Komjen Budi Gunawan |
Gusdurian Doakan KPK
Sudah 23 hari berlalu sejak nama Komjen Budi Gunawan (BG),
diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR untuk menjadi Kapolri. Pada 15
Januari 2015, DPR menyetujui usulan Jokowi tersebut. Sementara itu puluhan
orang dari Gusdurian (pecinta Gus Dur) malam ini menggelar istighosah di depan
pintu utama Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Minggu (1/2) malam.
Mereka mendoakan agar para pimpinan KPK diberi kekuatan dalam memberantas
koruptor.
Semestinya, Jokowi langsung melantik BG sebagai Kapolri.
Namun, Jokowi justru memberhentikan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman dan menunda
pelantikan BG. Wakapolri Komjen Badrodin Haiti diperintahkan Jokowi menjalankan
tugas dan tanggung jawab Kapolri.
Keputusan menunda pelantikan ditempuh karena pada 13 Januari 2015, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan BG sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap. BG keberatan dan mempraperadilankan KPK. Sejumlah kalangan meminta Jokowi agar tidak melantik BG.
"Sudah hampir semua lembaga merekomendasikan saudara BG
tidak dilantik. Ada tim sembilan, para advokat, kelompok sosial telah nyatakan
sikapnya. Sejatinya, tidak ada lagi alasan melantik Pak BG," kata Direktur
Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti di Jakarta, Minggu (1/2).
Akan tetapi, Jokowi bergeming. Jokowi lebih menunggu hasil
sidang praperadilan yang direncanakan digelar Senin (2/2).
Apabila Jokowi tetap melantik BG, menurut Ray situasi
politik dan sosial kemasyarakat akan gaduh. "Kalau dilantik, pasti kita
akan ribut terus dalam setahun sampai saudara BG dinyatakan bersalah atau tidak
oleh pengadilan tipikor. Boleh jadi akan ada kelompok lain yang memanfaatkan
situasi. Akan jauh kerugian dialami bangsa ini dan Pak Jokowi," ujarnya.
Partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru mendesak Jokowi segera melantik BG.
Partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru mendesak Jokowi segera melantik BG.
Raya berpendapat, Jokowi perlu berkomunikasi intens dengan
parpol pendukungnya. "Kami lihat, ada gap komunikasi antara Presiden dan
partai pendukung. Sebelum mengambil keputusan apapun, Presiden perlu komunikasi
dengan pihak pendukungnya seperti PDIP," ucapnya.
Bijak Pak Jokowi
Pakar hukum tata negara Refly Harun meminta Presiden Joko
Widodo tak melantik Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Pembatalan pelantikan
akan menghindarkan pemerintahan Jokowi dari kontroversi.
“Jauh lebih bijak kalau kemudian Presiden hilangkan hal-hal
kontroversial," ujar Refly di Bakul Cafe, Jl Cikini Raya, Jakarta, Minggu
(1/2).
Menurut Refly, tidak ada salahnya Jokowi mencari calon
kapolri baru. Apalagi PDIP mengatakan Komjen Budi bukan titipan Megawati.
"Karena PDIP sudah bilang BG bukan titipan Bu Mega,
berarti kan tidak ada masalah politik bila Presiden ganti calon," ucapnya.
Jokowi juga tak perlu takut kehilangan dukungan partai
politik jika membatalkan pencalonan Komjen Budi. Dia yakin rakyat akan tetap
mendukung Jokowi.
"Jokowi bisa gunakan perspektif publik karena publik
tidak ingin ada calon Kapolri yang tidak bersih," ucapnya.
Gusdurian Doakan KPK
Puluhan orang dari Gusdurian (pecinta Gus Dur) malam ini
menggelar istighosah di depan pintu utama Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Mereka mendoakan agar para pimpinan KPK diberi kekuatan dalam
memberantas koruptor.
"Istighosah artinya minta tolong, kita minta tolong kepada Allah, agar pimpinan KPK diberi ketahanan untuk melawan perbuatan jahat, perbuatan korupsi yang telah menggerogoti sendi kehidupan," kata Ustadz Abdul Muqsith Alghazali saat menyampaikan 'Tausiah Anti Korupsi' di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (1/2/2015).
Ditambahkan Muqsith, mereka memanjatkan doa karena saat ini KPK sedang menghadapi musibah luar biasa sebab pelaku korupsi melakukan perlawanan balik. Dia berharap, kehadiran para santri dapat menambah 'amunisi' bagi kuatan KPK yang sedang menghadapi musibah tersebut.
"Kalau kebenaran itu telah datang, maka kebathilan akan hancur, itu Firman Allah. Tapi jangan lupa, kebenaran yang tidak terorganisasi akan kalah dengan korupsi yang terorganisasi," ujarnya.
Selain istighosah di Gedung KPK, menurutnya, para santri yang tersebar di pesantren-pesantren seluruh Indonesia juga terus berdoa untuk KPK.
"Saya kira seluruh santri di Indonesia terus berdoa agar terselamatkan dari korupsi yang sistematis yang melakukan perlawanan balik. Kita berikan dukungan moral agar KPK tak surut menghadapi golongan yang balik menyerang," tuturnya.
"Istighosah artinya minta tolong, kita minta tolong kepada Allah, agar pimpinan KPK diberi ketahanan untuk melawan perbuatan jahat, perbuatan korupsi yang telah menggerogoti sendi kehidupan," kata Ustadz Abdul Muqsith Alghazali saat menyampaikan 'Tausiah Anti Korupsi' di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (1/2/2015).
Ditambahkan Muqsith, mereka memanjatkan doa karena saat ini KPK sedang menghadapi musibah luar biasa sebab pelaku korupsi melakukan perlawanan balik. Dia berharap, kehadiran para santri dapat menambah 'amunisi' bagi kuatan KPK yang sedang menghadapi musibah tersebut.
"Kalau kebenaran itu telah datang, maka kebathilan akan hancur, itu Firman Allah. Tapi jangan lupa, kebenaran yang tidak terorganisasi akan kalah dengan korupsi yang terorganisasi," ujarnya.
Selain istighosah di Gedung KPK, menurutnya, para santri yang tersebar di pesantren-pesantren seluruh Indonesia juga terus berdoa untuk KPK.
"Saya kira seluruh santri di Indonesia terus berdoa agar terselamatkan dari korupsi yang sistematis yang melakukan perlawanan balik. Kita berikan dukungan moral agar KPK tak surut menghadapi golongan yang balik menyerang," tuturnya.
(sp/dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar