DOK/HARIAN JAMBI
RUKO: Meski disebut sebagai rumah kotak ataupun rumah toko,
yang digunakan sebagai tempat membuka usaha, ada juga diantaranya yang
memanfaatkannya dengan sengaja alih fungsi jadi hotel bertingkat. Seperti
bangunan ruko 6 pintu di Jelutung Kota Jambi, tepatnya di depan Bank BCA
Jelutung Jambi.
Melirik Bisnis Rumah Kotak di Jambi
Pertumbuhan rumah kotak atau rumah sekaligus toko di Jambi
semakin menggiurkan banyak pihak. Ruko kini dimanfaatkan masyarakat sebagai
tempat usaha hingga nekat mengalihfungsikan jadi hotel melati hingga
pergudangan. Namun ada juga diantaranya yang merangkap sebagai tempat tinggal.
Memiliki bangunan ini dinilai efektif, untuk dijadikan sebagai investasi jangka
panjang. Kini Kota Jambi yang identik dengan kota ruko sudah kebablasan soal
pengawasan alih fungsi ruko tersebut.
R MANIHURUK, Jambi
Berkembangnya bisnis properti di Kota Jambi, juga seiring
dengan pertumbuhan Ruko di Jambi. Bisnis properti di Jambi seperti halnya
perumahan, membawa bisnis pembangunan rumah kotak atau biasa disebut dengan
istilah Ruko. Ada juga yang menyebutnya sebagai rumah toko ini pun ikut
berkembang. Bahkan, tidak sedikit yang menjadikan bangunan ini sebagai
investasi.
Ragam cara yang dilakukan pada bangunan ini untuk dijadikan
sebagai lahan investasi. Ada yang memanfaatkannya sebagai tempat untuk membuka
usaha, tapi ada juga yang memilih untuk menyewakannya kepada orang lain.
Selanjutnya, terkait perkembangan bisnis perumahan yang ada
di Kota Jambi, para developer juga membangun ruko-ruko yang berada di kawasan
perumahan. Tujuannya, untuk mempermudah warga perumahan untuk berbelanja. Karena
pada dasarnya, ruko yang berada di kawasan perumahan dijadikan sebagai pasar
kecil pusat perbelanjaan.
Sehingga jarak warga untuk berbelanja tidak terlalu jauh.
Itulah mengapa, developer perumahan telah membangun fasilitas yang lebih bagus,
sehingga bagi warga yang ingin mengenbangkan usahanya dapat terwujud. Hal
inilah juga membuat nilai invetasi sebuah ruko pun menjadi tinggi.
“Developer membuat sebuah bangunan ruko untuk mempermudah warga
perumahan, untuk bisa berbelanja dan digunakan untuk pengembangan usahanya,”
ujar Andi Baso Pawelangi, investor ruko.
Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi, seolah menjadi kawasan
seribu ruko. Jika berkeliling di kawasan kota, pandangan mata Anda akan
diselimuti oleh bangunan-bangunan ruko. Bangunan Ruko akan dijumpai hampir di
sepanjang pinggiran jalan kota. Ini menandakan, bahwa investasi ini cukup
menarik perhatian masyarakat Jambi.
“Pembangunan ruko sangat pesat di Provinsi Jambi, karena
ruko merupakan salah satu investasi yang cukup tinggi,” ujarnya.
Pada umunya, Rumah Kotak atau ruko, dibangun oleh para
pengusaha untuk dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan usaha yang
dimilikinya, namun hal ini tidak selalu demikian. Karena pembangunan ruko oleh
pengusaha, juga banyak orang menggunakannya sebagai rumah atau tempat tinggal
disertai dengan usaha yang dimilikinya.
“Sebenarnya ruko itu memang hanya untuk tempat usaha, tapi
sekarang sudah banyak orang yang dijadikannya sebagai tempat tinggal,” ujarnya.
Ruko yang dijadikan sebagai tempat tinggal ini menurutnya,
bukanlah menjadi hal yang tepat. Karena pada umunya, apabila ruko dijadikan
sebagai tenpat tinggal, akan memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya dilihat
dari segi kesehatan, pada umunya ruko secara pembangunan tidak memiliki
fentilasi atau jendela untuk masuknya udara, ditambah dengan barang-barang
usaha atau dagangan yang memilki bahan kimia.
Sehingga uap barang daganganya tidak secara normal bisa
terjaga dan menimbulkan keadaaan ruangan dalam rumah tidak sehat. Hal ini yang
diraskan oleh Andi Basok Pawelangi beserta keluarga, ia memiliki dua pintu ruko
yang dijadikannya sebagai tempat usaha sekaligus tempat tinggal mereka.
“Banyak pertimbangan yang harus dilakukan apabila ruko dijadikan
sebagi tempat tinggal sekaligus tempat usaha. Salah satunya adalah dari segi
kesehatan bagi keluarga yang menempatinya,” ungkapnya.
Apa yang menjadi pertimbangan sehingga ruko dijadikan
sebagai tempat tinggal? Ia menjawab, bahwa yang menjadi pertimbangan pertama,
karena kurangnya biaya untuk membangun sebuah rumah pribadi. Kedua menjaga
barang dagangan dan mudah melakukan pengontrolan tempat usaha atau ruko yang
dimiliknya.
“Karena tidak ada biaya mau bangun rumah dan juga barang
dagangan kita bisa selalu kita jaga,” ungkapnya.
Ketertarikan Investor
Secara hitung-hitungan bisnis, nilai invesasi ruko lebih
tinggi dari pada rumah pribadi. Kenapa demikian? Karena secara bisnis ruko,
tingginya nilain ruko ini disebabkan oleh adanya sebuah peluang usaha.
Menurut Andi Basok Pawelangi, Investor ruko menjelaskan,
peluang usaha inilah yang dilihat oleh para investor untuk membeli ruko, dengan
pertimbangan tempat yang strategis dan nantinya akan membuat usahanya bisa
berkembang dan maju. Sedangkan rumah pribadi atau rumah biasa, hanya digunakan
sebagai tempat tinggal, yang nilainya pun juga tidak terlalu meningkat bereda
dengan ruko.
“Nilai jual ruko lebih tinggi dari pada rumah biasa, apabila
ada jaminan peluang usaha akan maju. Sedangkan nilai jual rumah, akan selalu
normal. Kalaupun tinggi, tidak setinggi nilai jual ruko, yang memang tempatnya
strategis,” ujarnya.
Tempat yang strategis merupakan salah satu pertimbangan
untuk memiliki atau membuat sebuah bangunan ruko. Ingin memiliki usaha yang
berkembang, harus disertai dengan sebuah bangunan yang memadai dan tempat yang
memang layak untuk membentuk sebuah usaha.
“Ingin membuat ruko, paling pertama yang harus dilihat
adalah lokasi atau tempat untuk pembuatan ruko dan pilihlah tempat yang lebih
strategis,” ujarnya.
Nilai Jual Tinggi
Nilai jual ruko, salah satu pertimbangan untuk menjadikan
nilai jualnya lebih tinggi adalah, dari segi tempat lokasi, secara bangunan,
itu tidak menjadi daya tarik bagi investor atau orang yang ingin membeli sebuah
ruko, karena pada umumnya ruko memiliki bentuk yang sama, hanya saja hal yang
juga menjadi pertimbangan adalah luas wilayah atau luas bangunan ruko.
“Untuk menjdikan nilai jual ruko tinggi, salah satunya
adalah lokasi dan yang kedua adalah luas bangunan,” ujarnya.
Gambaran nilai jual bangunan ruko yang terletak di pinggiran
jalan protokol Kota Jambi dengan bangunan ruko yang terletak jauh dari jalan Kota
Jambi. Menurutnya, nilai ruko yang berada dalam kota atau pusat keramaian,
gambaran harga sekitar Rp 800 juta sampai dengan Rp 1 miliar lebih. Sedangkan
untuk bangunan ruko yang jauh dari perkotaan sekitar Rp 300 juta hingga
Rp 500 juta.
Ruko dikatakan sebagai salah satu investasi yang banyak
dibuat oleh pengusaha, merupakan suatu yang relatif apabila dikatakan sebagai
investasi tinggi. Karena menurutnya, pembangunan sebuah ruko, harus memiliki
penghasilan perekonomian yang tinggi. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar