Senin, 22 Desember 2014

Puncak HKSN Jambi Hanya Dihadiri Dua Menteri

BANTUAN: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyerahkan piagam penghargaan Kesetiakawanan Sosial kepada salah seorang warga penyandang disabilitas (kedua kiri) dalam Puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2014 di eks-Arena MTQ Jambi, Sabtu (20/12). Sejumlah kepala daerah dan warga sipil yang dinilai berjasa di bidang kemanusian mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya, Satya Lencana Kebaktian Sosial, dan Piagam Kesetiakawanan Sosial dalam puncak acara HKSN 2014 yang mengangkat tema "Bersatu untuk Sesama" tersebut. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
JAMBI-Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2014 di Jambi, Sabtu, ternyata hanya dihadiri dua Menteri Republik Indonesia, yakni Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menko Maritim, Indoroyono Soesilo.

Dalam keterangan Humas Pemerintah Provinsi Jambi sebelumnya, semua Menteri Kabinet kerja di undang untuk menghadiri puncak peringatan HKSN di Jambi, begitu juga dengan Gubernur seluruh Indonesia.

Tapi ternyata, berdasarkan pantauan di lapangan, Gubernur yang hadir hanya Gubernur Sumatera Barat, sementara Menteri banyak diwakili oleh Direktur Jenderal (Dirjen) masing-masing Kementerian.


Namun sepertinya, ketidakhadiran Menteri lain dan Gubernur-Gubernur Provinsi lain tidak mengurangi makna dari peringatan HKSN yang bertema 'Bersatu Untuk Sesama' itu.

Pada momen peringatan HKSN itu, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya mengatakan bahwa arus globalisasi telah merubah secara drastis pola hidup masyarakat, misalnya pola asuh anak, hubungan sosial dalam keluarga serta hubungan sosial antar warga ditambah kehadiran teknologi yang juga berpengaruh dengan intensitas dan frekuensi komunikasi dalam keluarga. Tidak heran nilai-nilai kearifan lokal terusik dan terancam dengan budaya dari luar.

“Tentu saja, perubahan harus disikapi dengan bijak, sikap peduli, berbagi serta toleransi merupakan hal yang patut digaungkan dan dipraktikan di tengah pudarnya nilai dan budaya masyarakat," kata Khofifah.

Mensos juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang ikut pada kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) di empat Provinsi, ini katanya merupakan kesempatan berbuat untuk sesama terutama kelompok Marginal.

“Juga kami mengapresiasi Pemda yang dilintasi tim LBKS, media massa dan mitra terkait dan dunia usaha yang mengimplementasikan rasa bernegara melalui Corporate Social Responsibility (CSR)," ujarnya.

HKSN tahun ini, sambungnya, adalah bertajuk 'Bersatu Untuk Semua', bersatu kata Khofifah berarti segenap komponen bangsa bisa saling bekerjasama, membantu, peduli dan menyelesaikan permasalahan sosial. Sesama berarti memandang masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah sama dan menciptakan rasa keadilan sosial.

Puncak peringatan HKSN di Jambi cukup berkesan, pasalnya kegiatan ini menghadirkan berbagai rangkaian sosial, diantaranya bulan bhakti kesetiakawanan Sosial, pengusulan penghargaan, Satyalancana kebaktian sosial dan piagam kesetiakawanan sosial. Selain itu juga diadakan kegiatan pembangunan karakter bangsa dan pembentukan Satgas kesetiakawanan sosial. (ant/lee)

Tidak ada komentar: