Kamis, 22 Maret 2012

Integrasi Kebun Sawit Dengan Ternak Sapi Mulai Digalakkan di Jambi


Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) meminta seluruh pemerintah kabupaten di Provinsi Jambi untuk mensinergikan program integrasi kebun kelapa sawit dengan ternak sapi. Program tersebut sangat mendukung serta bermanfaat bagi petani di Provinsi Jambi.

Hal itu dikatakan HBA disela-sela kunjungannya di Desa Marga Manunggal Jaya, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Selasa (20/3). Dirinya juga melihat usaha pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dengan limbah daun kelapa sawit oleh kelompok tani Usaha Jaya.

“Saya menyambut baik program integrasi antara ternak dengan sawit, sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pertanian Provinsi Jambi. Hasilnya cukup baik, nampak sapinya sehat-sehat dan gemuk, dimana dalam waktu tujuh bulan dari 35 sapi saat ini telah menjadi 39,”katanya.

Dikatakan, program integrasi sawit dengan sapi ini juga sudah menjadi program PTPN, dan sudah disetujui Meneg BUMN Dahlan Iskan saat berkunjung ke Jambi Februari lalu yang juga berkesempatan melihat dari dekat pelaksanaan program ini di PTPN VI Jambi.

“Hasinya sangat baik, dan sapi bisa dimakan sapi termasuk rumput yang ada di bawah pohon, kemudian kotoran sapi bisa menjadi pupuk. Ini telah menjadi program nasional. Usaha perpaduan kebun kelapa sawit dengan peternakan sapi dinilai dapat meningkatkan produktivitas keduanya, tanaman kelapa sawit dan ternak sapi saling memberi manfaat (simbiosa mutualistis),”kata HBA.

Dikatakan, kotoran dan urine ternak sapi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit sedang pelepah dan daun kelapa sawit dimanfaatkan sebagai makanan utama ternak sapi setelah melalui proses pengolahan. “Jika ini dapat terlaksana, maka tidak menutup kemungkinan swasembada ternak bagi Provinsi Jambi dimasa mendatang dapat tercapai,”katanya.

Sebelumnya, saat kunjungan Dahlan Iskan ke salah satu unit usaha PTP Nusantara VI (Persero) yang telah melaksanakan program integrasi sawit sapi pada bulan Februari 2012 lalu, semakin membangkitkan semangat PTPN VI dalam menjalankan program yang sangat bermanfaat.

Direktur Utama PTP Nusantara VI (Persero), Iskandar Sulaiman, mengatakan, guna mengurangi import sapi yang mencapai 400 ribu ekor pertahun, pihak PTPN secara bertahap membantu mengurangi ini, dengan cara menambah populasi, baik dari lokal maupun dari import.

Disebutkan, Menteri Negara BUMN meminta 2.000 ekor untuk tahap pertama di tahun 2012 ini.

Menyikapi keterbatasan pupuk untuk tanaman kelapa sawit, di satu sisi tersedia bahan baku pupuk organik berupa limbah ternak dan limbah sawit.

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi mencoba memfasilitasi dengan bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), tujuannya guna menyediakan fasilitas terpadu pengolaahan bahan organik, memenuhi kebutuhan pupuk organic.

Kemudian memperbaiki kesuburan dan produktivitas lahan perkebunan, meningkatkan populasi ternak, membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja di pedesaan, media pelatihan dan penelitian bagi berbagai kalangan mashyarakat termasuk petani, mahasiswa dan karyawan serta melestarikan sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.

Tahun 2011 telah dibangun UPPO sebanyak delapan unit di Provinsi Jambi, yang tersebar di tujuh Kabupaten, masing-masing di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Sarolangun masing-masing satu unit dan di Kabupaten Merangin dua unit. RUK

Tidak ada komentar: