Halaman

Selasa, 27 Januari 2015

Mengintip Blusukan HBA Ke Desa Terisolir

ARUS SUNGAI: Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus bersama Bupati Merangin Al Haris beserta rombongan menempuh perjalanan dua jam menantang derasnya arus Batang Tabir menggunakan Ketek (motor air berpenumpang dua orang) untuk sampai di Dusun Batu Gembung Desa Air Liki, Kabupaten Merangin. ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI

Keris Pusaka Air Liki hingga Gelar Adat  Rajo Nan Dirajo


Melawan Derasnya Arus Sungai Hingga Disisipi Keris Pusaka Air Liki

Blusukan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) ke desa terisolir di Kabupaten Merangin cukup menantang alam. Betapa tidak, untuk menuju desa itu, HBA harus rela naik perahu kayu dengan melawan derasnya arus sungai. Namun blusukan itu cukup bermakna bagi HBA karena saat itu warga setempat menyisisipi Keris Pusaka Air Liki hingga Gelar Adat  Rajo Nan Dirajo kepada HBA.

R MANIHURUK, Jambi

Kerinduan masyarakat Air Liki Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin akan kehadiran sosok Gubernur Jambi akhirnya terjawab. Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA)  bersama Bupati Merangin Al Haris beserta rombongan menempuh perjalanan dua jam menantang derasnya arus Batang Tabir menggunakan Ketek (Motor air berpenumpang dua orang) untuk sampai di Dusun Batu Gembung Desa Air Liki kemudian dilanjutkan dengan naik ojek menyusuri jalan terjal yang licin dengan jurang yang dalam sekitar setengah jam.

Tak heran perjuangan berat HBA beserta para pejabat termasuk Kapolres Merangin dan Dandim Sarko mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang merindukan kampung mereka yang sangat terisolir mendapat kunjungan dari penguasa.


Penghargaan  dengan Gelar Adat  Rajo Nan Dirajo  yang berarti penguasa tertinggi dengan menyisipkan keris pusaka dipinggang menjadi tanda kehormatan bagi HBA, Jumat (23/1) malam.

“Gelar merupakan pancingan untuk ingat dengan Air Liki," ungkap HBA disambut tepuk tangan masyarakat.

HBA mengakui perjalanan berat menuju Air Liki, dirinya sampai beradu punggung dengan Bupati Merangin Al Haris agar bisa bersandar dengan tujuan merasakan kehidupan nyata masyarakat.

“Ajak pejabat ke daerah terpencil agar  mengetahui kondisi masyarakat desa, tugas pemimpin perhatikan masyarakat,"tegas HBA.

Melihat kehidupan masyarakat Air Liki meskipun terpencil dan terisolir, bagi HBA cukup membahagiakan dengan tercukupinya pangan, air bersih, serta listrik yang terus menyala menggunakan tenaga mikro hydro (air) namun sinyal telefon (HP) belum menjangkau daerah tersebut.

“Tugas kita yang paling penting meningkatkan SDM disamping infrastruktur dan kesehatan," jelas HBA.

Bupati Merangin Al Haris juga mendapat Gelar Adat Datuk Mangkutorajo menyampaikan kehadiran sosok HBA dalam kunjungan kerjanya didaerah terpencil akan membawa hasil yang baik,"Insya Allah sudah dikunjungi HBA akan berubah lebih baik," kata Bupati

Ditambahkan Bupati, Pemerintah Merangin tetap berlaku adil dalam pembangunan mulai Pamenang, Jangkat sampai daerah Air Liki.

Pembangunan Puskesmas yang telah lama belum diperbaiki serta keberadaan madrasah menjadi hal pokok segera dilaksanakan. “Kesehatan dan pendidikan menjadi hal pokok yang segera  kita laksanakan," tegas Al Haris.

Menurut Nasrul B Kades Air Liki didiami 1200 jiwa dengan 300 kepala keluarga memiliki luasan 26 hektare persegi sangat membutuhkan kehadiran pemimpin yang mengerti kondisi langsung masyarakat. “Bapaklah yang bisa kami tonjolkan, sudi datang melihat kondisi desa kami," ungkapnya.

Kades menilai perjuangan HBA dan Bupati mengunjungi desanya bahkan sengaja bermalam menunjukkan keseriusan membangun masyarakat. “Kami terpencil kehadiran Bapak  sangat kami rindukan," kata Kades.

Pemberian gelar adat dipimpin langsung Ketua Adat Air Liki yang memiliki beberapa dusun juga telah dimekarkan Martinus Gelar Datuk Langkah. (lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar