Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Sudirman Said dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan terbaru terkait elpiji
ukuran tabung 3 kilogram (kg) pada pekan ini. Pilihan yang harus diambil mantan
bos PT Pindad (Persero) tersebut cukup sulit, antara menaikkan harga elpiji
tabung melon Rp 1.000 per kg atau menyediakan subsidi tambahan Rp 2 triliun
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan, dua opsi tersebut merupakan hasil hitungan kajian yang disampaikan Direktorat Jenderal Migas untuk diputuskan para menteri terkait.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan, dua opsi tersebut merupakan hasil hitungan kajian yang disampaikan Direktorat Jenderal Migas untuk diputuskan para menteri terkait.
“Hasil kajian sudah diserahkan ke Menteri ESDM untuk selanjutnya dibahas pada level yang lebih tinggi. Dua opsinya antara menaikkan harga elpiji Rp 1.000 per kg atau menambah subsidi Rp 2 triliun yang diambil dari pengalihan subsidi BBM dan listrik,” ujar Wiratmadja dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (2/2).
Tambahan dana tersebut menurut Wiratmadja dibutuhkan karena
pemerintah berencana menyediakan 5,766 juta metrik ton elpiji dalam kemasan
tabung 3 kg. Volume ini meningkat jika dibandingkan realisasi penjualan elpiji
3 kg ke masyarakat yang mencapai 4,988 juta metrik ton, lebih rendah
dibandingkan dengan yang sudah disediakan dalam APBNP 2014 sebesar 5,013 juta
metrik ton.
Sebelumnya Vice President LPG dan Gas Product Pertamina
Gigih Wahyu Hari Irianto meminta pemerintah segera menyesuaikan formulasi
keuntungan baru bagi perseroan yang menjalankan tugas mendistribusikan elpiji
ukurang tabung 3 kg. Pasalnya, formula penentuan margin distribusi yang
dijalankan Pertamina sudah dipakai sejak 2009. “Keuntungan gas elpiji 3 kg makin mepet. Kita minta agar
formulasinya disesuaikan," kata Gigih.
Sebar 1,2 Juta Paket Perdana
Sebar 1,2 Juta Paket Perdana
Program penghematan subsidi melalui konversi bahan bakar
minyak (BBM) ke gas merupakan salah satu dasar pemikiran diluncurkannya produk
elpiji 3 kg oleh pemerintah sejak 2007 lalu. Tahun ini, pemerintah rencananya
akan membagikan 1,2 juta paket perdana elpiji 3 kg ke wilayah Sumatera Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan
Sulawesi Tengah.
Jumlah tabung yang dibagikan tersebut diambil dari pesanan 2 juta tabung elpiji melon yang diminta Menteri ESDM
Sudirman Said untuk dikerjakan PT Pindad (Persero).
“Kita sudah bikin action plan untuk kegiatannya supaya akhir
tahun bisa selesai,” tegas Wiratmadja.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar