhan, jaringan irigasi sawah di Indonesia sebanyak 7,1 juta hektar. Adapun yang menjadi kewenangan pusat seluas 2,3 juta hektar, kewenangan provinsi 1,1 juta hektar, dan kabupaten/kota 3,7 juta hektar.

Menurut Bernhard Panjaitan, khusus untuk Provinsi Jambi berdasarkan Kepmen PU No. 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Status Daerah Irigasi yang pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kab./Kota.

Ada 4 daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Jambi, yaitu daerah irigasi Sungai Tanduk di Kabupaten Kerinci, daerah Irigasi Sungai Batang Limun Singkut di Kabupaten Sarolangun, daerah Irigasi Sungai Batang Uleh di Kabupaten Bungo, daerah Irigasi Sungai Suban di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Disebutkan, pada Selasa 20 Januari 2015 lalu, melalui kegiatan yang diprakarsai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi dilakukan kegiatan peninjauan sekaligus pencanangan dimulainya kegiatan optimalisasi/peningkatan insfrastruktur irigasi oleh Gubernur Jambi.

Di kedua lingkup pemerintahan serta masyarakat setempat untuk melihat lebih dekat tentang kondisi eksisting dari salah satu daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi tersebut, yaitu daerah irigasi Sungai Suban.

Gubernur H Hasan Basri Agus saat itu tampak sangat senang ketika secara simbolis membuka pintu air, dan melihat air mengalir deras melalui saluran primer dan sekunder yang terpelihara dengan baik. Kualitas airnya-pun masih terjaga dan bening menyiratkan sebuah harapan untuk mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik dan pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Disebutkan, daerah irigasi sungai Suban yang berlokasi di Kecamatan Batang Asam yang mencakup dua desa yaitu Desa Sri Agung dan Desa Rawa Medang Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas potensial 1,121 Hektar.

Sedangkan luas fungsional 1,016 hektar, dengan kondisi saluran dan bangunan air sebagai berikut: saluran primer            : 1,690 meter, Saluran Sekunder  : 2,684 m sisi kiri dan,052 m sisi kanan, Bangunan air                         : 12 buah, Bangunan pelengkap           : 15 buah,s aluran pembuang      : 15.000 meter.
Secara umum kondisi infrastruktur irigasi tersebut dalam kondisi baik, dibandingkan dengan kondisi 3 daerah irigasi lainnya, baik dalam hal sarana prasarana maupun pengelolaannya.

Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ibnu Ziady menambahkan, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi melalui Bidang Sumber Daya Air merencanakan akan menjadikan daerah irigasi sungai Suban ini menjadi Pilot Projeck pengelolaan jaringan irigasi di provinsi Jambi. 

Perhatian pemerintah Provinsi Jambi melalui visi Jambi EMAS di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus sejak awal kepemimpinan beliau hingga saat ini tidak kurang sudah mengalokasikan dana Rp 23,004 Milyar yang diperuntukkan guna peningkatan dan optimalisasi irigasi Sungai Suban.

Untuk tahun anggaran 2015 ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 5,575 milyar untuk peningkatan jaringan irigasi dan operasional dan pemeliharaan.

Perhatian yang serius dari pemerintah Provinsi Jambi tersebut kiranya memberi manfaat yang maksimal bagi upaya peningkatan produksi pangan di daerah irigasi sungai Suban ini dengan kemampuan produksi mencapai 6 ton/ha dibandingkan daerah irigasi lain yang hanya 4,5 ton/ha.

Seiring dengan itu, daerah irigasi sungai Suban juga berkontribusi besar dalam menghantarkan Provinsi Jambi meraih peringkat 3 nasional dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) yang dilakksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dimana penghargaan ini sudah diterima oleh Bapak Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dari bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada peringatan hari bhakti PU di jakarta pada bulan Desember 2014 yang lalu.   

Selain itu, prestasi lain juga ditorehkan melalui lomba juru air. Untuk kategori ini juru air daerah irigasi sungai Suban, atas nama Sutanto meraih penghargaan sebagai juara harapan pada Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Rawa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014, dan pada hari jum’at yang lalu beliau diundang ke istana negara oleh Bapak Presiden Joko Widodo beserta penerima penghargaan lainnya.

Secara kontinu daerah irigasi sungai Suban juga menerima kunjungan lapangan dari pusat dan daerah lain di Indonesia, mereka sangat tertarik dengan mekanisme pengelolaan irigasi yang ada di Suban, meskipun sebenarnya kita akui bahwa masih banyak kekurangan yang kedepannya harus kita sempurnakan, misalnya berkaitan dengan kelembagaan pengelola dan regulasi daerah (perda/pergub) yang secara spesifik mengatur tentang pengelolaan daerah irigasi.

Disebutkan, dari berbagai perhatian dan apresiasi terhadap kinerja bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi tersebut mengindikasikan bahwa apa yang selama ini diupayakan melalui berbagai program baik yang berasal dari inisiasi bapak Gubernur, usulan/aspirasi masyarakat melalui musrenbang yang disampaikan melalui anggota DPRD kabupaten dan Provinsi kiranya sudah mulai menampakkan hasil yang sicnifican terhadap kesejahteraan masyarakat selaras dengan visi Jambi EMAS.  

“Diselenggarakannya acara Peninjauan daerah irigasi suban ini merupakan momentum untuk mempertegas komitmen bersama, baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, lintas instansi yang terkait serta masyarakat petani dalam rangka upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana yang menjadi harapan kita dalam mewujudnya masyarakat yang sejahtera,” ujar Ibnu Ziady.

Dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan semangat etos kerja yang optimal untuk menuntaskan 3 daerah irigasi lainnya yang menjadi pekerjaan rumah kedepan. Sinergisitas program antara pusat, provinsi dan kabupaten melalui instansi terkait dan peran serta masyarakat didalamnya menjadi modal awal dan kunci keberhasilan dalam mewujudkan harapan tersebut, semoga. 

Medio 30 Januari 2015 lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ibnu Ziady,  Kabid Cipta Karya Dedi dan Kabid Pengairan Awaludin melakukan “Roadshow Teknis” Kadis PU Provinsi Jambi ke Kabupaten/Kota di Batanghari dan Muarojambi, khususnya meninjau lokasi-lokasi irigasi di Provinsi Jambi, atau bidang pengairan secara umum. 

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Hilalatil Badri mengapresiasi capaian kinerja Gubernur Jambi HBA lewat Dinas PU Provinsi Jambi yang terus mendorong pembangunan irigasi di Provinsi Jambi guna mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Jambi.

Menurut Hilalatil Badri peningkatan swasembada pangan harus dibarengi dengan pembangunan irigasi pada wilayah sentra-sentra pertanian, khususnya tanaman padi sawah.

Sementara Kementerian Pertanian (Kementan) berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk merehabilitasi jaringan irigasi yang telah dinyatakan rusak hingga 52 persen di Tanah Air.

“Untuk rehabilitasi jaringan irigasi Kementan melakukan koordinasi bersama Kemenpupera agar alokasi anggaran menjadi maksimal," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Jakarta belum lama ini.

Mentan juga memaparkan, total anggaran tambahan yang diajukan untuk APBN-P tahun 2015 adalah sebesar Rp16,92 triliun yang akan digunakan antara lain untuk rehabilitasi jaringan irigasi, optimalisasi lahan, pengadaan traktor, penggilingan padi kecil, pompa organisme.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah mengalokasikan kurang lebih Rp2 triliun untuk memperbaiki kerusakan irigasi demi mencapai swasembada pangan Indonesia.

“Pada 2014 irigasi rusak di seluruh Indonesia mencapai 52 persen dengan luas lahan 3,3 juta hektare. Sebagai tahap awal, pada tahun 2015 ini ia berencana membangun irigasi di satu juta hektare lahan di 17 provinsi di seluruh Indonesia terutama di daerah-daerah yang merupakan kantong-kantong produksi padi seperti Jambi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Sulawesi Selatan,” katanya. (*/hji/lee). (DIMUAT DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK SENIN 6 APRIL 2015)
HARIAN JAMBI EDISI CETAK SENIN 6 APRIL 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar